Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sektor Pertanian Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi

Pada periode 2012-2018, pertumbuhan ekonomi nasional (PDB nasional atas dasar harga konstan 2010) cenderung mengalami penurunan dari 5,56 % ke 5,17%

Editor: Rasni
Humas Kementan
Sektor Pertanian Pengungkit Pertumbuhan 

Neraca Perdagangan Sektor Pertanian

Secara umum sektor pertanian (meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan) dapat mempertahankan surplus neraca perdagangan pada periode 2012- 2018 meskipun cenderung turun nilainya. Laju rata-rata pertumbuhan volume ekspor pada periode tersebut mencapai 6,3%, sedikit lebih tinggi dari laju volume impornya, yakni 5,9%.

Surplus di sektor ini terutama disumbang oleh subsektor perkebunan yang nilainya mencapai US$ 22,7 juta pada tahun 2018. Di sisi lain, pada kurun waktu 2012-2018 pun terjadi tren kenaikan PDB tanaman pangan dari Rp 263 Triliun menjadi Rp 298,2 Triliun.

Misalnya untuk padi sebagai komoditi tanaman pangan utama, produksinya meningkat dari 69 juta ton pada 2012 menjadi 81 juta ton pada 2018 atau tumbuh rata-rata 3%/ tahun. Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan produksi nasional namun kenaikan permintaan/ kebutuhan pangan jauh lebih tinggi lagi.

Kenaikan permintaan pangan ini sejalan dengan bonus demografi berupa meningkatnya populasi usia produktif yang diprediksi akan terus terjadi hingga tahun 2036. Sementara itu, upaya peningkatan produksi pangan terhambat dengan tren konversi lahan pertanian yang terus terjadi.

Misalnya untuk padi, meskipun indeks pertanaman dapat diperbaiki, produktivitas cenderung tetap pada kisaran 5,2 ton/ ha sementara itu sekitar 600 ribu ha lahan baku sawah berkurang pada periode 2016-2018.

Investasi pada sektor pertanian bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Kontribusi investasi PMDN pada sektor pertanian terhadap PDB nasional mengalami peningkatan dari 5,4% pada 2013 menjadi 10,3% pada tahun 2018. Pada tahun 2012 total nilai investasi PMDN proyek di sektor pertanian hanya sekitar Rp 9,6 trilun.

Jumlah ini meningkat lebih tiga kali lipat pada tahun 2018 menjadi Rp 31,2 trilun. Peningkatan ini lebih besar dari peningkatan total investasi PMDN pada kurun waktu yang sama. Pada kurun tersebut investasi PMA juga meingkat dari US$ 1,2 miliar menjadi US$ 1,7 miliar.

Ini menunjukan tren daya tarik sektor pertanian terhadap investasi swasta dalam dan luar negeri yang semakin tinggi. Kontribusi PMA pada sektor pertanian terhadap PDB nasional juga meningkat pada kurun waktu yang sama.

Pada tahun 2014, PMA mengalami kenaikan menjadi US $ 2,2 miliar, kemudian turun kembali hingga pada tahun 2017 menjadi US$ 1,6 miliar. Pada tahun 2018 hingga triwulan dua PMA yang masuk di sektor ini tercatat US$ 976 juta.

Pada periode 2013-2007 realisasi investasi baik PMDN maupun PMDA lebih banyak terfokus pada subsektor perkebunan daripada tanaman pangan dan hortikultura. Hal ini memungkinkan subsektor perkebunan menyumbangkan PDB dan surplus neraca perdagangan terbesar.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis di atas, dinamika kinerja makro sektor pertanian periode 2012-2018 tidak terlepas dari kinerja makro perekonomian nasional. Oleh karena itu, perbaikan kinerja sektor pertanian perlu dilakukan oleh Kementrian Pertanian bekerjasama dengan para pemangku kepentingan lainnya.

Meskipun PDB sektor pertanian terus tumbuh pada periode tersebut, kontribusinya terhadap PDB nasional cenderung menurun dan nilainya relatif kecil dibandingkan penyerapan tenaga kerjanya. Peningkatan produktivitas tenaga kerja pertanian dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi generasi muda terdidik di sektor ini.

Strategi yang dapat dilakukan adalah transformasi digital dan penerapan teknologi praktis di bidang on-farm maupun off-farm serta memberi insentif pengembangan pertanian organik. Generasi milenial cenderung tertarik pada bisnis yang terintegrasi, memanfaatkan teknologi dan ramah lingkungan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved