Disebut Bayar Gaji Pegawai dari Hasil Utang hingga Diisukan Bangkrut, PT Pos Indonesia Buka Suara
Salah satu perusahaan BUMN, PT Pos Indonesia (Persero) akhir-akhir ini dikabarkan akan bangkrut.
Benny mengklaim, seluruh aset tidak ada yang diagunkan dan dalam kendali penuh pihaknya.
"Krediturnya bank pemerintah dan bank asing terkemuka di dunia. Pendapatan yang bersumber dari APBN (PSO, fee distribusi meterai, fee penerimaan setoran pajak, jasa kurir surat dinas) mencapai rata-rata sekitar Rp 800-an milyar per tahun," papar Benny.
Pos Indonesia, lanjut Benny, hingga saat ini masih dapat memberikan layanan pos universal 6 hari per mingu dan Postal Services di luar negeri hanya melayani layanan pos universal 4-5 hari per minggu.
Terkait dengan karyawan, lanjut Benny, tak ada yang terkena PHK karena restrukturisasi.
"BPJS, iuran pensiun dibayar lancar dan tidak ada tunggakan sama sekali," kata Benny.
(Kompas.com)
Tarif Pos Naik hingga 60%
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia Asperindo merekomendasikan kepada seluruh anggotanya untuk menaikkan tarif jasa pengiriman Per Januari 2019.
Kenaikan ini dipicu lantaran Surat Muatan Udara (SMU) mengalami kenaikan kisaran 30-40 persen dari total biaya operasional pada bisnis pengiriman.
Menanggapi kondisi tersebut, Pos Indonesia ikut menyesuaikan diri agar kondisi bisnis mereka tetap berada pada wilayah stabil.

Seperti halnya yang dikatakan Wakil Kepala Kantor Pos Makassar, Timmerman Ambat.
"Per 1 Januari 2019, PT POS Indonesia telah serentak menaikkan tarif pengiriman, alasannya adalah karena tentu kita perlu menyesuaikan diri mengikuti SMU yang mengalami kenaikan kisaran 30-40 persen," katanya pada Tribun Timur, Kamis (17/1/2019).
"Nah untuk pt pos sendiri, tarifnya naik kisaran 50-60 persen," lanjutnya.
Laki-laki asal Manado ini mengakui, meski sempat diprotes pelanggan terkait tarif yang naik drastis namun setelah dijelaskan masyarakat akhirnya paham.
"Intinya saat ini yang perlu dibenahi ialah pelayanan yang kita berikan terhadap pelanggan. Misalnya harus menerapkan pelayanan prima termasuk keramahan, kejujuran di dalamnya serta konsisten," ujarnya.