Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Baznas Enrekang Ungkap Nilai Kurban Masyarakat Tahun Ini Capai Rp 34,5 M

Hal itu bisa dilihat dengan jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 2.843 ekor. Dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Enrekang dengan 439 ekor.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri
Baharuddin
Suasana saat Baznas Enrekang menyembelih hewan kurbannya di Kacamatan Masalle beberapa waktu lalu. 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Animo masyarakat muslim Kabupaten Enrekang untuk berkurban pada Idul Adha lalu tergolong cukup besar.

Hal itu bisa dilihat dengan jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 2.843 ekor. Dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Enrekang dengan 439 ekor.

Danyon C Pelopor Bone Dampingi Dansat Brimob Polda Sulsel Cek Personel

IAS-DP Bertemu Lagi, Simak Penjelasan Keduanya

TRIBUNWIKI: Profil Sutradara Ryan Coogler, Umumkan Tanggal Rilis Black Panther 2

Kadir Halid Minta KPK Periksa 3 Anggota DPRD Sulsel dan Sekwan

Live MotoGP 2019 Inggris, Link Live Streaming Metube TV Online Trans 7 Rossi Ancaman Nyata Marquez

Hal itu disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS Enrekang, Baharuddin kepada TribunEnrekang.com, Minggu (25/8/2019).

Menurutnya, jika dirupiahkan angka total hewan qurban masyarakat Enrekangmencapai Rp 34,5 milyar tahun ini.

Bahkan, animo masyarakat berkurban yang jauh lebih mahal dibanding berzakat.

"Inilah fenomena umat Islam. Ini sudah ada gambaran pemetaan geografis potensi muzakki dan akan dilakukan langkah strategi gerakan sadar zakat, agar qurban dan zakat bisa setara antusiasnya," kata Baharuddin.

Bahar menjelaskan, pihaknya optimis dan akan terus menggalang dukungan semua pihak untuk mengoptimalkan sosialisasi dan pendidikan zakat yang benar sesuai syariah.

Sebab, penyebab orang Islam tidak rajin bayar zakat, ada pada tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masih rendah.

Sehingga kewajiban para ulama dan cendekiawan mestinya terus mengupayakan agar masyarakat semakin cerdas dan faham tentang kewajiban-kewajiban agama mereka.

Pada aspek bisnis ekonomi mikro, Bahar menilai ini peluang bagi peternak di kampung, diberdayakan bekerjasama pemilik modal.

Dengan membina peternak, dilatih cara penggemukan sapi, terus diberikan modal dan seterusnya saat tiba masa kurban baru peternak menjual.

Jadi pasarnya jelas dan mudah karena mulai sekarang sampai satu tahun ke depan panitia kurban itu telah terbentuk.

"Jadi dari awal kita sudah kontrak dengan panitia kurban dengan komunitas peternak penggemukan sapi yang ada di kampung-kampung," ujarnya.
(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved