Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siang Ini Mahasiswa Pro Sistem Zonasi dan Forum Orangtua Bakal Berunjukrasa di Rujab Gubernur

Aksi ini mengatasnamakan Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia ini berasal dari lintas kampus di kota Makassar.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Kadisdik Sulsel, Irman Yasin Limpo langsung memantau proses Verifikasi penerimaan siswa baru di SMA. Pemantauan langsung Irman Yasin Limpo atau None, ini dilakukan di halaman SMAN 5 Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Panakkukang, Senin (4/6/2019) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Sejumlah mahasiswa bakal melakukan aksi demonstrasi di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jend Sudirman, Kota Makassar, Jumat (16/8/2019).

Aksi ini mengatasnamakan Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia ini berasal dari lintas kampus di kota Makassar.

Kemarau Tak Menghalangi Gunung Kidul Panen Padi

ALASAN Robert Alberts Pecat Punggawa Persib Bandung Demi 3 Pemain Asing yang Masih Muda dan Baru

Lowongan Kerja D3 S1 - BUMN PT Asuransi Jiwasraya Terima Karyawan, Ini Syarat & Link Daftar Online

Pertanian Tradisional itu Urusan “Kolotnial”, Petani Milenial Harus Manfaatkan Industry 4.0

Ingat Gloria Hamel Dulu Viral Dipecat dari Paskibraka, Kehidupannya Kini, Kelakuan di Depan Umum

Koordinator Aksi, Bimbim mengatakan aksi ini ia lakukan sebagai bentuk tidak konsistennya pemerintahan dibawah nahkoda Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Menurut Bimbim, ada dugaan orang-orang disekitar Gubernur memanfaatkan momen dalam penerimaan peserta didik baru, padahal Permendikbud 20 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 sudah sangat jelas mengatur bahwa penerimaan didik baru digelar dengan sistem zonasi dan prestasi.

"Sudah jelas, dan ini telah diatur dalam Permendikbud. Ini bukan soal sekolah, tapi aturan yang harus kita tegakkan," ujar Bimbim.

Aksi akan berlangsung usai shalat Jumat, (16/8/2019).

Bimbim menambahkan pihaknya akan mengawal kebijakan yang telah diatur oleh pemerintah.

Sekadar diketahui, penerimaan peserta didik baru yang digelar oleh Dinas Pendidikan Sulsel tahun 2019 berlangsung lancar.

Dinas Pendidikan Sulsel yang dipimpin Irman Yasin Limpo mengadakan penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi, atau menjalankan Permendikbud.

Namun rupanya, aturan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan RI ini tidak membuat puas sebagian oknum.

Sejumlah orang tua memaksakan kehendak untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang mereka inginkan.

Padahal dari data base Dinas Pendidikan Sulsel, seluruh alumni SMP di Sulsel sudah ada pilihan sekolah dengan dasar zonasi.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meyakinkan bahwa tujuan diterapkan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru semata untuk memperbaiki wajah pendidikan di tanah air.

Praktik dalam pendidikan selama ini seperti ada kastanisasi. Siswa dari keluarga yang mampu dan pintar berkumpul dalam satu sekolahan favorit.

Sementara siswa dari keluarga kurang mampu dengan kemampuan akademik pas-pasan berkumpul di sekolah non favorit. Hal ini pasti akan menimbulkan dampak negatif bagi anak didik.

Mereka, siswa di sekolah yang dianggap unggul akan merasa menjadi nomor 1 dan lebih unggul dari anak didik di sekolah lain.

"Cobalah bayangkan kalau anak-anak itu sudah diperjuangkan orang tuanya masuk sekolah elite, apa yang ada dalam persepsi anak itu?" kata Muhadjir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (Kompas.com)

Muhadjir menegaskan ingin mengubah sikap mental dan persepsi masyarakat tentang adanya sekolah favorit dan non favorit. Ke depan tak ada lagi kastanisasi sekolah. Untuk mewujudkannya, setelah zonasi penerimaan siswa baru, Kementerian Pendidikan juga akan menerapkan pemerataan tenaga guru.

Kementerian juga akan melakukan perbaikan infrastruktur. Sehingga tak ada lagi sekolah nomor 1 atau nomor 2.

"Saya sebagai Mendikbud merasa terpanggil untuk membongkar praktik kastanisasi sekolah itu," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Muhadjir menyadari meski sudah tiga tahun diterapkan, penerapan sistem zonasi belum sepenuhnya bisa diterima di masyarakat. Beberapa orang tua siswa yang merasa dirugikan menyampaikan penolakan.

Sementara di grup whats app, juga tersebar pesan berantai. Pihak mengatasnamakan Forum Orangtua Murid Makassar dan Pergerakan Mahasiswa Makassar juga akan aksi didepan Rujab Gubernur Sulsel.

Dalam pesan berantai itu, forum orang tua yang di inisiasi oleh Herman Hafid Massa ini menuntut kebijakan Gubernur Nurdin Abdullah yang sudah menjanjikan sebagian anak-anak mereka ke sekolah karena persoalan sistem zonasi minggu lalu. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Kemarau Tak Menghalangi Gunung Kidul Panen Padi

ALASAN Robert Alberts Pecat Punggawa Persib Bandung Demi 3 Pemain Asing yang Masih Muda dan Baru

Lowongan Kerja D3 S1 - BUMN PT Asuransi Jiwasraya Terima Karyawan, Ini Syarat & Link Daftar Online

Pertanian Tradisional itu Urusan “Kolotnial”, Petani Milenial Harus Manfaatkan Industry 4.0

Ingat Gloria Hamel Dulu Viral Dipecat dari Paskibraka, Kehidupannya Kini, Kelakuan di Depan Umum

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved