Unismuh Makassar Resmi Terima SK Pendirian Prodi Farmasi, Terakhir di Indonesia
Kali ini Prodi Farmasi akan segera hadir setelah secara resmi mendapatkan Surat Keputusan (SK) pembukaan Prodi baru ini.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menambah Program Studi (Prodi) baru.
Kali ini Prodi Farmasi akan segera hadir setelah secara resmi mendapatkan Surat Keputusan (SK) pembukaan Prodi baru ini.
Rektor Unismuh Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, menerima langsung SK Izin Pembukaan Prodi Farmasi Program Sarjana tersebut.
SK dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi, Prof Jasruddin, Senin (12/8/2019) kemarin.
TRIBUNWIKI: Monas Jadi Simbol Jakarta dan Indonesia, Ini Sejarah Berdirinya
Sudah Dua Kali KASN Tegur Bupati Takalar
Puskesmas Kota Enrekang Beri Bantuan kepada Amoy, Pasien Penderita Kanker Serviks
Prof Jasruddin mengatakan, Selasa (13/8/2019) Unismuh patut bersyukur.
Lantaran izin pembukaan prodi Farmasi Unismuh Makassar adalah yang terakhir di seluruh Indonesia.
Maka sudah tidak ada lagi prodi Farmasi baru akan dibuka seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Inilah prodi Farmasi yang terakhir di Indonesia yang diberikan kepada Unismuh Makassar, karena begitu izin ini keluar turun moratorium," katanya.
Prof Jas dalam kesempatan tersebut juga mendorong kepada perguruan tinggi tentu dalam hal ini Unismuh Makassar untuk membuka prodi baru sebanyak-banyaknya.
Ini untuk mengantisipasi adanya pentutupan prodi yang sudah tidak aktif lagi.
TRIBUNWIKI: Monas Jadi Simbol Jakarta dan Indonesia, Ini Sejarah Berdirinya
Sudah Dua Kali KASN Tegur Bupati Takalar
Puskesmas Kota Enrekang Beri Bantuan kepada Amoy, Pasien Penderita Kanker Serviks
Selain itu pula dengan menambah prodi bisa menaikkan APK.
Soal penyediaan SDM, tidak perlu susah-susah, kalau ada doktor yang sudah mau pensiun diterima saja jadi dosen untuk kemudian diuruskan NIDK-nya.
"Setelah itu dibuatkan perjanjian antara yang bersangkutan dengan perguruan tinggi agar dikemudian hari tidak terjadi masalah," terangnya.
Prof Rahman Rahim merespon masukan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi tentang upaya pembukaan prodi baru.
Ia beralasan karena tidak tertutup kemungkinan dalam jangka waktu panjang ke depan beberapa prodi di Unismuh mungkin sudah tidak banyak lagi diminati masyarakat.