Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UPDATE WhatsApp - Kembangkan Beberapa Fitur Baru, Bisa Akses WhatsApp Web Tanpa Terhubung ke Ponsel

Info update terbaru dari aplikasi Chatting WhatsApp. Diketahui sebelumnya aplikasi dikebangkan di bawah perusahaan Facebook ini bisa dikonekasikan k

Editor: Rasni
Grafis Tribun Timur / Muhlis
UPDATE WhatsApp - Kembangkan Beberapa Fitur Baru, Bisa Akses WhatsApp Web Tanpa Terhubung ke Ponsel 

TRIBUN-TIMUR.COM - UPDATE WhatsApp - Kembangkan Beberapa fitur Baru, Bisa Akses WhatsApp Web Tanpa Terhubung ke Ponsel

Info update terbaru dari aplikasi Chatting WhatsApp

Diketahui sebelumnya aplikasi dikebangkan di bawah perusahaan Facebook ini bisa dikonekasikan ke beberapa perangkat lain. 

Sebut saja desktop, laptop, dan ponsel

Namun berdasarkan informasi dihimpun, nantinya layanan itu tak perlu lagi terkoneksi atau re-connect denga ponsel setiap berpindah perangkat. 

UPDATE WhatsApp - Kembangkan Beberapa Fitur Baru, Bisa Akses WhatsApp Web Tanpa Terhubung
UPDATE WhatsApp - Kembangkan Beberapa Fitur Baru, Bisa Akses WhatsApp Web Tanpa Terhubung (TheWindowsclub.com)

Baca: Tips Kirim Foto di WhatsApp Agar Tidak Kabur atau Mengecil Ukuran Filenya! Begini Cara Praktisnya

Baca: Cara Mudah Kirim Foto/Gambar Besar di WhatsApp Tanpa Pecah Ukurannya, Andoid dan iPhone

Baca: Fakta Sebenarnya Wanita Rela Digilir demi Bayar Utang Pinjaman Online 1 Juta Viral di Grup WhatsApp

Dari sejumlah fitur tersebut, salah satunya disebut akan membuat WhatsApp lebih mirip dengan aplikasi pesan milik Apple iMessage.

Kemiripannya terdapat di penggunaan aplikasi yang lebih fleksibel di semua perangkat.

Artinya, satu akun WhatsApp akan bisa digunakan di beberapa perangkat, baik dari smartphone atau desktop yang berbeda, secara bersamaan.

Selama ini, pengguna WhatsApp memang bisa menggunakan smartphone dan WhatsApp Web sekaligus.

Namun, untuk menggunakan WhatsApp Web, PC harus dihubungkan dengan ponsel yang tersambung ke internet terlebih dahulu.

 

Nah, menurut rumor yang bersangkutan, keharusan menyambungkan WhatsApp Web dengan WhatsApp di ponsel itu nantinya tak akan berlaku lagi.

Dengan demikian, pemakaian WhatsApp di beberapa perangkat berbeda seperti deskop, laptop, dan ponsel bakal lebih mudah karena tak perlu re-connect ke ponsel tiap kali berpindah perangkat.

Kendati demikian, karena masih sebatas berupa rumor, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Next Web, Senin (29/7/2019), belum jelas bagaimana cara kerja fitur tersebut nanti.

Baca: Isap Sabu, Tim Resmob Panakkukang Ciduk 2 Warga di Hotel

Baca: Desa Mattiro Walie Pangkep Publikasikan APBDesa 2019

Baca: Hadang Pengendara, Pria Mabuk Ini Diringkus Tim Respon Polres Pelabuhan Makassar

ILUSTRASI WhatsApp
ILUSTRASI WhatsApp (nextren)

Alasan keamanan

Perlu diketahui bahwa ada alasan keamanan di balik keharusan untuk menghubungkan smartphone ke desktop ketika menggunakan WhatsApp Web.

 

Semua pesan terikat ke nomor telepon pengguna dan hanya disimpan secara lokal di ponsel, bukan di server WhatsApp.

Sebab itu, WhatsApp Web perlu mengambil pesan-pesan lewat ponsel. Mekanisme ini mungkin perlu diubah kalau mau menerapkan fitur seperti di atas.

WASPADA! Ternyata Hacker Bisa Mengedit Pesan Suara dan Foto uang Dikirim via WhatsApp, Gini Caranya

Update terbaru soal aplikasi Chatting WhatsApp.

WhatsApp menjadi aplikasi paling populer untuk mengirim pesan suara, foto dan Video ke kerabat.

Namun dalam dunia cyber, tidak ada yang aman sepenuhnya, termausk WhatsApp.

Meski WhatsApp sudah menggunakan sistem enkripsi sebagai tameng kemanan data, akun anda maish bisa diretas alias di-hack.

Periset dari Symantec baru-baru ini mengungkap potensi serangan malware yang bisa menyusup ke perpesanan WhatsApp dan Telegram.

Baca: Pasca Kirim Pesan WhatsApp ke Ayah, Siswa ini Ditemukan Tergantung

Baca: Berzina dengan Winda Via WhatsApp Plus Bayar Rp 500 Ribu, UR Tak Sadar Jika Dia Juga Lekaki

Baca: Sudah Berikan Rp 500 Ribu, Pria Ini Baru Sadar Cewek yang Ajak Video Call WhatsApp Mesum Ternyata

Melalui celah kemanan ini, peretas alias hacker bisa iseng mengedit data multimedia yakni gambar alias foto dan audio.

Dengan begitu, gambar yang dikirim tidak akan sama dengan gambar yang diterima meski datanya sama.

Misalnya saja, gambar wajah diganti dengan wajah lain atau pengubahan angka di bukti pembayaran dan sebagainya.

Menurut Symantec, malware ini masuk melalui ruang penyimpanan eksternal.

Ketika data disimpan di penyimpanan eksternal, aplikasi lain bisa mengakses dan memanipulasi data tersebut.

Di WhatsApp, secara default data akan tersimpan di penyimpanan eksternal saat diunduh.

Hal yang sama juga terjadi pada Telegram ketika fitur "Save to Gallery" diaktifkan.

Dilansir KompasTekno dari Cnet, Selasa (16/7/2019), WhatsApp mengatakan akan menindak lanjuti temuan Symantec tersebut.

"WhatsApp telah melihat masalah tersebut dan pertanyaan yang sama tentang dampak penyimpanan perangkat mobile di ekosistem aplikasi," jelas perwakilan WhatsApp.

Baca: Gowa Jadi Lokus Kunjungan Kerja Legislator Jepara, Ini Dipelajari

Baca: Jokowi Beli Sapi Qurban di Wonomulyo, Segini Harganya

Baca: Citizen Reporter : Literasi Hidup Damai Tanpa Hoaks

Baca: Masih Ingat Kasus Pembunuhan Pegawai UNM ? Begini Perkembangannya Sekarang

Baca: Toyota GR Supra Resmi Dilaunching, Presdir PT TAM Sebut The Legend Is Back

WhatsApp mengatakan akan memberikan pembaruan software untuk ponsel Android nantinya.

Sementara pihak Telegram belum menanggapi masalah ini.

Cara mencegah Ada cara yang bisa dilakukan sembari menunggu pembaruan WhatsApp dan Telegram.

Cara pencegahan bisa dimulai dengan mengubah setting penyimpanan.

Di WhatsApp, caranya bisa dengan pergi ke menu setting, lalu non-aktifkan pengunduhan otomatis media.

Di Telegram, bisa dilakukan dengan cara menon-aktifkan opsi "Save to Gallery".

Tapi menurut WhatsApp, setting tersebut bisa berdampak pada pembatasan gambar yang dibagikan.

Banyak aplikasi yang memiliki menu penyimpanan gambar, menyimpan data tersebut ke ruang eksternal agar tetap tersimpan apabila aplikasi dihapus.

Aplikasi tiruan

Selain menemukan celah keamanan, Symantec juga menemukan aplikasi tiruan Telegram dan WhatsApp di Google Play Store.

Aplikasi tiruan Telegram bernama MobonoGram yang dipromosikan sebagai versi peningkatan Telegram dengan fitur lebih kaya.

Aplikasi ini bisa mengarahkan pengguna ke situs web berbahaya dan penipuan.

Selain itu, aplikasi ini bisa membuat ponsel lemot dan menguras baterai.

Ada pula Whatsgram, aplikasi tiruan WhatsApp yang memiliki ancaman yang sama dengan MobonoGram.

Bahkan, pengembangnya pun sama. Symantec menyebut telah memblokir 1.200 aplikasi terkait pengembang tersebut sejak Januari hingga Mei.(*)

UPDATE WhatsApp- 6 Fitur Baru Hadir di 2019, Tambah Kontak via QR Code, Kunci Pesan Pakai Sidik Jari

Kemajuan teknologi mempermudah jalur komunikasi. 

Tak hanya mudah, untuk terkoneksi ke berbagai orang di berbagai tempat bahkan di penjuru dunia, semakin mudah dan murah. 

Salah satunya telah hadir aplikasi Chatting yang unlimited digunakan dengan koneksi internet.

Budget juga cukup murah dan jauh lebih kecil dibandingkan searching lewat mesin pencarian Google dan lainnya. 

Aplikasi yang paling hits saat ini yakni WhatsApp

 

Memberi kenyataman berkirim pesan, video dan suara. 

Sepanjang tahun 2019, ada 6 fitur baru yang dihadirkan. 

Ada diantaranya sudah berlaku dan sebagian masih dalam proses aktivasi. 

Berikut 6 fitur yang dimaksud: 

1. Update Status Lintas Aplikasi

Setelah sebelumnya sudah berlaku antara status Instagram dan Facebook, kini WhatsApp sedang mengujicoba hal serupa.

Yap, update status lintas aplikasi membuat masyarakat lebih mudah mengunggah hal yang sama di berbagai media sosial yang ada.

Tak hanya story Facebook, uji coba tersebut juga mampu membagikan update status di beberapa media sosial lainnya.

Instagram, Gmail, dan Google Photos adalah media sosial yang masuk dalam uji coba tersebut selain Facebook.

Fitur ini sedang dilakukan pada pengguna yang masuk dalam Beta Program WhatsApp.

Seperti dilansir dari The Verge, walaupun terdapat hubungan langsung yang dapat menghubungkan WhatsApp dan Facebook, tetapi tidak dengan fitur ini.

Ilustrasi WhatsApp. Polisi akan lakukan patroli WhatsApp Group? Begini penjelasan lengkap dari Karo Penmas Polri.
Ilustrasi WhatsApp.  (Ilustrasi Canva)

Fitur ini akan menggunakan sharing antara aplikasi di dalam perangkat.

Artinya, tidak ada data yang bocor ke pihak ketiga ataupun jaringan internet secara luas saat dibagikan antar medie sosial.

Sharing informasi dan data antar aplikasi memang menjadi isu tersendiri bagi Facebook.

Sejak 2014 saat Facebook mengakuisisi WhatsApp, mereka telah berjanji untuk tidak membagi data antar pengguna kecuali untuk fungsi yang mandiri dan autonom.

Contoh uji coba yang dilakukan WhatsApp

Bahkan, Facebook pernah dedenda oleh Komisi Eropa sebesar $122 juta karena mencoba menghubungkan data antar pengguna WhatsApp dan Facebook.

Pada uji coba tersebut, WhatsApp (dan) Facebook meyakinkan bahwa hal tersebut (sharing data privasi) tidak akan terjadi.

Artinya, yang dibagikan antar media sosial tersebut hanyalah update status dan storiesnya saja.

Satu tombol, update di mana saja.

2. Berbagi status WhatsApp ke platform lain

WhatsApp belakangan dikabarkan tengah menyiapkan fitur yang memungkinkan pengguna membagikan status WhatsApp ke Facebook, Instagram Stories, dan layanan Google.

Opsi membagikan ke Facebook akan muncul di bawah status WhatsApp pengguna.

Ketika opsi tersebut diklik, maka status WhatsApp akan langsung dibagikan ke Facebook Story atau Instagram Stories.

Fitur ini sedang diuji coba ke beberapa pengguna WhatsApp versi beta.

Meski begitu, masih belum diketahui kapan WhatsApp akan menerapkannya ke versi final.

3. Dark mode

Dark mode atau tema tampilan serba gelap sedang menjadi tren di dunia aplikasi komputer dan mobile.

WhatsApp pun agaknya tak mau ketinggalan.

Mode gelap disebut-sebut lebih nyaman untuk mata, selain bisa menghemat pemakaian baterai perangkat, terutama untuk yang memiliki jenis layar OLED.

Setelah sempat dirumorkan selama beberapa waktu, fitur dark mode WhatsApp diperkirakan akan hadir untuk para penggunanya tahun ini.

4. Kunci percakapan dengan sidik jari

Beberapa pengguna WhatsApp biasanya "mengunci" aplikasi pesan singkat ini dengan aplikasi pengunci pihak ketiga, seperti App Locker.

Namun, kedepannya, mereka tidak perlu aplikasi-aplikasi tersebut.

Pasalnya, WhatsApp dilaporkan bakal kedatangan fitur otentikasi via sidik jari yang bisa mengunci percakapan, kemudian meminta verifikasi fingerprint sebelum bisa dibuka kembali.

Nantinya, pengguna bakal bisa "mengunci" aplikasi WhatsApp mereka dengan sistem keamanan biometrik fingerprint tanpa perlu aplikasi lain.

5. Tambah kontak via kode QR

WhatsApp juga dikabarkan tengah menyiapkan sebuah fitur yang memudahkan penggunanya berbagi kontak, yaitu fitur tambah kontak via kode QR.

Dengan fitur tersebut, pengguna WhatsApp nantinya bisa menambahkan kontak WhatsApp hanya dengan menunjukkan kode QR orang yang ingin ditambahkan ke dalam kontak, serupa dengan aplikasi chatting WeChat atau Line.

Selama ini, untuk menambah kontak WhatsApp, pengguna harus terlebih dahulu menyimpan nomor ponsel milik orang dimaksud ke dalam aplikasi kontak di ponsel.

6. Mengurutkan kontak yang sering dihubungi

Ketika melihat daftar kontak di aplikasi WhatsApp, maka pengguna bakal disodori daftar kontak yang diurutkan berdasarkan abjad.

Namun, nantinya tidak demikian. Sebab, WhatsApp diduga bakal mengurutkan kontak pengguna, dimulai dari kontak yang sering dihubungi terlebih dahulu.

Fitur ini disebut bakal segera diluncurkan oleh WhatsApp dalam waktu dekat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BusinessToday, Senin (8/7/2019).

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

A

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WhatsApp Web Bakal Tak Perlu Terhubung ke Ponsel?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved