Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Tak Setuju Cinta Laura Jadi Duta Perempuan dan Anak, Siapa Reza Indragini? Ini Profilnya

Dengan melantik CL sebagai Duta artinyja berarti KPPPA memosisikan CL sebagai sosok teladan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Warta Kota/Tribunnews.com
Reza Indragiri Amriel 

Beberapa kasus besar di Indonesia tak lepas dari sorotannya.

Dilansir dari Kompas.com, pernah mendengar tokoh detektif fiktif Sherlock Holmes? Tokoh rekaan penulis Inggris, Arthur Conan Doyle, ini dikenal dengan kemampuan analisis deduktifnya (melihat dari hal umum ke hal khusus) dan kepandaiannya dalam memecahkan kasus-kasus kejahatan.

Tokoh ini diciptakannya sekitar tahun 1900-an.

Arthur menyebut, tokoh rekaannya ini seorang detektif konsultan yang dimintai bantuan dalam suatu kasus ketika kasus itu dianggap terlalu sulit untuk dipecahkan polisi dan detektif lain.

Bahkan, dalam petualangannya, Sherlock Holmes sering kali memecahkan kasus tanpa meninggalkan rumahnya.

Kehebatan analisis kasus oleh Sherlock Holmes yang melegenda itu sangat jelas terlihat dalam menilai perilaku dan proses mental pelaku kejahatan dan korbannya.

Suatu hal yang merupakan wilayah keilmuan psikologi forensik. Di beberapa negara maju, seorang psikolog forensik sangat berpeluang menjadi seorang detektif swasta.

Kemampuan dan analisisnya dalam melihat suatu kejahatan merupakan kunci dasar sebagai seorang detektif.

Bahkan tanpa meninggalkan pintu rumah sekalipun dapat dilakukan, seperti Sherlock Holmes.

Mencontoh beberapa negara maju, apakah Reza Indragiri Amriel juga berminat menjadi seorang detektif swasta? Bila payung hukum bagi detektif atau penyidik swasta di Indonesia sudah jelas dan dapat berguna untuk membantu penegakan hukum, Reza mengaku cukup tertarik.

"Namun, saat ini saya lebih berminat menjadi akademisi yang membantu polisi dan pihak-pihak terkait demi penegakan hukum. Kalau dengan menjadi detektif bisa membantu polisi, mungkin saja," ujar ayah Menza Fadiyan Amriel (5) dan Devinza Amriely (4) ini.

Ilmu psikologi forensik yang dikuasai Reza mau tak mau membuatnya mempunyai sudut pandang lain dalam melihat kasus-kasus kejahatan.

Misalnya dalam kasus pemerkosaan.

Menurut Reza, polisi kerap berhenti dan menilai bahwa motif pelaku pemerkosaan adalah pemenuhan hasrat seksual.

Dia melihat justru motif kekuasaan merupakan hal yang utama dalam banyak kasus pemerkosaan di Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved