Abdul Rachmat Nur Siap Jadi Penantang Baru Pilwali Makassar
Salah satunya adalah Abdul Rachmat Nur seorang pendatang baru dari kalangan profesional. Ia siap menjadi penantang untuk bertarung dalam pesta demokra
Penulis: Hasan Basri | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Deretan nama nama figur mulai mengemuka ke ruang publik bakal meramaikan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2020 mendatang.
Salah satunya adalah Abdul Rachmat Nur seorang pendatang baru dari kalangan profesional. Ia siap menjadi penantang untuk bertarung dalam pesta demokrasi lima tahun sekali itu.
Pengamat Bola Minta Pemain PSM Bertahan Kolektif
Bank Sulselbar FC Tak Main-main Hadapi Persaingan di Liga U-16 Piala Menpora
Mahasiswa Bone di Yogyakarta Minta Asrama Putri dan Beasiswa ke Fashar
2 Hari Indra Sjafri Coaching Clinic, Ini Harapan Ketua Askot PSSI Makassar
VIDEO: Labfor Cabang Makassar Amankan Arang dan Abu di Lokasi Kebakaran Pasar Tempe
Keseriusan Rachmat yang saat ini mengembang karir di PT Semen Tonasa tersebut disampaikan langsung dalam dialog Publik dengan mengangkat tema menakar kekuatan pendatang baru Makassar 2020.
Dialog ini diadakan Country Coffee Resto (CCR) Jl Toddopuli Makassar, Minggu (25/08/2019) dengan dihadiri sejumlah politisi dan akademisi.
Di hadapan peserta dialog, Abdul Rachmat menyampaikan peluang untuk menjadi orang nomor satu di Kota Makassar sangat terbuka lebar.
"Saya tidak setuju dikatakan pendatang baru tapi saya lebih setujuh dengan penantang baru," kata dia.
Peluang bagi pendatang baru untuk ikut bertarung dalam Pilwalkot sangat besar karena adanya pergeseran baru di Makassar.
"Fanatisme klan tidak sama dengan 5 atau 10 tahun lalu. Kekuatan klan sudah mulai surut," tegasnya.

"Siapa yang bisa memprediksi Appi bisa kalah pada Pilkada lalu melawan kota kosong padahal didukung oleh hampir semua partai," lanjutnya.
Dengan kejadian lalu, maka untuk menjadi orang nomor satu di Makassar terbuka lebar bagi siapapun.
Menurutnya menjadi seorang calon pemimpin di Kota salah satunya harus memiliki track recod yang bersih.
Tidak mempunyai kasus seperti kasus perempuan ataupun terlibat dalam penyalagunaan kewenangan atau korupsi.
Calon Wali Kota kata dia harus mempunyai kompentensi pribadi bukan kekuatan politik lainnya yang bisa diremot atau diatur ketika terpilih.
Mengenai soal kesiapan dana, dia menggap bukan faktor utama. "Isi tas adalah suporting strategis. Memag sangat mendukung pencapaian calon, tapi bukan segala galanya," tuturnya. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: