HUT Ke-50 DKM Bakal Dirayakan, Ini Agenda dan Daftar Acaranya
Perayaan sederhana berlangsung di Sekretriat atau sanggar DKM di Kompleks Benteng Rotterdam Makassar.
Hoesni dikenal sebagai salah satu pendiri DKM dan juga dikenal merupakan Panglima Puisi Sulawesi Selatan.
Di samping pusaran seniman kelahiran 1934 itu para penerusnya yang kini membesarkan DKM membacakan puisi ciptaannya berjudul, 'Indonesia, masihkah engkau tanah airku'.
Selain ke makam Hoesni Djamaluddin, ziarah yang dilangsungkan sebagai rangkaian napak tilas Ulang Tahun DKM ke-50 juga mendatangi sembilan makam seniman dan pendiri DKM lainnya.
Seperti makam Prof Mattulada (Pendiri DKM), Udhin Palisuri (jendral puisi), Rahman Arge (pendiri DKM), AM Mochtar, dan Yakob Marala.
Serta Andi Ummu (pencipta Tari Pakarena), Ani Sapada, Ali Walangadi (pencipta logo Sulsel/pendiri DKM) dan Prof Arsal Alhabsyi di Pekuburan Arab Bontoala (pendiri DKM).
Setelah ziarah kubur, pengurus maupun seniman DKM kembali ke Sekretariat/sanggar yang terletak di kompleks benteng Rotterdam.
Di lokasi ini para seniman senior maupun yang muda-muda merayakan HUT ke-50 DKM secara sederhana.
Salah satu seniman senior yang juga Stering Commite (SC) HUT ke-50 DKM, Mardi, mengatakan ziarah yang dilakukan sebagai pengingat agar para seniman Makassar saat ini terus membawa semangat yang sudah dihadirkan para pendiri.
"Ziarah ke makam para pendiri BKM dan pionir Kesenian Makassar karena merekalah DKM bisa eksis," katanya.
"Kenapa? karena merekalah yang mewariskan semangat kepada kita, meskipun kita terus dirundung berbagai rintangan tapi kita tetap bisa menepuk dada," tambahnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Follow akun instagram Tribun Timur: