Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sia-sia Prada DP Berkorban 5 Tahun untuk Vera Oktaria, Tapi Masih Mengaku Kasihan saat Membunuh

Sia-sia Prada DP Berkorban 5 Tahun untuk Vera Oktaria, Tapi Masih Mengaku Kasihan saat Membunuh

Editor: Waode Nurmin
GridHot
Sia-sia Prada DP Berkorban 5 Tahun untuk Vera Oktaria, Tapi Masih Mengaku Kasihan saat Membunuh 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Anggota TNI Prada Deri Pramana atau Prada DP masih mencintai mantan pacarnya Vera Oktaria, meski akhirnya memutuskan menghabisi nyawa perempuan tersebut.

Dalam persidangan perdana di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/8/2019) lalu, terungkap jika betapa sayangnya Prada DP kepada Vera.

Bahkan meski sudah mengatakan hubungan keduanya putus, tapi ketika chat WhatsApp sang mantan masuk di handphonenya, Prada DP langsung merespon dan meninggalkan teman wanitanya Serli.

Pengorbanannya selama 5 tahun pun dianggap sia-sia. Kuat dugaan jika Vera mempunyai pria lain.

Betapa tidak, biaya sekolah Vera dibayarkan, juga handphone dibelikan, tapi Vera selalu menolak saat Prada DP mengajaknya ke rumah untuk diperkenalkan dengan sang ibu.

Baca: TERUNGKAP Ternyata Imam Satria yang Sarankan Prada DP Bakar Vera Oktaria, Makam Imam Dibongkar!

Baca: Padahal Prada DP Sudah Bayar Sekolah & Beli Hp untuk Vera, Tapi Selalu Menolak Bertemu Orangtuanya

Baca: Prada DP Sudah Niat Bunuh Vera Oktaria,Tapi Sempat Berhubungan Badan 2 Kali,Pemicunya Kode Handphone

Itu diungkap dalam dakwaan yang dibacakan Mayor D Butar Butar yang bertindak sebagai oditur, diketahui terdakwa Prada Deri Pramana telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria (21) yang tak lain merupakan kekasihnya.

Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.

"Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain. Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia," ujar Mayor D Butar Butar dalam persidangan.

Setelah kabur dari tempat pendidikannya, terdakwa mengajak korban untuk pergi ke Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

 Mereka hendak menuju ke rumah seorang kerabat terdakwa.

Namun, karena hari sudah larut malam, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di satu kamar penginapan bernama Sahabat Mulia di Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin.

"Kemudian sekira pukul 02.30 pagi, terdakwa dan korban sempat melakukan hubungan suami istri. Kemudian kembali melakukan hubungan suami istri sekitar pukul 05.00 pagi," ujar Mayor D Butar Butar yang membacakan dakwaan terhadap Prada Deri Pramana.

"Sempat pula terjadi sedikit pertengkaran karena korban melihat terdakwa merokok. Terdakwa meminta maaf dan kemudian saling memaafkan," sambungnya mengatakan.

Tak lama kemudian, terjadi lagi keributan antara korban dan terdakwa.

Beberapa bulan lalu masyarakat dihebohkan dengan Pembunuhan diserta mutilasi di Palembang 

Kasir Indomaret Vera Oktaria tewas di tangan Mantan Pacar, Prada DP

Pembunuhan sadis tersebut terungkap di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (1/8/2019).

Dalam persidangan agenda tuntutan tersebut, Mayor D Butar Butar sebagai oditur menuntut terdakwa Prada DP dengan pasal berlapis yakni 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan subsider 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Dikutip dari Tribun Sumsel, agenda sidang perdana mendengarkan keterangan tujuh dari 14 saksi dengan dipimpin hakim Letnan Kolonel Muhammad Hasyim.

Baca: TERUNGKAP Ternyata Imam Satria yang Sarankan Prada DP Bakar Vera Oktaria, Makam Imam Dibongkar!

Baca: Padahal Prada DP Sudah Bayar Sekolah & Beli Hp untuk Vera, Tapi Selalu Menolak Bertemu Orangtuanya

Baca: Prada DP Sudah Niat Bunuh Vera Oktaria,Tapi Sempat Berhubungan Badan 2 Kali,Pemicunya Kode Handphone

Sebelum Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Nginap Bareng Serli Mantan Pacarnya di Kos, Tolak Lakukan Ini
Sebelum Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Nginap Bareng Serli Mantan Pacarnya di Kos, Tolak Lakukan Ini (GridHot)

Siapa Imam?

Pagi, 8 Mei 2019, usai membunuh Vera di kamar Penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin, Prada DP mulai berpikir bagaimana menghilangkan mayat Vera.

Pada Pukul 06.00, Prada DP kemudian berpakaian dan keluar dari kamar dan menuju teras belakang penginapan tersebut.

Prada DP lalu masuk ke gudang yang tak ada orang di sana.

Ia melihat ada sebuah gergaji besi bekas tidak bergagang.

Prada DP lalu mengambil gergaji itu dan membawa ke kamarnya lagi.

"Di dalam kamar terdakwa melepas pakaiannya dan hanya menggunakan celana dalam dan selanjutnya mambawa masuk mayat Vera ke dalam kamar mandi," kata Oditur.

Prada DP lalu merebahkan tubuh tak bernyawa Vera di samping kloset.

"Terdakwa lalu memotong siku tangan kanan korban dengan gergaji yang diambilnya dari gudang.

Sebelum tangan korban putus, gergaji yang digunakan patah," kata Oditur.

Lantas Prada DP lalu berpikir lagi bagaimana membuang mayat korban.

Pukul 08.00, Prada DP lalu keluar kamar dengan membawa patahan gergaji besi dibungkus pakaian dengan tas ransel.

Ia mengendarai sepeda motor milik Vera lalu pergi ke Jembatan Sungai Lilin.

Di sana Prada DP lalu membuang pakaian dan gergaji besi itu.

Setelah itu Prada DP pergi ke rumah Dodi.

Belakangan terungkap Dodi merupakan paman terdakwa Prada DP.

Pada Dodi, Prada DP lalu mengaku ia telah membunuh Vera Oktaria.

Prada DP lalu memberi uang pada Dodi untuk membeli plastik besar untuk membuang mayat Vera.

Setelah mendapatkan kantong plastik itu, Prada DP lalu berangkat ke pasar Sungai Lilin.

"Terdakwa membeli jeruk dan salak 1 kilogram dan gergaji besi Rp 50 ribu dan kembali ke penginapan," katanya.

Sampai di penginapan, Prada DP lalu memberi salak tadi pada petugas resepsionis.

Ia lalu masuk kamar 06 lagi. Ia lalu membuka pakaiannya dan menggergaji tubuh korban lagi.

Ia lalu melanjutkan memotong siku Vera sampai putus.

Ia lalu melanjutkan menggergaji bagian tubuh lain tapi kemudian gergaji itu kembali patah.

Bingung, Prada DP lalu menelepon Teguh dan meminta dibelikan gergaji tapi ditolak.

Prada DP lalu pergi ke pasar Sungai Lilin lagi.

Di sana ia lalu membeli tiga ransel.

Namun sesampai di hotel Prada DP merasa tiga tas tadi kurang besar dan ia kembali ke Pasar Sungai Lilin lagi untuk membeli koper.

Prada DP lalu mengukur tubuh Vera dengan koper.

Ia lalu meletakkan potongan tangan Vera ke koper itu.

Ia lalu kembali lagi ke Pasar Sungai Lilin untuk membeli koper yang lebih besar sekitar pukul 10.00.

Setelah itu ia kembali kemar dan meletakkan koper itu.

Prada DP merasa ia sudah tiga kali bolak-balik keluar lalu ke kamar.

Untuk itu ia menutupi kecurigaan orang dengan berpura-pura menonton televisi.

Ia lalu makan jeruk yang dibelinya tadi sambil tidur-tiduran.

Pukul 15.00, Prada DP lalu keluar membawa baju seragam indomaret milik Vera dan pakaian barang-barang lainnya.

Pakaian itu lalu dibuang dari atas jembatan lagi.

Prada DP lalu membeli gergaji kayu, kapak dan cutter.

Ia lalu ke rumah Teguh untuk menitipkan ponsel milik korban dan miliknya.

Teguh dan Prada DP lalu menelepon orang bernama Imam.

Prada DP bertanya bagaimana cara menghilangkan mayat.

Imam lalu memberikan ide, bakar saja.

Prada DP lalu menyuruh Imam untuk membeli perlengkapan dengan uang Rp 70 ribu.

Setelah mendapatkan perlengkapan, Prada DP lalu pergi lagi ke penginapan Sahabat Mulia.

Kemudian sesampai di kamar, Prada DP mulai mngeluarkan racun nyamuk berbentuk spiral dan merakit racun nyamuk itu dengan korek api agar jadi seperti pemicu kebakaran.

Ia lalu mengangkat mayat Vera dan meletakkkannya di atas kasur.

Ia menyiram sedikit mayat Vera dengan bensin.

Ia lalu meletakkan barang-barang yang sudah disiram dengan bensin ke atas tubuh Vera.

Namun saat memulai proses untuk membakar, Prada DP tiba-tiba mengaku kasihan.

Ia kemudian menyiram racun nyamuk menyala yang jadi pemicu itu dengan air.

Pukul 17.30, Prada DP kembali ke rumah Teguh dan kembali bertemu dengan Imam.

"Imam lalu bilang, masa sudah diajarin masih nggak bisa," kata Imam saat itu.

Prada DP lalu kembali ke kamar penginapan.

Ia lalu membakar lagi racun nyamuk itu.

Setelah itu Prada DP meninggalkan kamar itu dan tak kembali lagi.

Ternyata belakangan pemicu itu tak berfungsi hingga akhirnya mayat Vera yang sudah membusuk ditemukan.

Malam setelah meninggalkan Hotel Prada DP lalu pergi ke rumah kerabatnya dan bertemu dengan Leni, ibu Prada DP yang sudah di sana.

Baca: TERUNGKAP Ternyata Imam Satria yang Sarankan Prada DP Bakar Vera Oktaria, Makam Imam Dibongkar!

Baca: Padahal Prada DP Sudah Bayar Sekolah & Beli Hp untuk Vera, Tapi Selalu Menolak Bertemu Orangtuanya

Baca: Prada DP Sudah Niat Bunuh Vera Oktaria,Tapi Sempat Berhubungan Badan 2 Kali,Pemicunya Kode Handphone

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul IMAM SATRIA Pria yang Menyuruh Prada DP Membakar Jasad Vera Oktaria ternyata Tewas Tenggelam, https://medan.tribunnews.com/2019/08/08/imam-satria-pria-yang-menyuruh-prada-dp-membakar-jasad-vera-oktaria-ternyata-tewas-tenggelam?page=all.

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

E

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved