CPNS 2019
SSCASN BKN-Jangan Tertipu Begini Motif Penipuan CPNS, Kapan Jadwal Pasti Pendaftaran CPNS 2019?
Pada kasus calo CPNS misalnya, korban ditipu sebesar 70-100 juta rupiah, dengan imbalan bisa lolos menjadi CPNS.
TRIBUN-TIMUR.COM-Jelang pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019, pemerintah selalu mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya jika ada seseorang menjanjikan bisa meluluskan menjadi CPNS.
Pada seleksi CPNS 2018 lalu, tak sedikit peserta yang menjadi korban calo CPNS. Hal ini berhasil diungkap jajaran kepolisian dari Polda Metro Jaya.
Dikutip dari laman menpan.go.id, pengungkapan kasus calo CPNS selalu bermotif penipuan.
Baca: SSCASN BKN-Kabar Buruk untuk Calon Pelamar CPNS/P3K 2019, Kepastian Jadwal Tunggu Menteri Baru?
Baca: SSCASN BKN-Jadwal Pendaftaran CPNS 2019 dan P3K 2019, Formasi, Tahapan, dan 5 Dokumen Penting!
Baca: LINK Pendaftaran Simulasi Tes CAT CPNS 2019 di Jakarta, Makassar, Palembang, Mamuju, Mataram,Buruan!
Pada kasus calo CPNS misalnya, korban ditipu sebesar 70-100 juta rupiah, dengan imbalan bisa lolos menjadi CPNS.
Hal tersebut diungkapkan Penyidik I Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Tavip Gunadi, pada acara Penghargaan kepada Anggota Polri Berprestasi di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Selasa (20/8/2019).

“Pelaku menggunakan ID Card palsu mengatasnamakan Kemendikbud, Kementerian PANRB, dan BKN,” ungkap Tavip.
Penggunaan tanda pengenal palsu itu, dimaksudkan agar korban yakin bisa lolos menjadi CPNS. Target utama yang dijadikan korban adalah para pegawai honorer kategori II.
Dengan surat palsu pula, para pelaku meminta uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Namun, setelah uang tersebut diberikan, pelaku tidak bisa meluluskan korban menjadi CPNS. Masyarakat yang merasa tertipu pun mengadu ke kepolisian.
Dari laporan masyarakat, polisi melakukan penyelidikan, penyidikan, hingga mengungkap kasus penipuan ini.
“Pelaku berhasil kami tangkap, dan sekarang masih dalam proses penyidikan. Pelaku kami tahan di rutan Polda Metro Jaya,” imbuh Tavip.
Tavip menerangkan, pelaku bekerja secara tunggal, dan kemudian merekrut agen-agen untuk menjaring peserta yang dijadikan korban.
Atas kasus ini, Tavip berpesan kepada masyarakat agar tidak percaya pada calo CPNS.
Terlebih, rekrutmen CPNS tahun ini sudah menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), yang tidak memungkinkan adanya kecurangan.

“Apabila ada orang yang menjanjikan sesuatu, terutama untuk meluluskan CPNS dalam bentuk kategori apapun juga, itu tidak benar. Karena semua sudah ada jalan dan UU yang mengatur penerimaan CPNS,” ujar Tavip.