Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayah Paskibra Aurellia Qurratu Aini Ungkap Perlakukan Tak Lazim Senior ke Anaknya selama Pelatihan

Pengakuan terbaru ayah Paskibra Aurelli Qurratu Aini ungkap adanya perlakukan senior yang tak lazim.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Instagram
Pengakuan Terbaru Ayah Paskibra Aurellia Qurratu Aini Ungkap Perlakukan Senior yang Tak Lazim 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pengakuan terbaru ayah Paskibra Aurelli Qurratu Aini ungkap adanya perlakukan senior yang tak lazim.

Ayah Aurel, Farid Abdurrahman (42) akhirnya membuka suara terkait perlakuan yang dialami putrinya, Aurellia Qurratuaini, anggota Paskibra Tanggerang Selatan yang meninggal dunia.

Farid mengatakan, latihan Paskibra yang dijalani Aurelli sudah berlebihan.

Hal itu dikatakan Farid karena dirinya Purna Paskibraka.

"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ujar Farid saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Perumahan Cipondoh, Tanggerang, Jumat (2/8/2019).

Baca: Paskibra Aurellia Qurratu Aini Meninggal Tak Wajar, Isi Diary Jadi Saksi Bisu dan Kejamnya Senior

Selama pelatihan, almarhum kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal.

Akibatnya, tangan almarhum mengalami lebam.

"Kemudian push up kepal yang di aspal dimana cewe suka ada cincinnya. Ini di luar kelaziman. Sedangkan pendidikan militer sendiri tidak sampai sejauh itu," lanjut Farid.

Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit - kulitnya.

Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurrelia semakin turun.

Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrelia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.

"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.

Namun, Aurrelia tidak menceritakan hal tersebut sedari awal.

Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.

"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dia dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior, oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," ucap dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved