Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, tapi Terungkap Ini Sisi Negatifnya, Lihat Angka

Kakak dan adik, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo, tapi terungkap ini sisi negatifnya, lihat angka

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/YOGA SUKMANA
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep saat berduel kuliner di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kakak dan adik, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo, tapi terungkap ini sisi negatifnya, lihat angka surveinya.

Dari sisi popularitas, mereka tinggi.

Namun, sisi negatifnya, elektabilitas atau tingkat keterpilihan mereka masih rendah.

Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah membaca survei yang menunjukkan dua puteranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk bursa Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada tahun 2020.

"Ya tadi malam saya baca, surveinya saya baca. Ya saya senang saja. Mereka ini anak-anak mandiri. Mau bisnis ya silakan, mau jualan pisang silakan, jualan martabak silakan," kata Jokowi.

Namun, Jokowi mengembalikan lagi semuanya kepada Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Ia mengaku akan mendukung apapun jalan yang ditempuh kedua anaknya, baik sebagai pebisnis atau pun di politik.

"Orang tua tuh bisanya hanya itu (mendukung). Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apapun. Jualan pisang saya dukung, jualan martabak saya dukung," kata dia. 

Namun, untuk kepastian apakah Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep benar-benar akan terjun ke dunia politik, Jokowi meminta wartawan menanyakan langsung kepada keduanya.

"Tanyakan saja ke anaknya langsung," kata dia.

Seperti dikutip dari Antara, nama Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep muncul dalam survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Survei tersebut dilakukan di 96 titik lokasi delapan responden di masing-masing titik.

Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.

"Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi.

Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta saat ini.

Sementara nama Kaesang Pangarep keluar di urutan ketiga.

"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi. Selain Gibran, Kaesang dan Achmad Purnomo, tak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.

Di urutan keempat, Teguh Prakosa yang merupakan Ketua DPRD Kota Surakarta hanya dikenal oleh 49 persen responden.

Meski menang dari sisi popularitas, namun Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran Rakabuming Raka 61 persen, dan Teguh 49 persen.

Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.

Yunarto Wijaya: Mereka Tak Tertarik

Lantas, mungkinkah keduanya terjun ke dunia politik mengingat keseharian mereka sangat jauh dari aktivitas politik?

Keduanya sama-sama pengusaha yang juga tak pernah menyinggung soal politik si dunia maya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpendapat, kecil sekali kemungkinan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep menjadi politikus atau memegang jabatan kepala daerah. 

"Gibran dan Kaesang setahu saya tidak kepikiran dan tertarik masuk politik, paling tidak untuk sekarang," ujar Yunarto Wijaya kepada Kompas.com, Jumat (26/7/219).

Menurut Yunarto Wijaya, kemungkinan lembaga penelitian tersebut hanya memasukkan nama Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka dalam survei.

Yunarto Wijaya
Yunarto Wijaya (KOMPAS TV)

Pemilih keduanya menjadi tinggi karena popularitas mereka sebagai anak presiden. Sementara itu, dari segi akseptabilitas dan elektabilitas, keduanya tertinggal dibandingkan nama lainnya.

"Jadi tidak pernah masuk bursa itu sebenarnya," kata Yunarto Wijaya.

Pendiri lembaga Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, masih terbuka kemungkinan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk politik.

Dari segi penerimaan masyarakat, keduanya dianggap cukup dipandang.

Bukan hanya karena anak presiden, melainkan juga karena keduanya pengusaha yang sukses pada usia muda. Menurut dia, dinasti politik di Indonesia masih kental karena budaya ketimuran yang biasanya jika ayahnya dihormati, anak-anaknya pun dihormati.

"Misalnya, Bung Karno (Presiden RI Pertama Soekarno). Kita menghormati Bung Karno, kita juga menghormati anak-anaknya, bahkan kita menghormati cucunya," kata Hendri.

Namun, lanjut dia, kembali lagi kepada pribadi Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Jika ada minat ke arah sana, maka wacana ini akan berlanjut.

Jika tidak, jalan yang mereka pilih yakni murni berbisnis.

Hendri mengambil contoh anak-anak Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dua anaknya menjadi politikus, sedangkan anak sulungnya memilih menjadi pebisnis.

"Tapi apakah suatu saat mau ke politik bisa? Bisa, karena modalnya ada. Begitu juga anak Presiden Jokowi," kata Hendri.

Survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik.

Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.

Dari kategori popularitas, nama Gibran Rakabuming Raka muncul dengan angka tertinggi.

Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

Restu Jokowi

Jokowi mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik atau tidak.

Sebagai orangtua, ia akan mendukung sepenuhnya apa yang digeluti sang anak, termasuk jika suatu saat anak-anaknya ingin mengikuti pemilihan kepala daerah.

"Kalau tahu-tahu besok pagi bilang, 'Pak saya kepingin jadi wali kota', siapa tahu. Minggu depan bilang, 'Pak saya siap jadi wali kota.' Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Kamis (18/7/2019).

Jokowi mencontohkan dirinya sendiri.

Sebelum masuk ke dunia politik, ia merupakan pengusaha di bidang mebel.

Jokowi menyerahkan kepada anak-anaknya untuk menentukan pekerjaan dan karier masing-masing.

Meski begitu, saat ini, Jokowi melihat Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masih asyik menggeluti bisnis kuliner mereka.

"Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, ataupun yang lain senangnya di dunia usaha," kata Jokowi.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved