SD Inpres Hartaco Indah Launching Program Santapan Hijau
Atas dasar itu, ide pun bermunculan untuk langsung mengesekusi program ini di lingkungan sekolah mulai berkembang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Program Adiwiyata di Kota Makassar membawa dampak positif bagi dunia pendidikan.
Banyak sekolah menyasar kesadaran akan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan, akibat pola dan kebiasaan hidup yang tidak ramah lingkungan selama ini.
Atas dasar itu, ide pun bermunculan untuk langsung mengesekusi program ini di lingkungan sekolah mulai berkembang.
Seperti yang dilakukan oleh SD Inpres Hartaco Indah.
Pihak sekolah baru saja melalunching program Santapan Hijau bersama beberapa Sekolah Dasar di Makassar.
Dari rilis yang diterima Tribun Timur, Sabtu (17/8/2019) program tersebut lahir dari komunitas Food Bank Indonesia dan program Ekstrakurikuler Dokter Kecil, dan Kader Kesehatan Remaja (Ekskul Dokcil KKR).
Produk Ashley Turun Harga di Informa
VIDEO: Serunya Dua Jenderal Kodam Hasanuddin Ikut Lomba Makan Kerupuk
Serikat Pekerja Bank Rakyat Indonesia Bagikan Tumbler di Hari Kemerdekaan.
Foto-foto Salma El Mutafaqqiha, Paskibraka Pembawa Baki Upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Sekolah
Acara perilisan program baru dilaksanakan di pelataran SD Inpres Hartaco Indah, Jl Dg Tata Raya, Makassar, Kamis (14/8/2019)
Dihadiri oleh 6 SD yaitu SD Inpres Hartaco Indah, SD Inpres Maccini Baru, SD Inpres Mallengkeri Bertingkat I, SD Inpres Maccini Baru, SD Inpres Jongaya 1, SD Negeri Mannuruki dan SD Negeri Balang Baru 1.
Program ini hadir untuk menjadikan kebiasaan mengurangi, dan membuat sampah baru dapat semakin diperkuat.
Kemudian sasaran program yang merupakan anak yatim piatu terkhusus di panti asuhan.
Maka program ini ingin menghadirkan rasa kepedulian melalui menyediakan sarapan, yang membuat para anak panti asuhan ini tahu mengenai hal berkaitan kegiatan ramah lingkungan.
Serta anak panti asuhan dan para peserta sekolah dapat ilmu mengenai kadar gizi dari santapan yang ada.
“Kegiatan ini akan memberikan edukasi lingkungan dengan peserta dari sekolah, wajib memakai air botol minum sendiri (tumbler) dan wadah makan sendiri, atau daun pisang untuk mejadi wadah saat makan bersama”, tutur Raja Andara Irawan selaku Presiden Food Bank Indonesia.
Menurut founder ekskul dokcil KKR, Zhuchri Kasman yang biasa disapa Kak Zhu program ini dikolaborasikan dengan tiga hal.
"Yaitu, kesehatan, sedekah, dan lingkungan," jelasnya.