Asosialisasi Pedagang Minta Bupati Toraja Utara Perhatikan PKL Kuliner
Penyampaian aspirasi para pedagang kuliner diterima di Ruang Pola lantai 2 Kantor Bupati Toraja Utara, Jalan Sam Ratulangi No 1 Kecamatan Rantepao, To
Penulis: Risnawati M | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Puluhan pedagang kuliner yang tergabung di Asosialisasi Pedagang Kaki Lima mendatangi Kantor Bupati Toraja Utara, Senin (19/8/2019) siang.
Penyampaian aspirasi para pedagang kuliner diterima di Ruang Pola lantai 2 Kantor Bupati Toraja Utara, Jalan Sam Ratulangi No 1 Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Sulsel.
6 Hari Telusuri Hutan Belantara 65 Rider Akhirnya Tiba di Polres Luwu Utara
Jadi UMKM Binaan BI, Kedai Madu Sulawesi Harap Bisa Banjir Orderan
Setelah Lawan Persib Punggawa PSM Sauna dan Gym, Latihan Diliburkan
Pengurus BPD KKSS Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Akan Dikukuhkan dan Dilantik Ketua KKSS Pekan Ini
Layani Tiga Pria Sekaligus, Segini Honor Vina Garut, Polisi Temukan 50 Video Hot di Ponsel Tersangka
Bupati Kalatiku Paembonan turut hadir mendengar aspirasi didampingi Kasatpol PP Toraja Utara, Andareas Sesa, Kapolsek Rantepao, Kompol Marthen Buttu, Kepala Bapenda, Magdalena S Layuk Allo dan Staf Ahli, Yoel T.
Ketua Asosialisasi Pedagang atau kordinator aksi, Anto Palimbong meminta kepada Pemkab Toraja Utara agar memberi waktu membenahi lokasi dan meminta memperhatikan para PKL kuliner.
Anto meminta pemerintah daerah bisa melengkapi prasarana yaitu 75 buah gerobak dan 25 tenda yang masih kurang.
"Untuk mekanisme kedepan, kami harap bisa dikumpulkan bersama instansi terkait dari Satpol PP, Bapenda dan Dishub," ucapnya.
Lanjut Anto, meminta agar diberi waktu kepada para PKL untuk mencari tempat yang tidak melanggar dan waktu agar gerobak pedagang bisa didorong dan dibawah pulang.
Sementara Bupati Kalatiku Paembonan menanggapi aspirasi mengatakan, setelah dilakukan evaluasi dan foto di media sosial Lapangan Bakti terlihat sangat kumuh.

"Semuanya tetap menjual di lapangan sehingga kami putuskan waktu berjualan mulai pukul 16.00 Wita, karena sesuai itu aturannya," ucap Kalatiku.
Dijelaskan, jika Toraja Utara adalah daerah pariwisata, tiga titik dibangun yaitu Pasar Sentral Bolu, Lapangan Bakti dan lokasi gereja yang akan dibangun sebagai taman dan telah direncanakan Pemprov Sulsel.
Kalatiku mengatakan, pedagang kuliner tetap menjual dan akan di kontrol dari Satpol PP karena tidak diperbolehkan menjual sepanjang hari, telah diatur pada Perbup.
"Kami meminta kepada pedagang juga harus menjaga kebersihan dan keindahan kota, saya pertegas menjual mulai jam 4 sore hingga jam 11 malam sudah harus dibersihkan, bahkan gerobak dan tenda dibawah pulang," tegas Kalatiku.
Pemda Toraja Utara juga pertegas jika ada karcis dari pemda, biaya parkir dari petugas Dinas Perhubungan, pungutan lainnya dari pengurus asosiasi.
Sementara, jalan pembangunan, jalan merdeka dan jalan mangadil mulai ditutup pukul 16.00 Wita, kecuali warga yang tinggal disekitar jalan tersebut. (*)
Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17