Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Najwa Shihab

Di Mata Najwa Trans 7 Tadi Malam, Gubernur Lukas Enembe: Tak Boleh Masalah Papua Disepelekan!

Dipandu Najwa Shihab Di Mata Najwa Trans 7 Tadi Malam, Gubernur Lukas Enembe: Tak Boleh Masalah Papua Disepelekan!

Editor: Mansur AM

Dialog yang dirumuskan LIPI ditakuti oleh pemerintah pusat,” kata Filep.

Lenis Kogoya, Stafsus Presiden Kelompok Kerja Papua mengatakan Jokowi sudah mencoba memberikan yang terbaik kepada Papua, salah satunya melalui pembangunan.

Soal pembangunan ini, Sekjen Federasi Kontras Andy Junaedi mengatakan orang Papua tidak butuh pembangunan infrastruktur.

“Pelanggaran HAM berat seringkali terjadi di Papua yang tidak pernah terselesaikan. Orang Papua butuh ilmu, bukan senjata,” kata Andy.

Hal senada juga dikatakan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe.

“Orang Papua bukan butuh pembangunan, tapi butuh kehidupan,” ujarnya.

Pandangan itu dibenarkan oleh akademisi dari Universitas Papua, Yusuf Sawaki yang mengatakan pendekatan lain harus dilakukan terhadap Papua, bukan hanya soal kesejahteraan atau ekonomi.

“Lihat juga soal hak-hak kemanusiaannya, hak politiknya, sejarahnya. Banyak kasus HAM di Papua yang tidak diselesaikan,” kata Yusuf.

Papua Belum Diindonesiakan Layak

Lenis Kogoya, Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua menjelaskan, selama dirinya berada di Pulau Jawa sangat jarang sekali mengalami atau mendengar makian rasis terhadap dirinya maupun masyarakat Papua secara umum.

“Ini kami juga sama-sama anak bangsa, yang membedakan hanya warna kulit saja. Kita ini negara hukum, siapa pun yang bersalah ya harus proses. Tapi ya sudah, saya mengikuti presiden, kita saling memaafkan saja. Kepala daerah di Jatim juga sudah minta maaf dan Presiden Jokowi akan ke Papua,” kata Lenis.

Yusuf Sawaki, akademisi dari Universitas Papua mengatakan keinginan berdamai tentu diinginkan oleh semua pihak.

Namun, kata Yusuf, pemaafan dengan jalannya proses hukum merupakan sikap yang berbeda.

“Kami berkali-kali mendapat pernyataan rasis. Saya pikir, semua bisa saling memaafkan.

Tapi hukum tetap harus berjalan bagi orang-orang rasis. Ini sebagai bukti negara hadir dan memberikan keamanan bagi seluruh warga negaranya,” jelas Yusuf.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved