TRIBUNWIKI: Suka Duka Andi Fahmi, Jadi Ajudan Wabup Enrekang
Itu lantaran, dirinya bisa menambah pengalaman, disiplin dan bisa akrab serta selalu mendampingi orang nomor dua di Kabupaten Enrekang tersebut.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ansar
lihat foto
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Menjadi Ajudan Wakil Bupati (Wabup) Enrekang, Asman, menjadi sebuah kebanggan sendiri bagi, Andi Fahmi Miftahul Khair.
Itu lantaran, dirinya bisa menambah pengalaman, disiplin dan bisa akrab serta selalu mendampingi orang nomor dua di Kabupaten Enrekang tersebut.
Menjadi seorang ajudan tentu ada suka dan duka yang dialami selama menjalani profesi itu.
Menurutnya, menjadi ajudan sukanya bisa melatih dan menerapkan kedisiplinan dan paham tupoksi tanggung jawab.
Tim Paskibra Barru Bakal Diboyong ke Yogyakarta, Apa Tujuannya?
PPI Sulsel dan Arqam Azikin Minta Semua Pihak Tidak Terpancing Rusuh Papua Barat
VIDEO: Lihat! Aksi Paskibra Tana Toraja Setelah Sukses Bertugas
Selain itu, juga bisa menambah ilmu paham untuk bagaimana menjadi pemimpin pelayan publik dengan segala kebijakannya.
"Itu sukanya, kalau dukanya sih paling tubuh sering drop dengan padatnya aktifitas," kata Andi Fahmi pada TribunEnrekang.com, Senin (19/8/2019).
Terkait sosok Asman, Pria Kelahiran 02 maret 1994 ini menilai, Asman tipe orang yang mandiri.
Yang tidak suka dengan sistem rumit atau hanya bersuara saja tetapi minim dalam tindakan.
"Hampir setahun bersama beliau, Pak Asman sangat semangat ketika terjun ke lapangan," katanya..
"Bahkan ketika ada suatu daerah di Enrekang terkena bencana," ujarnya.
Tim Paskibra Barru Bakal Diboyong ke Yogyakarta, Apa Tujuannya?
PPI Sulsel dan Arqam Azikin Minta Semua Pihak Tidak Terpancing Rusuh Papua Barat
VIDEO: Lihat! Aksi Paskibra Tana Toraja Setelah Sukses Bertugas
Fahmi juga mengatakan, ada banyak pelajaran yang banyak diperoleh dari Asman, seperti sering mengesampingkan urusan kekuarga dan juga kesehatannya.
Khususnya demi melihat masyarakat yang terkena bencana dan selalu mencari solusi tercepat.
Namun, ada kendala baginya karena Asman terkadang mengenyampingkan keselamatannya ketika turun di lapangan.
"Bahkan, sering saya perhatikan beliau terkadang kurang fit tetap turun ke tempat bencana dan bisa mengancam keselamatan," ujarnya.
"Sebagai ajudan saya mempunyai beban moral masalah itu," tuturnya.
