Begini Cara Komunitas Kampoeng Bambu Toddopulia Meriahkan HUT ke 74 RI di Maros
Komunitas yang baru terbentuk kurang lebih setahun tersebut, melaksanakan Festival Republik Bambu.
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, TANRALILI - Komunitas Kampoeng Bambu Toddopulia Maros, turut merayakan HUT ke 74 Republik Indonesia tahun ini.
Komunitas yang baru terbentuk kurang lebih setahun tersebut, melaksanakan Festival Republik Bambu.
Lokasinya di kampung bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
Penggagas Festival Republik Bambu, Wahyudin, mengatakan ada sejumlah acara yang dihelat di kawasan kebun bambu seluas 1 hektare tersebut.
Sabung Ayam Judi jadi Tradisi?, Begini Penjelasan Tokoh Adat di Mamasa
TRIBUNWIKI: Simak Sejarah Lagu Indonesia Raya, Serta Lirik Aslinya
VIDEO: Pengibaran Bendera HUT ke-74 RI di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju
Di antaranya pameran fotografi, bincang kemerdekaan, kemah komunitas, jajanan kuliner, permainan tradisional dan acara lainnya.
Termasuk kata dia, upacara pengibaran bendera merah putih, menggunakan bahasa Makassar.
"Saat upacara, pengibar bendera menggunakan engrang ke tiang bendera. Selain itu mereka juga diiringi dengan gendang khas Bugis Makassar," kata Wahyudin, kepada tribun-maros.com.
Alumni Fakultas MIPA Unhas tersebut menambahkan, sengaja menggunakan konsep tradisional, sebagai bentuk cinta terhadap NKRI.
Khususnya terkait keragaman bahasa dan budaya, dan pelestarian lingkungan.
"Ini juga momentum memperkenalkan kampung bambu Toddopulia, sebagai salah satu penghasil bambu terbesar di Maros," ujarnya.
Rencananya kata dia acara serupa kembali akan digelar tahun depan.
Sabung Ayam Judi jadi Tradisi?, Begini Penjelasan Tokoh Adat di Mamasa
TRIBUNWIKI: Simak Sejarah Lagu Indonesia Raya, Serta Lirik Aslinya
VIDEO: Pengibaran Bendera HUT ke-74 RI di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Lisa, mengapresiasi keberadaan kampung bambu Toddopulia.
Menurutnya, kampung bambu tersebut, sangat cocok jadi lokasi belajar anak-anak, khususnya untuk out door.
"Saya datang kesini bersama sejumlah anak-anak bimbingan. Selain mereka bermain, juga mereka dapat berinteraksi langsung dengan alam sekitar," ujar Lisa.
Warga Kota Makassar itu menambahkan, selain belajar di dalam kelas, anak-anak juga penting belajar out door.