Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Mandalle Pangkep Tolak Kereta Api, Ini Penjelasan Tim Appraisal

Mereka berbicara dan masing-masing warga di 7 kecamatan daratan yang terkena jalur rel keretapi mengemukakan protesnya.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
munjiyah/tribunpangkep.com
Suasana di Kantor DPRD Pangkep, pemilik lahan jalur rel kereta api bertemu tim appraisal di Kantor DPRD Pangkep, Selasa (13/8/2019). 

"Jadi kalau saya gunakan NJOP kemungkinan nilainya akan menjadi Rp 30 ribuan, jadi kami pakai nilai pasar jadi agak tinggi. Bahkan, sebelum menentukan nilai harga ganti rugi, kami beberapa kali turun wawancara warga dan memperhitungkannya," jelasnya.

Syawal mengklarifikasi, soal negosiasi yang bukan kewenangan tim appraisal tetapi ada konsultan.

"Negosiasi bukan kewenangan kami, tetapi jika pada saatnya di lapangan kita temukan data keliru kami wajib mengganti laporannya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua pekan terakhir ini berkali-kali warga dari 7 kecamatan daratan Pangkep melakukan demo dan mendesak DPRD Pangkep untuk bertemu tim appraisal.

Desakan mereka, untuk mempertanyakan nilai ganti rugi lahan jalur rel kereta api, yang rendah dan tidak sesuai dengan harga sebenarnya menurut mereka.

Ketua DPRD Pangkep, Andi Ilham Zainuddin bersama DPRD lainnya Umar Haya pun mengusahakan mempertemukan pemilik lahan dengan tim appraisal, hingga hari ini diskusi pun berlangsung.

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved