Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Mahasiswa Desak Rektor UIN Alauddin Hadirkan Gebrakan Baru

Presiden Mahasiswa Junaedi menilai kampus UIN Alauddin Makassar belum mencerminkan kampus peradaban.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Pengurus Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Alauddin Makassar ketika melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Mahasiswa Junaedi menilai, kampus Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN Alauddin) Makassar belum mencerminkan kampus peradaban.

Junaedi menilai, ada sejumlah ketimpangan dalam pandangan pengurus Dewan Mahasiswa (Dema) UIN yang dijadikan alasan.

Untuk itu, Junaedi menyampaikan harapan, kiranya Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhanis menghadirkan berbagai gebrakan dalam membenahi kampus hijau ini.

Baca: Hamdan Juhanis Kenang Perjalanan Menuju Kursi Rektor UIN Alauddin

Baca: Jika PSM Makassar Juara Piala Indonesia, Ini Janji Alumni Jurnalistik UIN Alauddin

Baca: Prof Hamdan Rektor UIN Alauddin, Doa Bupati Bone Terkabul

"Kampus UIN Alauddin Makassar yang dikenal sebagai kampus peradaban. Namun sampai hari ini belum mencerminkan sebagai kampus peradaban yang sesungguhnya," kata Junaedi kepada Tribun Timur, Jumat (1/8/2019).

Pertama, kata Junaedi, pembatasan ruang gerak mahasiswa dalam mengasah kepemimpinan (leadership).

Junaedi menilai, aturan pelarangan berorganisasi semester satu sampai semester dua tidak ada bentuk rasionalisasinya.

"Yang terjadi hanya pendangkalan daya pikir mahasiswa sehingga akal kritis itu sudah tidak ada lagi di kalangan mahasiswa dan jadi apatis," imbuh Junaedi.

"Kami anggap ini adalah pembodohan secara terstruktur yang dilakukan birokrat kampus," sambung mahasiswa angkatan 2015 ini.

Kedua, terkait kualitas dan kapasitas tenaga pendidik. Junaedi menilai SDM masih kurang mendukung untuk membentuk soft skill mahasiswa.

Menurutnya, jebolan jebolan alumni UIN AM kurang dilirik instansi pemerintahan ataupun perusahaan untuk menyerab tenaga kerja baru.

Ketiga, Junaedi menyampaikan kualitas sarana dan prasarana UIN Alauddin belum memadai untuk proses pembelajaran dan peningkatan keilmuan mahasiswa.

"Sedang kampus sudah mendapatkan predikat A, tapi masih ada beberapa bangunan di kampus UIN AM yang terbengkalai," sesalnya.

Junaedi mencontohkan kehadiran bangunan rumah sakit UIN yang sudah lama berdiri. Namun, katanya, sampai hari ini hanya menjadi bangunan yang meneyeramkan.

"Besar harapan kami pemimpin baru membuat gebrakan baru untuk kampus peradaban. UIN AM harus segera dibenahi," tegas Junaedi.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Baca: Pelajar di Gowa Berdiri di Pinggir Jalan Sambut Jenazah IYL

Baca: Lowongan Kerja Agustus - Indomaret Cari Karyawan, Lulusan SMA SMK, Gaji Sesuai UMK, Ini Cara Daftar!

Baca: Polres Luwu Geledah Rumah Pelaku Inses di Lamunre Tengah, Begini Pengakuan Tetangganya

Baca: Yuk ke BNI Travel & Expo Besok, Ada Cashback dan Cicilan 0%

Baca: Foto Tanpa Busana Artis Dangdut Siti Badriah Sudah Dihapus Krisjiana, Tapi Kembali Disebar Akun Ini

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved