Dekat dengan Makam Istri Rasulullah, Ini Makam Mbah Moen di Makkah, Hanya Ada 2 Batu sebagai Tanda
Tak seperti makam pada umumnya di Indonesia, makam Mbah Maimun atau Mbah Moen hanya diberi tanda dua batu.
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM-Jenazahnya tak dipulangkan ke Indonesia, inilah bentuk makam ulama KH Maimun Zubair di Makkah, Arab Saudi.
Tak seperti makam pada umumnya di Indonesia, makam Mbah Maimun atau Mbah Moen hanya diberi tanda dengan dua batu.
Bahkan, tanda tersebut serupa dengan kuburan lainnya yang ada di komplek pekuburan tempat Mbah Mainun dimakamkan.
Mbah Maimun dimakamkan di Pekuburan Al Ma'la yang berada di sebelah utara Masjidil Haram, tepatnya di lorong 151.
Baca: Meninggal Dunia di Makkah, Ini 5 Fakta Mbah Moen,Ulama dan Politisi yang Disegani Jokowi dan Prabowo
Baca: TRIBUNWIKI: Meninggal Saat Ibadah Haji, Ini Profil KH Maimoen Zubair atau Mbah Maimun
Baca: Jenazah KH Maimun Zubair Tak Dipulangkan ke Indonesia, Presiden Jokowi Terbang ke Mekkah

Di pekuburan ini juga menjadi tempat dimakamkan istri Rasulullah, Khadijah.
Sebelum wafat, Mbah Mainum juga sudah berpesan kepada anaknya, jika meninggal dunia di Makkah ia ingin dimakamkan di tempat tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri, Abdul Ghaffar Rozin.
Salah satu jamaah haji kloter 19 embarkasi Makassar, Irham mengatakan, ia berziarah ke makam Mbah Maimun sehari setelah ia dikuburkan.

"Saya tidak sempat datang pada hari dimakamkan karena jarak hotel dengan pekuburannya jauh. Jadi baru hari ini bisa datang,"kata Irham.
Meski tanpa nisan khas kuburan di Indonesia, Irham memastikan itu adalah makam Mbah Mainun setelah bertanya ke salah satu penjaga makam.
Selain itu, ia diberitahu peziarah yang berasal dari Surabaya.

"Waktu saya datang ada empat peziarah di komplek Pekuburan Al Ma’la, Makkah ini,"katanya lagi.
Mengenang Sosok Mbah Mainun
Ulama tokoh Nahdlatul Ulama, KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019).
Mbah Maimun meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji. Ia meninggal dunia di tanah suci, tempat ia mengimba ilmu saat usia 21 tahun.
Pada usia tersebut, Mbah Maimun meninggalkan kampung halamannya di Rembang, Jawa Tengah menuju Mekkah, Arab Saudi untuk belajar mengaji.
Ia berada di bawah bimbingan Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lain.
Baca: Jenazah KH Maimun Zubair Tak Dipulangkan ke Indonesia, Presiden Jokowi Terbang ke Mekkah
Baca: Meninggal Dunia di Makkah, Ini 5 Fakta Mbah Moen,Ulama dan Politisi yang Disegani Jokowi dan Prabowo

Mbah Moen adalah putra ulama Kiai Zubair. Ayahnya merupakan seorang alim dan faqih, murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Selain di Tanah Suci, Mbah Maimun juga belajar mengaji di sejumlah pesantren di tanah Jawa, di antaranya Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim.
Saat berguru di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Mbah Maimun merupakan kawan dekat dari Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.
Selain itu, Mbah Maimun juga mengaji ke beberapa ulama di Jawa.
Para ulama itu di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), dan Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban).
Hingga akhirnya Mbah Moen dikenal sebagai seorang alim, faqih, sekaligus muharrik (penggerak).
Ia kerap menjadi rujukan ulama Indonesia dalam bidang fiqh karena menguasai secara mendalam ilmu fiqh dan ushul fiqh.

Kitab-kitab yang pernah ia tulis, seperti Al-Ulama Al-Mujaddidun, menjadi rujukan para santri.
Pada 1965, Mbah Moen mulai mengembangkan Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Pesantren ini menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.
Kini, Mbah Moen, kelahiran 28 Oktober 1928, telah berpulang.
Ia meninggal dunia saat tengah menjalankan ibadah haji.
Rencananya, jenazah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu akan dishalatkan di Masjidil Haram.
Setelah itu, jenazah Mbah Maimun Zubair akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la, salah satu tempat pemakaman tertua di kota Mekkah.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan, Mbah Moen....
Data Diri
Nama lengkap: Kyai Haji Maimun Zubair
Nama lainnya: Mbah Moen
Tempat, tanggal lahir: Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928
Istri:
1. Hj Fahimah
2. Nyai Hj Masthi'ah
Anak bersama Hj Fahimah
- 4 orang meninggal
– KH Abdullah Ubab
- KH Muhammad Najih
- Neng Shobihah
Anak bersama Nyai Hj Masthi'ah
- KH Majid Kamil
- Gus Ghofur
- Gus Ro'uf
- Gus Wafi
- Gus Yasin
- Gus Idror
- Neng Shobihah
- Neng Rodhiyah
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: