Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Alasan Anggota TNI Prada Deri Pramana Bunuh Vera Oktaria Seusai Hubungan Intim di Wisma

Terungkap alasan anggota TNI Prada Deri Pramana bunuh Vera Oktaria setelah lakukan hubungan intim di penginapan.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI/TRIBUNNEWS.COM
Kenangan Vera Oktaria semasa hidup dan Prada Deri Pramana saat disidang dalam kasus pembunuhan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Terungkap alasan anggota TNI Prada Deri Pramana bunuh Vera Oktaria setelah lakukan hubungan intim di penginapan.

Sebelum membunuh eks kasir Indomaret itu, Prada Deri Pramana sempat lakukan perzinahan bak suami-istri hingga 2 kali.

Tak lama kemudian, dia marah karena korban mengaku hamil dan menyembunyikan password HP.

Prada Deri Pramana mengaku nekat membunuh serta memutilasi pacar sendiri Vera Oktaria (21) lantaran kecewa dengan pernyataan korban yang mengaku telah hamil selama 2 bulan.

Hal tersebut diungkapkan Prada Deri Pramana saat memberikan keterangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (15/8/2019).

Dikatakan terdakwa, ia bersama korban datang ke penginapan Sahabat Mulya di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada 8 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB.

Mereka saat itu memutuskan untuk bermalam karena tak mendapatkan alamat rumah bibinya, Elsa, yang berada di kawasan Betung, Banyuasin.

"Karena sudah malam, kami akhirnya menginap di sana," kata Prada Deri Pramana memberikan kesaksian.

Setelah membayar uang sewa kamar Rp 150 ribu, Prada Deri Pramana dan Vera Oktaria lalu masuk ke dalam kamar 06 untuk menginap.

Saat di dalam kamar, Prada Deri Pramana mengakui ia dan Vera Oktaria melakukan hubungan layaknya suami istri hingga 2 kali.

Ribut Akibat Password HP

Namun, keributan mereka dimulai ketika terdakwa menemukan handphone milik korban dalam keadaan mati.

"Saya hidupkan handphone-nya. Lalu masukkan password. Ternyata password berubah bukan tanggal kami jadian," ujarnya.

Melihat ada kejanggalan, prajurit baru itu langsung menanyakan alasan korban mengubah password handphone. 

Namun, Vera Oktaria langsung marah dan mengaku sedang hamil selama 2 bulan.

Pernyataan itu membuat Prada Deri Pramana marah dan langsung menjambak rambut Vera Oktaria.

Bahkan, kepala korban langsung dibenturkan ke dinding.

Kecewa Vera Oktaria Mengaku Hamil

Vera Oktaria sempat melawan dan mendorong terdakwa.

Akan tetapi, Prada Deri Pramana langsung mencekik dan membekap Vera Oktaria hingga meninggal.

"Saya kecewa dia mengaku hamil, padahal saya pendidikan militer 5 bulan dan hari itu baru pertama kali kami berhubungan," katanya.

Mengetahui korban tewas, Prada Deri Pramana sempat kebingungan.

Ia akhirnya menemukan gergaji besi yang ada di dalam gudang kamar untuk memutilasi Vera Oktaria agar jejak kejahatannya hilang.

Namun, usaha itu gagal lantaran gergaji yang digunakan patah.

Korban Vera Oktaria Alami Kekerasan Seksual

Dalam persidangan sebelumnya, fakta lain datang dari Dokter Forensik Polda Sumatera Selatan Kompol Mansyuri.

Ia menemukan tanda kekerasan di bagian alat vital jenazah Vera Oktaria saat melakukan otopsi korban pada 10 Mei 2019 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan di kemaluan korban tidak ada bercak sperma.

Namun, hanya mendapatkan tanda kekerasan di bagian selaput dara.

Terdapat luka lecet di selaput dara korban.

"Kalau tidak ada kekerasan biasanya licin saja. Kemungkinan mengalami kekerasan," kata Mansyuri, saat menjadi saksi ahli di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Mansyuri mengaku tak bisa memastikan penyebab luka kekerasan di alat kelamin korban karena kondisi yang sudah mulai membusuk.

Kejiwaan Prada Deri Pramana Dinyatakan Sehat

Prada Deri Pramana dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa saat membunuh dan memutilasi pacarnya, Vera Oktaria.

Hal itu dikatakan Dandenkessyah 02.04.04 Palembang Letkol Ckm dr Hilary yang dihadirkan sebagai saksi ahli kejiwaan.

Menurut dia, pada 17 Juni 2019 ia melakukan pemeriksaan kejiwaan Prada Deri Pramana di Denpom II Sriwijaya.

Saat itu, ia melakukan tes kejiwaan Prada Deri Pramana melalui sesi wawancara.

Hasilnya, seluruh pertanyaan yang dilontarkan pun dijawab dengan baik.

"Biasanya kalau ada tanda gangguan jiwa, seluruh pertanyaan akan dijawab tidak nyambung. Tapi semuanya dijawab dengan benar," kata Hillary di hadapan hakim ketua dalam sidang.

Sidik Jari Ungkap Identitas Prada Deri Pramana

Pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan untuk mencari identitas pembunuh Vera Oktaria.

Hal itu diungkapkan oleh Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Muba Aipda Chandra Kartika, saat menjadi saksi di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Beruntung, polisi menemukan sidik jadi pelaku.

"Kita menganalisa tempat kejadian, mencari sidik jari.Ditemukan sidik jari di diujung atas daun pintu, itu ada sidik jari jempol," kata Chandra.

Saat pencocokan sidik jari berlangsung, ada empat nama yang keluar.

Namun, nama Prada Deri Pramana memiliki skor tertinggi yakni 7,6 persen.

Setelah mendapatkan identitas tersebut, Chandra langsung melaporkan kepada Kasatreskrim Polres Muba.

Selanjutnya, dilakukan pencocokan data pembanding ke tim Inafis Polda Sumsel.

Hasil yang dikeluarkan tersebut pun sama dan tetap mengarah kepada Prada Deri Pramana.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved