Di Sidoarjo, Kementan Lepas Ekspor Pakan Ternak ke Timor Leste
Pakan sebanyak 40 ton senilai Rp 229 juta di PT Charoen Pokphand Indonesia, Sidoarjo, Selasa (27/8/2019).
TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Badan Karantina Pertanian melepas ekspor pakan ternak ke Timor Leste.
Pakan sebanyak 40 ton senilai Rp 229 juta di PT Charoen Pokphand Indonesia, Sidoarjo, Selasa (27/8/2019).
Kegiatan ekspor ini guna mendukung akselerasi ekspor dalam rangkaian Agro Gemilang Badan Karantina Pertanian.
"Ekspor ini bertujuan agar ekspor pakan ternak semakin meningkat dan dapat bersaing di pasar dunia," demikian kata Kepala Karantina Surabaya, Musyaffak Fauzi dalam sambutannya pada pelepasan ekspor pakan ternak tersebut.
Skenario Aulia Kesuma Habisi Suami & Anak Tiri, Peran 4 Eksekutor, SPBU Cirendeu Jadi Saksi Bisu
KABAR BURUK dari Persija Jakarta Jelang Duel Big Match Lawan PSM Makassar Besok
Pedagang Ogah Jualan di New Makassar Mal, ini Masalahnya
Ia menyebutkan berdasarkan data Karantina Surabaya, ekspor pakan ternak ke Timor Leste telah dimulai sejak tahun 2018.
Pelepasan ekspor tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 700%.
Buktinya, sambung Musyaffak, volume ekspor pakan ternak hingga menjelang akhir Agustus mencapai 2.000,25 ton.
Dengan frekuensi pengiriman sebanyak 52 kali. Sedangkan pada tahun 2018 hanya mencapai 380.000 kg dengan frekuensi sebanyak 8 kali.
"Peningkatan ekspor tersebut dapat meningkatkan devisa negara serta tidak lepas dari dukungan instansi terkait, Pemerintah Daerah Sidoarjo, TNI, Polri, Beacukai, dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya sendiri,"
"Dengan nilai ekspor yang cukup besar tersebut diharapkan dapat menambah devisa negara," sebut Musyafafak.
Selanjutnya, Musyaffak menegaskan pihaknya telah melakukan beberapa inovasi untuk akselerask ekspor.
Skenario Aulia Kesuma Habisi Suami & Anak Tiri, Peran 4 Eksekutor, SPBU Cirendeu Jadi Saksi Bisu
KABAR BURUK dari Persija Jakarta Jelang Duel Big Match Lawan PSM Makassar Besok
Pedagang Ogah Jualan di New Makassar Mal, ini Masalahnya
Yakni menyediakan layanan inline inspection, yang semula dilalukan di Pelabuhan Tanjung Tanjung Perak, api kini langsung dilakukan di counter Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
"Penambahan counter ini berdampak positif pada peningkatan volume ekspor,"kata dia.
"Sebab proses sertifikasi yang semula membutuhkan waktu 3 hari, tapi kini hanya makan waktu 3 jam saja," tegasnya.
Oleh karena itu, ia pun berharap adanya partisipasi seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya untuk bersama-sama dengan Karantina Pertanian.