Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Apa Hipotermia? Kenali Penyebab, Gejalah, Pencegahan, Pengobatan dan Komplikasi yang Dapat Muncul

Apa Hipotermia? Kenali Penyebab, Gejalah, Pencegahan, Pengobatan dan Komplikasi yang Dapat Muncul

Editor: Hasrul
KOMPAS.COM
Apa Hipotermia? Kenali Penyebab, Gejalah, Pencegahan, Pengobatan dan Komplikasi yang Dapat Muncul 

Apa hipotermia? Kenali penyebab, Gejalah, Pencegahan, pengobatan dan Komplikasi yang Dapat Muncul

TRIBUN-TIMUR.COM - Hipotermia adalah kondisi darurat saat tubuh tidak sanggup mengembalikan suhu panas tubuh karena suhunya turun secara drastis.

Kondisi ini membut suhu tubuh mencapai suhu yang sangat rendah di bawah 35 derajat.

Di saat tubuh dalam suhu yang sangat rendah, jantung, sistem saraf, dan organ tubuh lain tidak bisa bekerja secara optimal.

Hipotermia yang tidak ditangani dengan cepat dapat mengakibatkan kegagalan total pada fungsi jantung dan sistem pernapasan hingga mengarah ke kematian.

Baca: Cerita Inspiratif, 7 Anak Rela Tak Jajan Selama 10 Bulan untuk Beli Sapi Kurban seharga Rp 20,5 Juta

Baca: Atlet Sepak Takraw Asal Luwu Utara Bawa Indonesia Raih Medali Emas di ASG

 Penyebab

Penyebab hipotermia adalah paparan udara dingin, menggunakan pakaian yang basah terlalu lama dan penggunaan AC yang terlalu dingin.

Cara tubuh kehilangan panasnya adalah kontak langsung dengan sesuatu yang sangat dingin seperti air atau tanah yang dingin.

Diketahui, air adalah penghantar panas yang baik bagi tubuh, maka dari itu panas tubuh akan hilang lebih cepat pada air dingin dibanding udara dingin.

Cara lainnya adalah melalui angin, gerakan angin akan menghilangkan lapisan tipis udara yang hangat pada permukaan kulit.

Hipotermia bisa dialami oleh siapa saja. Ada pula beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia.

Seperti usia, hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.

Kondisi kelelahan juga bisa membuat seseorang terserang hipotermia.

Seseorang dengan gangguan mental, seperti misalnya demensia.

Mengonsumsi alkohol dan NAPZA juga menjadi risiko seseorang mengalami hipotermia.

Dan juga saat mengonsumsi obat-obatan untuk depresi dan juga obat penenang.

Kemudian seseorang yang memiliki kondisi Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes dan penyakit Parkinson.

Baca: Pecat Siswa, Pemerhati Pendidikan Minta Kepala SMAN 3 Tana Toraja Dicopot

Baca: TRIBUNWIKI: Carissa Putri Pakai Tas Harga Rp 66 Juta Bikin Heboh, Ini Profilnya

Indikasi dan Gejalah

Hipotermia diawali dengan gejala kedinginan pada umumnya.

Dari tubuh yang mulai gemetaran menahan dingin sampai gigi bergemeretak karena tidak kuat menahan dingin.

Apabila tubuh dalam keadaan basah, serangan hipotermia menjadi cepat dan hebat.

Jika tubuh basah kuyup kehujanan dan angin bertiup kencang, potensi hipotermia menjadi paradoxical feeling of warmth semakin cepat terjadi.

Puncaknya adalah, penderita tidak lagi merasa kedinginan, malah merasa panas dan membuatnya melepas bajunya dan tetap masih merasa panas.

Diketahui hipotermia menyerang saraf dan bergerak pelan, sehingga penderita tidak merasakan dirinya tengah diserang hipotermia.

Dari sejak penderita tidak bisa menahan kedinginannya hingga merasa kepanasan di tengah udara dingin.

Saat sampai taraf paradoxical feeling of warmth, selain merasa kepanasan, penderita juga akan mengalami halusinasi.

Namun, halusinasi juga terjadi walau penderita tidak sampai mengalami paradoxical feeling of warmth.

Penderita yang sudah terserang hipotermia akan kehilangan kesadaran maka akan mudah mengalami halusinasi.

Faktor halusinasi juga akan menjadi berbahaya karena penderita bisa melihat bermacam-macam hal dan mengejar apa yang dilihatnya tanpa menghiraukan apa yang ada di depannya.

Gejala hipotermia lainnya juga bisa dilihat saat penderita dalam kondisi:

  • Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh
  • Mati rasa
  • Menggigil
  • Respons menurun
  • Gangguan bicara
  • Kaku dan sulit bergerak
  • Penurunan kesadaran
  • Sesak napas hingga napas melambat
  • Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat.

Baca: Desa Mattiro Bombang Gelar Musdes RKP Tahun 2020

Baca: Kadir Halid Sebut Pencopotan Hatta Terkesan Terndensius

Komplikasi yang Dapat Muncul

Hipotermia perlu ditangani cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian.

Komplikasi yang terjadi pada hipotermia yang dapat muncul seperti:

  • Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku.
  • Chilblains, yaitu peradangan pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit.
  • Trench foot, yaitu rusaknya pembuluh darah dan saraf pada kaki akibat terlalu lama terendam air.
  • Gangrene atau kerusakan jaringan.

Pencegahan

Tentunya hipotermia dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal seperti di bawah ini:

  • Menjaga tubuh agar tetap kering dan hindari menggunakan pakaian basah dalam jangka waktu yang lama karena dapat menyerap panas tubuh
  • Gunakan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang akan dilakukan, terlebih saat mendaki gunung dan berkemah, gunakanlah jaket atau pakaian tebal agar suhu tubuh tetap terjaga.
  • Pakai topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu boots saat beraktivitas di luar rumah
  • Saat mulai kedinginan, lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh
  • Hindari minuman yang mengandung Alkohol dan kafein, melainkan konsumsi minuman dan makanan hangat. 

Baca: Bupati Luwu Timur Minta Kades Optimalkan Dana Desa

Baca: Atasi Hipotermia, Pendaki Cewek di Rinjani Disetubuhi? Berikut Fakta Harus Diketahui

Baca: 6.004 Peserta Ujian TPA Jalur Mandiri UNM, Dibuka Juga Jalur Penghafal Alquran dan Jalur Prestasi

Diagnosis

Dokter akan mendiagnosis penderita dengan melakukan wawancara medis serta pemeriksaan fisik menggunakan termometer khusus.

Termometer dapat mengukur suhu tubuh yang rendah serta mengkonfirmasi diagnosis.

Pemeriksaan penunjang juga bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah pada organ vital seperti elektrokardiografi, pemeriksaan laboratorium, dan sinar-x. 

Baca: Pascakalah dari Persija, Latihan PSM Hanya Dihadiri 17 Pemain Sore Ini

Baca: Andre Taulany Hibur Nunung di Penjara, Masih Nangis-nangis dan Titip Rindu Buat Orang Ini

Baca: Tim Saber Pungli Datangi Kantor Samsat Jeneponto, Ada Apa?

Pengobatan

Penanganan saat pertolongan medis belum bisa melakukan melepas dan mengganti baju yang basah dengan yang kering.

Kemudian bisa menggunakan beberapa lapis selimut atau jaket untuk menghangatkan tubuh.

Penderita bisa diberikan minuman hangat dan hindari paparan angin dan udara.

Pindahkan penderita ke area yang dekat dengan sumber panas dan dapat berbagi panas tubuh.

Hindari penggunaan panas secara langsung seperti air panas atau alas penghangat.

Saat pertolongan medis tiba pengobatan bisa dilakukan dengan menghangatkan saluran pernapasan dengan memberikan oksigen yang sudah dilembapkan dan dihangatkan melalui Masker dan selang.

Kemudian diberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan.

Mengalirkan larutan yang hangat untuk melewati dan menghangatkan beberapa organ tubuh, misalnya sekitar paru-paru atau rongga perut.

Selanjutnya, mengeluarkan dan menghangatkan dara penderita lalu kembali mengalirkannya ke dalam tubuhnya menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB) atau mesin hemodialisis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Hipotermia

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved