Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pansus Angket DPRD

Siapa Hajrah? Ibu Rumah Tangga Disebut Punya Proyek Rp 20 M di APBD Sulsel, Jumras:Daftar Dia Bawa

Siapa Hajrah? Ibu Rumah Tangga Disebut Punya Proyek Rp 20 M di APBD Sulsel, Jumras:Daftar Dia Bawa

Penulis: Hasan Basri | Editor: Mansur AM
hasan/tribun-timur.com
Hajrah (membelakang) terperiksa sidang Angket DPRD Sulsel terlihat sedang ngobrol dengan anggota Pansus DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari (Golkar) 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Siapa Hajrah? Wakil Ketua PKK Sulsel Disebut Punya Proyek Rp 20 Miliar di APBD Hingga Urus Itik

Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) mencecar pengusaha Hajrah Arsyad dengan pertanyaan terkait dugaan bagi-bagi proyek di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Dalam sidang Hak Angket di kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (30/7/2019), Hajrah mengakui kedekatan dengan keluarga Gubernur Nurdin Abdullah (NA) sejak menjabat Bupati Bantaeng.

BREAKING NEWS: Foto-foto dan Daftar Tokoh Nasional Sambut Jenazah Ichsan Yasin Limpo di Jakarta

Selalu Tampil Garang di TV, Lihat Video Najwa Shihab Menangis Aku Kenapa Sih, Kaya Sedih Banget

Inilah Wilayah Berpotensi Tsunami di Indonesia, Daerah Anda Masuk? Kalimantan Aman

Ibu rumah tangga yang punya usaha sarang burung walet dan udang di Kabupaten Pinrang tersebut sudah 30 tahun tinggal di Bantaeng.

Terperiksa Hajrah jabat tangan dengan Ketua Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan di ruang sidang Angket DPRD Sulsel, Selasa (30/07/2019).
Terperiksa Hajrah jabat tangan dengan Ketua Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan di ruang sidang Angket DPRD Sulsel, Selasa (30/07/2019). (hasan/tribun-timur.com)

Dia juga terlibat dalam tim relawan pemenangan NA pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018 lalu.

Kadir membeberkan sejumlah dokumen yang menunjukkan Hajrah mendapatkan banyak proyek yang tergolong besar disejumlah dinas selama masa pemerintahan NA. Dokumen itu disita dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

Totalnya 46 paket yang tersebar di tiga dinas senilai Rp 20,083 miliar.

Misalnya 33 paket proyek di dinas kehutanan dengan total Rp 11,7 miliar, tujuh paket proyek total Rp 2,283 miliar di dinas pertanian dan ketahanan pangan, serta tujuh paket proyek senilai Rp 6,1 miliar di dinas sumber daya air, cipta karya, dan tata ruang provinsi.

Proyek melalui tender maupun penunjukan langsung (PL) disejumlah daerah di Sulsel. “Ini atas nama ibu semua dan masih banyak yang lain tapi belum ditender,” kata Kadir di ruang sidang.

Tapi keterangan itu ditampik Hajrah.

“Sumpah demi Allah. Saya tidak punya proyek karena saya bukan kontraktor. Tanya semua dinas-dinas,” kata Hajrah. Kadir lalu membuka dokumen itu.

“Berarti ibu adalah makelar proyek yang menfasilitasi semua karena sangat jelas ada nama-nama ibu di sini,” ujar Kadir mempelihatkan daftar paket proyek atas nama terperiksa.

BREAKING NEWS: Foto-foto dan Daftar Tokoh Nasional Sambut Jenazah Ichsan Yasin Limpo di Jakarta

Selalu Tampil Garang di TV, Lihat Video Najwa Shihab Menangis Aku Kenapa Sih, Kaya Sedih Banget

Inilah Wilayah Berpotensi Tsunami di Indonesia, Daerah Anda Masuk? Kalimantan Aman

Pada sidang ini, Hajrah juga membantah beberapa keterangan terperiksa sebelumnya seperti mantan Kepala Biro Pembangunan Sulsel Jumras.

Dalam keterangannya di sidang hak angket, Jumras mengakui Hajrah beberapa kali datang melakukan lobi-lobi proyek.

Hajrah datang bersama saudara NA, Megawati Abdullah, dan kerabat dekat lainnya Naharuddin.

“Ibu Hajrah kita kenal Jumras. Berapa kali ibu ketemu Jumras?” tanya Kadir.

“Pernah ketemu satu kali waktu ulang tahun Parepare,” jawab Hajrah.

Mendengarkan jawaban itu, Kadir mengingatkannya memberikan keterangan sebenarnya.

Hajrah bersikukuh.

Kadir lalu meminta keterangan Jumras via sambungan telepon dan memperdengarkannya di ruang sidang.

Jumras menyampaikan beberapa kali bertemu Hajrah yang datang bersama Mega. “Pernah ketemu Hajrah, tempatnya berbeda-beda. Pernah di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di dekat kantor gubernur. Hotel di Jalan Gunung Latimojong dekat perempatan Jalan Sungai Saddang, serta rumah makan Ujung Pandang,” ujar Jumras.

Pertemuan itu terkait urusan proyek.

“Ada daftar dia bawa,” jawab Jumras.

Keterangan Hajrah yang bertolak belakang membuat Kadir geram.

“Tadi Hajrah ini banyak bohongnya. Karena saya telepon Pak Jumras katanya 5-6 kali ketemu. Ibu ini pintar bermain,” katanya.

Menurutnya, terungkap Hajrah kerap melobi proyek ditemani Mega dan Naharuddin. Hajrah juga disebut pernah datang meminta proyek tapi dikerjakan oleh kontraktor lain.

“Selalu bertiga. Mereka ketemu Jumras untuk lobi proyek. Tadi dia bilang tidak punya perusahan. Dia tidak punya CV. Berarti makelar, broker kalau tidak punya perusahaan karena di sini (dokumen) semua atas nama Bu Hajrah,” ujarnya.

BREAKING NEWS: Foto-foto dan Daftar Tokoh Nasional Sambut Jenazah Ichsan Yasin Limpo di Jakarta

Selalu Tampil Garang di TV, Lihat Video Najwa Shihab Menangis Aku Kenapa Sih, Kaya Sedih Banget

Inilah Wilayah Berpotensi Tsunami di Indonesia, Daerah Anda Masuk? Kalimantan Aman

Daftar proyek ke hajrah versi pansus angket DPRD Sulsel (di antaranya):

Dinas kehutanan:

- 33 paket proyek
- Total Rp 11,7 miliar

* Dinas pertanian dan ketahanan pangan:

- 7 paket proyek
- Total Rp 2,283 miliar

* Dinas SDA, cipta karya, tata ruang:
- 7 paket proyek
- Total Rp 6,1 miliar

Temani Kontraktor Urus Pengadaan Itik

Pada sidang kemarin juga terungkat kedatangan Hajraj ke kantor Inspektorat Sulsel. “Ada urusan apa Anda ke inspektorat,” tanya anggota Pansus Imran Tenri Tatta. “Mengenai masalah kedatangan ke inspektorat membawa sanggah Otis,” jawabnya,

Otis merupakan kontraktor atau rekanan yang ikut lelang penawaran tender proyek di Pemprov Sulsel untuk pengadaan itik. Tapi penawaran Otis dalam tender itu dianggap tidak memenuhi syarat 30 persen.

“Tapi saya hanya membantu karena dia orang kampung. Demi Allah saya tidak dapat proyek. Kalau membantu dapat pahala,” ujarnya.

Proyek pengadaan itik itu juga sempat ditanyakan pansus saat memeriksa Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Pembangunan Sulsel, Haikal Hasan, kemarin.

Selain itu, pertanyaan seputar pemenang tender serta kontraktor tertentu yang mendominasi proyek.

Salah satunya Hajrah melalui 20 CV dalam proses tender maupun penunjukan langsung. Diketahui ada 574 paket proyek senilai Rp 1,2 triliun.(TRIBUN-TIMUR.COM/HASAN BASRI)

BREAKING NEWS: Foto-foto dan Daftar Tokoh Nasional Sambut Jenazah Ichsan Yasin Limpo di Jakarta

Selalu Tampil Garang di TV, Lihat Video Najwa Shihab Menangis Aku Kenapa Sih, Kaya Sedih Banget

Inilah Wilayah Berpotensi Tsunami di Indonesia, Daerah Anda Masuk? Kalimantan Aman

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved