TRIBUNWIKI
TRIBUNWIKI: Profil Ketua KPU Bantaeng Hamzar, Pernah Jadi Wisudawan Terbaik UIN Alauddin
Hamzar (36) mulai bertugas sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng sejak September 2018.
Penulis: Nurwahidah | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Hamzar (36) mulai bertugas sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng sejak September 2018.
Sebelumnya dia sebagai anggota KPU Bantaeng Divisi Perencanaan dan Data Periode 2013-2018.
Wisudawan terbaik III S1 UIN Alauddin Makassar ini menuturkan, bahwa tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki rintangan, hanya saja masing-masing orang punya perspektif dalam memandang rintangan itu.
Baca: TRIBUNWIKI : Jelang Dua Tahun Jadi Kasat Lantas Bantaeng, Ini Profil AKP Jaka Santoso
Baca: Komisi Hukum KNPI Bantaeng Bahas Perda di Kantor Bupati, Ini Tujuannya
Baca: Wabup Bantaeng Minta Bappeda Siapkan Data Valid Warga Miskin
"Ada yang memandangnya seni dan ada yang memandangnya sebagai problem. Menjadi penyelenggara itu harus siap bekerja penuh waktu.
Mungkin ini dianggap rintangan, tetapi sejatinya penyelenggara Pemilu harus demikian, tak mengenal jam dan hari kerja," katanya kepada Tribunbantaeng.com, Rabu (31/7/2019) sore.

Lelaki kelahiran Bantaeng ini, mengatakan menjadi penyelenggara Pemilu itu harus kuat fisik, otak dan mental, ketiganya adalah satu paket.
Memerlukan Fisik karena membutuhkan tenaga ekstra dalam mengawal tahapan yang padat dan sudah terukur.
"Memerlukan otak karena harus memahami regulasi dengan tepat yang sifatnya sangat teknis, serta harus menjalankan tugas sebagai implementator dari regulasi yang ada,"ujarnya.
Serta, lanjutnya, memerlukan mental karena di atas semua itu harus memiliki integritas, kejujuran dan independensi dan dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat.

Dia juga mengungkap suka-duka bertugas di KPU Bantaeng.
"Sukanya bisa mendapatkan banyak relasi pertemanan dan persaudaraan dengan berbagai kalangan, mulai KPPS, PPS dan PPK. Ada hubungan emosional yang kuat bersama mereka. Termasuk dengan berbagai pihak yang behubungan dengan kepemiluan,"ujarnya.
Sedangkan dukanya, ketika harus jarang bertemu dengan keluarga dalam mengawal Pemilu, demikian pula dengan pertemuan dan ajakan ngopi dari beberapa kolega yang notabene, menjadi Peserta Pemilu yang harus dibatasi, hal ini untuk menghindari sakwasangka dari orang-orang sekitar.
Dia berharap untuk KPU Bantaeng kedepannya bahwa setiap penyelenggara Pemilu mulai dari tingkat KPPS, PPS, PPK dan jajaran KPU sendiri agar dapat menjaga kepercayaan selama ini sudah terbangun.
"Di mana dan kapanpun kita betada dan tugas yang ditunaikan selama menjadi penyelenggara Pemilu dapat, bernilai ibadah di sisi Tuhan,"tuturnya.
Dan, tambahnya, kepada siapa saja yang terpilih dari proses Pemilu ini dapat memberi manfaat, menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya, menjaga kepercayaan dan tidak menyiakan setiap pengorbanan penyelenggara Pemilu yang beberapa diantaranya ada yang jatuh sakit, bahkan di daerah lain ada yang wafat.