Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KRONOLOGI Bocah 4 Tahun Bawa Pulang Bom & Meledak Saat Ditunjukkan ke Keluarga, Dikira Mainan

Sungguh tak disangka bocah 4 tahun bawa pulang bom ke rumah gegara dikira mainan. Naasnya bom tersebut meledak saat si bocah memperlihatkannya ke an

Editor: Rasni
Tribunnews
KRONOLOGI Bocah 4 Tahun Bawa Pulang Bom & Meledak Saat Ditunjukkan ke Keluarga, Dikira Mainan1 

Altantuya Shaaribuu, siapakah Altantuya?

Bagaimana ia bisa menjadi wanita simpanan Najib Razak?

Sosok Altantuya Shaaribuu adalah wanita model asal Mongolia.

Altantuya Shaaribuu dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.

Ia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pendidikan di Perancis dan China.

Berkat pendidikan internasionalnya, ia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin, dan Perancis dan kemudian tahun 1990 ia kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Saat kembali ke Mongolia, ia bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya Shaaribuu sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Najib Razak dan selingkuhannya.
Najib Razak dan selingkuhannya. (HO)

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya Shaaribuu tahu Najib Razak sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya Shaaribuu menyusul Najib Razak ke Malaysia saat menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Bahkan Altantuya Shaaribuu nekat pindah ke rumah Najib Razak sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib Razak, ia malah diculik.

Altantuya Shaaribuu kemudian dibunuh dengan ditembak sebanyak 2 kali oleh para penculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya Shaaribuu sang simpanan Najib Razak kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini lantaran C4 adalah bom berspesifikasi militer.

Hanya "orang dalam" saja yang mempunyai bom tersebut.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Tiga orang polisi dan Najib Razak, termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.

Dugaan Motif

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya Shaaribuu.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya Shaaribuu berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Perancis.

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene.

Untuk alasan itu diduga ia dibunuh. 

Selain itu, banyak yang meyakini Altantuya Shaaribuu dibunuh untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib Razak karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Versi lain menyebutkan istri sah Najib Razak, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib Razak keburu menjadi Perdana Menteri Malaysia pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib Razak lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya Shaaribuu untuk mengungkap kebenaran di balik dibunuhnya wanita berparas cantik tersebut.

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sebagian artikel telah tayang di Suar.Id berjudul "Dikira Mainan, Bocah 4 Tahun Membawa Pulang Sebuah Bom, Meledak Saat Ditunjukkan Kepada Keluarganya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved