Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Dalam Sejarah, Inilah 4 Momen yang Bikin Air Mata Bung Karno Menetes

Dalam sejarah begitu banyak kisah heroik yang tercatat dalam usaha membawa Indonesia untuk merdeka sebagai sebuah negara.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Handover
Cara Presiden Soekarno 

Berikut Kisah empat Tangisan Soekarno dilansir dari sosok,id:

Soekarno

1. Tangisan Saat Membacakan Isi Pancasila Untuk Pertama Kali di Depan Ruang Sidang BPUPKI

Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 adalah babak baru sebuah negara bernama Indonesia.

Dalam sebuah negara terdapat dasar falsafah hidup yang menjadi pijakan untuk melangkah.

Ideologi Pancasila bukanlah suatu ideologi yang keluar begitu saja, atau bukan sebuah pedoman yang biasa-biasa saja.

Pancasila adalah falsafah hidup Indonesia.

Dalam buku berjudul, "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat", terrekam jelas momen bersejarah tangisan Soekarno.

Saat di hadapan peserta sidang BPUPKI, Soekarno membacakan butir demi butir ideologi pancasila dengan berderai air mata.

Momen pembacaan pancasila sebagai sebuah ideologi berbangsa dan bernegara pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut menjadi hari lahirnya ideologi Pancasila.

2. Tangisan Soekarno di Bahu Daud Beureuh, Tokoh Pejuang Aceh

Momen dimana Bung Karno muhibah ke Aceh untuk bertemu tokoh pejuang dari Aceh, Daud Beureuh untuk mengajak rakyat Aceh bergabung dalam perjuangan melawan Belanda tahun 1948.

Di momen itu, Daud Beureuh bersedia untuk bergabung dengan Republik asal dengan syarat rakyat Aceh diberikan kebebasan menjalankan syariat Islam.

Walau Soekarno menyetujui permintaan tersebut, dengan tujuan untuk menjadi tanda persetujuan itu disodorkanlah secarik kertas untuk dibubuhi tanda tangan sang Presiden RI pertama.

Melihat keraguan Daud atas kesediaannya mengabulkan permintaan rakyat Aceh, Seraya menyeka air matanya, Sukarno berkata: “Wallah, Billah, kepada rakyat Aceh nanti akan diberi hak untuk menyusun rumah tangganya sendiri sesuai dengan syariat Islam. Dan Wallah, saya akan mempergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar nanti dapat melaksanakan syariat Islam di daerahnya," dikutip dari buku berjudul "Kisah Kembalinya Tengku Muhammad Daud Beureueh ke Pangkuan Republik Indonesia".

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved