Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Viral Kebakaran Hebat di Hutan Hujan Amazon, Ini Profil dan Lokasinya

Hutan tropis basah adalah bioma paling kaya spesies, dan hutan tropis di Amerika memiliki lebih banyak spesies daripada hutan basah Afrika dan Asia.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
int
Hutan Hujan Amazon 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan penelitian angkasa Brasil menyatakan, kebakaran hutan yang terjadi di Amazon mencatatkan rekor terbaru pada tahun ini.

Dilansir dari Kompas.com berdasarkan data satelit, Institut Nasional untuk Penelitian Angkasa (Inpe) menyatakan terdapat peningkatan hingga 83 persen jika dibandingkan periode yang sama.

Dilansir AFP Selasa (20/8/2019), hampir 73 ribu kebakaran hutan tercatat sepanjang Januari hingga Agustus. Dibandingkan 39.759 pada tahun lalu.

Sementara diberitakan BBC, citra satelit menunjukkan negeri bagian paling utama, Roraima, tertutupi awan hitam. Sementara Amazonas mendeklarasikan keadaan darurat.

Data yang dipaparkan Inpe merupakan data tertinggi sejak 2013 silam. "Yang kita saksikan adalah konsekuensi dari meningkatnya deforestasi baru-baru ini," kata Ricardo Mello dari WWF's Amazon.

Kabar itu juga muncul setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro memecat kepala badan penelitian itu setelah muncul publikasi soal data deforestasi.

Bolsonaro saat ini menjadi sorotan utama dan sasaran kritik oleh kalangan pemerhati lingkungan karena mendukung petani atau pemilik lahan membakar hutan.

Saya dulu sering dipanggil Kapten Chainshaw. Sekarang, julukan saya adalah Nero karena sudah membuat kebakaran hutan Amazon," katanya dikutip Reuters.

Namun, Inpe melalui penelitinya Alberto Setzer menuturkan jumlah kebakaran yang tercatat tidak sesuai dengan yang biasanya dilaporkan saat musim kemarau.

Setzer menjelaskan musim kemarau memang membantu menyebarkan api. Namun memulai kebakaran merupakan perbuatan manusia atau karena kecelakaan.

Brasil tercatat sebagai yang paling banyak mengalami kebakaran hutan sepanjang 2019 ini di kawasan Amerika Latin. Disusun Venezuela dan Bolivia.

Merupakan hutan hujan terbesar di dunia, Amazon merupakan paru-paru utama dunia yang merupakan pilar terakhir untuk mencegah pemanasan global.

Hutan Hujan Amazon

Dilansir dari wikipedia.org Hutan hujan Amazon adalah hutan terbesar yang tumbuh di lembah tropis Sungai Amazon. Saat ini sedang terbakar.

Hutan itu terletak di cekungan yang sebagian besar dikeringkan oleh Sungai Amazon, dengan 1.100 anak sungai. Ini adalah hutan berdaun lebar yang lembab yang mencakup tujuh juta kilometer persegi (1,7 miliar hektar), dimana lima setengah juta kilometer persegi (1,4 miliar hektar) ditutupi oleh hutan hujan.

Wilayah ini termasuk wilayah milik sembilan negara. Mayoritas hutan terkandung di Brasil, dengan 60% dari hutan hujan, diikuti oleh Peru dengan 13%, dan Kolombia dengan 10%. Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis hanya memiliki sedikit hutan hujan.

Amazon mewakili lebih dari setengah dari hutan hujan yang tersisa di planet ini, dan merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling kaya spesies di dunia. Hutan terbentuk setidaknya 55 juta tahun yang lalu, pada periode Eosen.

Keanekaragaman hayati

Hutan tropis basah adalah bioma paling kaya spesies, dan hutan tropis di Amerika memiliki lebih banyak spesies daripada hutan basah Afrika dan Asia.

Lebih dari sepertiga dari semua spesies di dunia hidup di hutan hujan Amazon. Ini adalah hutan tropis terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati.

Wilayah ini adalah rumah bagi ~ 2,5 juta spesies serangga, puluhan ribu spesies tanaman, dan sekitar 2 ribu spesies burung dan mamalia serta jumlah ikan yang serupa.

Keragaman spesies tanaman adalah yang tertinggi di dunia dengan beberapa ahli memperkirakan bahwa satu kilometer persegi mungkin berisi lebih dari 75 ribu jenis pohon dan 150 ribu spesies tanaman yang lebih tinggi.

Satu kilometer persegi hutan hujan Amazon dapat memiliki sekitar 90 ribu ton tanaman hidup. Ini adalah koleksi terbesar tumbuhan dan spesies hewan hidup di dunia. Satu dari lima burung di dunia tinggal di sini.

Hingga saat ini, diperkirakan 438 ribu spesies tanaman yang memiliki kepentingan ekonomi dan sosial telah terdaftar di kawasan ini dan banyak lagi yang tersisa untuk ditemukan atau didaftarkan.

Hutan Amazon sebagai penyimpan karbon dioksida

Lebih dari seperlima hutan hujan Amazon telah dihancurkan. Hutan yang tersisa terancam. Orang yang peduli terhadap lingkungan memperingatkan tentang hilangnya keanekaragaman hayati.

Mereka juga menunjukkan bahwa melepaskan karbon yang disimpan di pohon akan meningkatkan pemanasan global.

Konservasi

Para pencinta lingkungan mengkhawatirkan hilangnya keanekaragaman hayati karena perusakan hutan, dan tentang pelepasan karbon dalam vegetasi, yang akan mempercepat pemanasan global.

Hutan evergreen Amazon menyumbang sekitar 10% dari produktivitas dunia di darat dan 10% dari cadangan karbon dalam ekosistem —dari urutan 1,1 × 1011 metrik ton karbon.

Hutan Amazon diperkirakan telah mengakumulasi 0,62 ± 0,37 ton karbon per hektar per tahun antara 1975 dan 1996.

Angkatan Udara Brasil telah menggunakan pesawat pengintai untuk memantau hutan. Pada sebuah konferensi di tahun 2004, para ilmuwan memperingatkan bahwa hutan hujan tidak akan lagi dapat menyerap jutaan ton gas rumah kaca setiap tahun, seperti biasanya, karena meningkatnya kecepatan perusakan hutan hujan.

9.169 mil persegi hutan hujan ditebang pada tahun 2003 saja. Di Brasil saja, penjajah Eropa telah menghancurkan lebih dari 90 suku asli sejak tahun 1900-an.

Dengan mereka telah berabad-abad pengetahuan tentang nilai obat dari spesies hutan hujan. Karena tanah air mereka terus dihancurkan oleh deforestasi, masyarakat hutan hujan juga menghilang.

Karakteristik

Hutan Amazon dikategorikan sebagai hutan hujan tropis karena memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.

Intensitas hujan di hutan Amazon mencapai 1.200 mm per tahun.

Curah hujan merata keseluruh hutan sehingga hutan Amazon selalu menghijau sepanjang tahun.

Karena luas dan terus menghijau tersebut hutan Amazon dikenal sebagai paru-paru dunia.

Hutan Amazon juga merupakan reservoir biologis terkaya dan paling beragam di dunia.

Hutan Amazon memiliki keanekaragaman hayati yang kompleks, mulai dari flora dan fauna hingga jenis yang berbahaya.

Hutan Amazon menjadi tempat tinggal fauna unik seperti burung makau, burung takau, dan burung tyranflycatcher.

Selain itu juga terdapat kapibara, tapir, sloth, tupai, monyet, monyet howler merah, jaguar, caiman, anaconda, tarantula, semut pemotong daun, burung ibis scarlet dan skimmer hitam.

Hutan Amazon memiliki jutaan spesies serangga, tanaman, burung dan banyak bentuk kehidupan lainnya yang belum tercatat.

Flora yang tumbuh di hutan Amazon diantaranya berbagai spesies myrtle yaitu tanaman dari keluarga jambu-jambuan, laurel, palm, akasia, kayu rosewood, kacang brazil dan pohon karet.

Terdapat pula beragam kayu dengan kualitas tinggi seperti kayu mahoni dan cedar Amazon.

Selain itu beberapa hewan berbahaya bahkan mematikan banyak ditemukan di hutan Amazon, diantaranya piranha, arapaima, lele raksasa amazon, belut listrik, ikan candiru, katak dan ulat beracun, dan lintah tyrannobdella rex.

Data

Lokasi: Brazil, Peru, Kolombia, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, Prancis (Guyana Prancis)

Koordinat Koordinat: 3 ° S 60 ° W

Area 5.500.000 km2 (2.100.000 mil mi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan di Brasil Catatkan Rekor Terbaru pada Tahun Ini", https://internasional.kompas.com/read/2019/08/21/15174071/kebakaran-hutan-di-brasil-catatkan-rekor-terbaru-pada-tahun-ini?page=all&utm_source=Google&utm_medium=Newstand&utm_campaign=partner.

Sumber foto: Chimu Adventures

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved