5 Fakta Paskibraka Tangsel Aurelia Tetiba Roboh & Meninggal, Curhat di Buku Diary Bisa Jadi Petunjuk
5 Fakta Paskibraka Tangsel Aurelia Tetiba Roboh & Meninggal, Curhat di Buku Diary Bisa Jadi Petunjuk
5 Fakta Paskibraka Tangsel Aurellia Quratu Aini Tetiba Roboh & Meninggal Dunia, Curhat di Buku Diary Bisa Jadi Petunjuk
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan, Aurellia Qurrota Ain meninggal dunia , Kamis (1/8/2019).
Hingga kini pengebab kematian Aurelia memang belum diketahui pasti.
Namun dari penuturan pihak keluarga menyiratkan adanya kesan Siswi kelas XI MIPA SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong mengalami perlakuan tak wajar dalam latihan.
Berikut fakta-faktanya:
1. Tiba-tiba tumbang
Tubuh Aurelia tiba-tiba roboh dan dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
Aurelia roboh di rumahnya di pagi hari saat hendak berangkat latihan Paskibra.
2. Lebam membiru
Siswi kelas XI MIPA 3, SMA Al Azhar BSD, Tangerang Selatan tersebut tewas diduga karena dipelonco oleh seniornya di Paskibra.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh paman Aurel yakni Romi. Menurutnya kematian keponakannya itu janggal.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," ujar Romi saat ditemui WartaKotaLive.com di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini. Bahkan ia menyebut tubuh Aurel itu lebam-lebam.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurel) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya.
Romi meminta agar Pemerintahan Kota Tangerang Selatan menindak lanjuti permasalahan ini. Jika tidak, keluarga Aurel akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi.
3. Latihan cincin
Paman Aurellia yang bernama Indra mengaku terkejut saat mengetahui perintah senior Aurellia saat latihan Paskibraka.
Indra yang dulunya juga anggota Paskibraka mengungkapkan latihan keras yang dijalani Aurellia berbeda dengan latihan Paskibraka lainnya.
Di antara perintah senior dalam latihan keras Paskibraka Aurellia adalah push up cincin.
"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin."
"Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari-jari cincin tangan menghitam," terang Indra.
4. Pernah dikasari senior
Aurellia pernah bercerita pada keluarganya bahwa dirinya mengalami pemukulan oleh seniornya.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," kata Romi.
Selain itu, seniornya juga pernah merobek buku diary Aurelia.
5. Curhat sebelum meninggal
Aurellia menuangkan kecintaannya di dunia Paskibraka melalui diary 'Merah Putih'
Diary 'Merah Putih' Aurellia sebelumnya pernah dirobek seniornya di Paskibraka.
ndra bercerita Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia.
Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.
"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam, dikutip dari Warta Kota.
Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.
"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."
"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.
Indra menceritakan isi tulisan terakhir dalam diary 'Merah Putih' Aurellia, yakni soal alasannya memberi nama diary itu.
Aurellia menuliskan dirinya memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.
"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra.
Dalam tulisan terakhirnya, Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.
"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.
Wali Kota Tangerang Selatan Melayat
Setelah mendengar kabar duka ini, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie langsung melayat ke rumah Aurellia di Cipondoh, Tangerang.
Benyamin mengunggah ucapan belasungkawanya untuk Aurellia melalui akun Instagram @benyamindavnie, Kamis (2/8/2019).
Dalam unggahannya, Benyamin menunjukkan suasana takziah di kediaman Aurellia serta foto almarhumah ketika masih hidup.
Melalui caption unggahan itu, Benyamin memperkenalkan siapa sosok Aurellia yang kini sudah pergi untuk selamanya.

"Namanya Aurellia Qurrota Ain. Almarhumah adalah Paskibraka Kota Tangerang Selatan yang seharusnya pada Tanggal 17 Agustus 2019 nanti membawa baki Sangsaka Merah Putih pada Upacara Hari Kemerdekaan RI yang Ke-74 Tingkat Kota Tangerang Selatan," tulis Benyamin.
Benyamin menyampaikan rasa dukanya ketika tahu betapa Aurellia berharap untuk bisa membawakan bendera merah putih.
"Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah. Almarhumah dipanggil Sang Pencipta disaat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," kata Benyamin.
Benyamin merasa sedih saat medengar penuturan keluarga tentang sosok Aurellia yang aktif dan ceria.
Apalagi Aurellia disebut tak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka di kotanya.
Tak hanya itu, karena prestasinya, senior Aurellia mengajukan dirinya dengan posisi yang spesial, yakni sebagai pembawa baki.
"Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa Almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka."
"Malah Almarhumah dijagokan oleh senior dan teman seangkatannya untuk membawa Bendera Kebanggaan Rakyat Indonesia," ujar Benyamin.
Di bagian akhir keterangan unggahan itu, Benyamin mewakili keluarga dan masyarakat Kota Tangerang Selatan memanjatkan doa untuk Aurellia.
"Hari ini, para senior, kerabat dan segenap masyarakat Kota Tangerang Selatan kehilangan sosok Putri Terbaik yang menjadi kebanggaan kita semua."
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un. Mari kita sejenak berdoa agar Almarhumah diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT. Aamiin," pungkasnya.
(TRIBUN-TIMUR.COM / ILHAM ASRYAM)