Kreativitas Mahasiswa
Mahasiswa UNM Buat Pupuk dari Gula Merah, Begini Prosesnya
Pelatihan ini dibimbing langsung oleh dosen UNM, Dr Firdaus W Suhaeb MSi dan diikuti puluhan warga desa.
Laporan: Fadli Latief, Mahasiswa PPL UIN Alauddin Makassar
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Jangang-jangang, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, menggelar pelatihan pembuatan pupuk bokashi bagi para petani, Sabtu (27/7).
Pelatihan ini dibimbing langsung oleh dosen UNM, Dr Firdaus W Suhaeb MSi dan diikuti puluhan warga desa.
Nur Aisyah Ainun, salah seorang peserta KKN melaporkan, pupuk bokashi sangat berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk ini seperti kotoran sapi, daun kering, sekam padi, dedak, gula merah, dan EM4.
Bahan-bahan kering ini selanjutnya dicampur secara merata. Setelah itu EM4 dan air gula merah dicampur sebelum disirimkan ke bahan-bahan yang telah dicampur rata tersebut.
Hasil pencampuran ini lalu disimpan di tempat tertutup selama 10 hari sebelum digunakan.
“Alhamdulillah, respon warga desa untuk mengikuti penyuluhan ini sangat baik. Mereka sangat antusias mengikuti penjelasan mengenai pembuatan pupuk bokashi,” kata Nur Aisyah.
Nur Aisyah menjelaskan, kendala besar yang dihadapi mahasiswa peserta KKN di Desa Jangang-jangang ini adalah, bahasa. Sebagian besar warga desa tidak sepenuhnya bisa memahami penjelasan yang menggunakan bahasa Indonesia.(*/tribun-timur.com)