Stunting dan Kematian Ibu, PKK Bantaeng Jadi Rujukan Pelayanan Kesehatan
Dalam kegiatan ini, Bantaeng menjadi rujukan para kabupaten kota, untuk menekan angka kematian ibu dan anak serta stunting
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - PKK Bantaeng contoh pelaksanaan pelayanan kesehatan yang sempurna dari 24 kabupaten kota yang ada di Sulsel.
Hal tersebut terlihat dari materi Diseminasi Hasil Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Sulsel.
Dalam kegiatan ini, Bantaeng menjadi rujukan para kabupaten kota, untuk menekan angka kematian ibu dan anak serta stunting.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sualel, Husni Thamrin mengatakan, Bantaeng satu satunya daerah yang menolkan (0) angka kematian ibu dan anak serta stunting.
Pinalti Marc Klok Buat PSM Unggul 2-1 Dari Barito Putera
Sambut HUT ke 74 RI, Karnaval Jadi Tontonan Warga di Sengkang Wajo
Satgas Anti Mafia Bola Jilid II Rapat di Jakarta, Kombes Andi Indra Wakili Polda Sulsel
"Hebat ini Bantaeng, bisa menolkan angka kematian ibu dan anaknya," ujar Husni, Rabu (14/8/2019).
"Dengan prestasi ini, tentu ini menjadi rujukan kepada para pelaku pelayanan kesehatan bagi daerah daerah di Sulsel," katanya.
Husni menyebutkan dari 24 kabupaten kota di Sulsel, kota Enrekang mengalami daerah yang berstatus zona merah soal kematian ibu dan anak hingga stunting.
Terkait dengan itu, tahun ini Dinkes lanjut Husni menargetkan penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik hingga 5%.
Salah satu upayanya, melakukan koordinasi antar instansi, termasuk dengan kabupaten kota dalam penanganan masalah stunting.
Sebanyak 96 pelaku kesehatan termasuk dokter spesialis hadir dalam konsolidasi itu.
"Jadi upaya penanganan stunting ini merupakan bentuk komitmen kami dlm menghadirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dari sisi kesehatan," katanya.
Pinalti Marc Klok Buat PSM Unggul 2-1 Dari Barito Putera
Sambut HUT ke 74 RI, Karnaval Jadi Tontonan Warga di Sengkang Wajo
Satgas Anti Mafia Bola Jilid II Rapat di Jakarta, Kombes Andi Indra Wakili Polda Sulsel
Dari data stunting yang ada, di Sulsel masih terdapat 11 daerah yang angkanya masih di atas 40%.
Paling tinggi memang ada di Enrekang dan Bone, makanya tahun ini kita fokus dua kabupaten ini,
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, M Ichsan mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk penanganan masalah stunting.
"Untuk penanganan masalah ini, tidak hanya instansi kesehatan tetapi semua pihak terkait harus terlibat," katanya.