Selamat Jalan Punggawa
Selamat Jalan Punggawa, Inilah Rute Perjalanan Jenazah Ichsan Yasin Limpo Hari Ini Sebelum ke TMP
Selamat Jalan Punggawa, Inilah Rute Perjalanan Jenazah Ichsan Yasin Limpo Hari Ini Sebelum ke TMP
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selamat Jalan Punggawa, Inilah Rute Perjalanan Jenazah Ichsan Yasin Limpo Hari Ini Sebelum ke TMP
Jenazah Ichsan Yasin Limpo tiba di Kota Makassar, Rabu (31/7/2019) malam.
Penyambutan jenazahnya ramai.
Di Jakarta, jenazah tiba di Bandara Cengkareng disambut sejumlah tokoh nasional.
Wapres Jusuf Kalla dan Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh ikut menjemput.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan Dr Ichsan Yasin Limpo SH MH akan dimakamkan di Pemakaman Islam Panaikang, Makassar, Kamis (1/8/2019) siang ini.
Jenazah Bupati Kabupaten Gowa periode 2005-2015 diterbangkan dari Jepang menuju Indonesia.
Sejenak mampir di Jakarta.
Kemudian diberangkatkan lagi dari Jakarta ke Makassar.
Jenazah tiba di Jl Haji Bau rumah duka di Kota Makassar pukul 21.00 wita.
“Jenazah disemayamkan di rumah ibunda almarhum di Jalan Haji Bau, Kota Makassar,” tulis Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khaddafi yang juga kerabat almarhum melalui rilisnya, Rabu (31/7/2019) sore.
Devo menjelaskan, pada Kamis (1/8/2019) pukul 11.00 wita, direncanakan pelepasan jenasah oleh keluarga di rumah duka untuk kemudian dishalatkan di Masjid Agung Syekh Yusuf di Kabupaten Gowa.
Adapun rutenya sebagai berikut:
Jalan Haji Bau mengarah ke kanan menuju Jalan Ratulangi.
Dari Jalan Ratulangi sampai ke Jalan Landak Lama.
Kemudian ke Jalan Veteran Selatan menuju Jalan Sultan Alauddin mengarah ke Kabupaten Gowa di Jalan To Manurung.
Dari Jalan To Manurung kemudian menuju ke depan Kantor Bupati Gowa.
Selanjutnya ke Masjid Agung Syekh Yusuf untuk dishalatkan.
Dari sana jenazah akan kembali ke arah Jalan Sultan Alauddin menuju Jalan AP Pettarani sampai di perempatan fly over di Jalan Urip Sumoharjo.
Selanjutnya menuju ke Pemakaman Islam Panaikang.
Devo juga sekaligus mewakili keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna jalan.
Sebab rute yang akan dilalui rombongan pengantar jenazah kemungkinan terjadi kemacetan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.
"Permohonan maaf dari keluarga sebab kemungkinan terjadi kemacetan di dalam prosesi pengantaran jenazah almarhum Pak Ichsan Yasin Limpo," kata Devo Khaddafi yang juga Ketua PBSI Sulsel ini.
Lanjut Devo bahwa di lokasi sekitar rumah duka di Jalan Haji Bau, besok akan ditutup mulai pukul 06.00-11.00 wita.
Jalan tersebut yakni antara perempatan Jalan Haji Bau, Cenderawasih dan Arief Rate hingga ke Jalan perempatan Jalan Lasinrang, Haji Bau dan Jalan Mappanyukki.
"Adapun untuk, takziah akan dilaksanakan pada Jumat (2/8/2019) malam dan direncanakan hingga tiga hari atau hingga Minggu (4/8/2019)," tulis Devo.
Ichsan meninggal dunia pada usia 58 tahun di Tokyo, Jepang, Selasa (30/7/2019) pagi.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan ini meninggal saat sedang menjalani perawatan medis di Juntendo University Hospital, Tokyo.
Ichsan didiagnosa menderita penyakit kanker paru-paru.
Sebelumnya, selama beberapa pekan Ichsan dirawat di Mount Elizabeth Hospital, Singapura.

Jejak Ichsan
Putra dari pasangan Kolonel (Purn TNI) Yasin Limpo dan Hajjah Nurhayati lahir di Makassar 9 Maret 1961.
Semasa mahasiswa, ia aktif di beberapa organisasi. Di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia juga aktif di beberapa organisasi kepemudaan di daerah ini.
Seusai meraih gelar sarjana, lelaki yang akrab pula disapa Ongkeng ini memilih bergelut sebagai politikus Partai Golkar.
Melalui partai beringin, Ichsan berhasil duduk sebagai anggota DPRD Sulawesi Selatan dua periode: 1999-2004 dan 2004-2005.
Lalu terpilih sebagai Bupati Gowa selama dua periode pula, 2005-2010 dan 2010 - 2015.
Sepuluh tahun masa jabatannya di Gowa, Ichsan sukses besar membangun sumber daya manusia (SDM) di daerahnya.
Hal itu berawal dari keberaniannya membuat kebijakan di sektor pendidikan.
Di awal masa jabatannya sebagai Bupati Gowa pada 2005, Daeng Ngemba memokuskan alokasi APBD Kabupaten Gowa di sektor pendidikan.
Ia memulai dengan mencanangkan program pendidikan gratis untuk tingkat pendidikan dasar.
Keberaniannya memprogramkan pendidikan gratis adalah yang pertama di Sulawesi Selatan kala itu. Bahkan di Indonesia.
Meskipun di awal masa jabatannya, APBD Kabupaten Gowa baru berada di sekitara angka Rp 400 miliar.
Pada program pendidikan gratis itu, ia mengambil kebijakan menggratiskan buku wajib bagi 26.300 murid SD kala itu.
Tak sampai disitu, Ichsan juga benar-benar mengawasi pelaksanaan program itu.
Ia mengontrol para guru agar tidak lagi melakukan pungutan di sekolah.
Para guru diminta membuat surat pernyataan yang isinya menjamin tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun.
Dalam pernyataan itu, para guru siap mengundurkan diri jika ditemukan ada pungutan sekecil apa pun dan dalam bentuk apa pun di sekolahnya.
Walau sudah keras begitu, awalnya tetap saja ada guru yang bermain. Ichsan akhirnya membuka layanan pengaduan langsung melalui nomor ponsel pribadinya.
Salah satu program pendidikan Ichsan yang hingga kini diterapkan di Kabupaten Gowa adalah Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB).
Ini adalah pendekatan yang berupaya mengoptimalkan sistem pelayanan pendidikan dengan memaksimalkan semua komponen pembelajaran dan komponen manajemen sekolah secara efektif.

Keluarga
Almarhum meninggalkan seorang istri, Novita Madonza Amu.
Dari Novita, Ichsan dikaruniai 4 anak:
1. Sadli Nurjaffia Ichsan
2. Adnan Purichta Ichsan (kini Bupati Gowa)
3. Roidah Halilah Falih Ichsan
4. M Hauzan Nabhan Ichsan
Almarhum juga meninggalkan seorang ibu: Hj Nurhayati dan 6 saudara kandung:
1. Tenri Olle Yasin Limpo
2. Syahrul Yasin Limpo
3. Tenri Angka Yasin Limpo
4. Dewie Yasin Limpo
5. Haris Yasin Limpo
6. Irman Yasin Limpo.
Selamat Jalan Punggawa. Al Fatihah. (*)