Diperiksa Hakim, Bawaslu Sulsel: Memang Ada Pergeseran Suara dan Diperbaiki
Azry memberikan kesaksian untuk seorang terdakwa Umar Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Panakkukang.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan, Azry Yusuf dihadirkan di persidangan Pengadilan Negeri Makassar.
Azry merupakan salah satu dari 20 saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sulselbar, atas kasus dugaan tindak pidana pemilu 2019 yang menyeret tujuh terdakwa.
Azry memberikan kesaksian untuk seorang terdakwa Umar, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Panakkukang.
Hingga Juli 2019, Pengadilan Agama Enrekang Sudah Terima 18 Permohonan Dispensasi Nikah
Akhirnya Ngaku Pacaran, Sule Menangis & Sempat Diusir dari Rumah Naomi Zaskia
Kolam Susu dan Surga Pangan Bernama Indonesia
Dihadapan majelis hakim dipimpin langsung Harto Pancono, Azry menerankan pelanggaran pemilu dilaporkan oleh seorang warga sejak 15 Mei 2019 berkaitan dengan rekap suara ditingkat Provinsi.
Laporanya mengenai perubahan perolehan suara di internal Partai Golkar oleh penyelanggara pemilu.
"Atas laporan itu, kami langsung menindaklanjuti dugaan pelanggaran adminstrasi dan melakukan pencocokan perolehan suara," sebutnya.
Azry mengakui ada pergeseran suara dari calon legislatif partai golkar.
Suara tidak sesuai antara dokumen penghitungan suara C1 dari TPS dengan hasil rekapitulasi TPS DAA 1 yang dikeluarkan PPK.
Setelah melalui proses pengumpulan bukti permulaan adanya indikasi pelanggaran, pada saat itu Bawaslu melakukan pembahasan kedua.
Hingga Juli 2019, Pengadilan Agama Enrekang Sudah Terima 18 Permohonan Dispensasi Nikah
Akhirnya Ngaku Pacaran, Sule Menangis & Sempat Diusir dari Rumah Naomi Zaskia
Kolam Susu dan Surga Pangan Bernama Indonesia
"Dari hasil pembahasan menyimpulkan kajian, begitu disepakati ditingkatkan penyidikan," sebutnya.
Baca: Suara Imran Bertambah 4 Suara, RP Minus 13, Terungkap Usai Hitung Ulang Suara
Bawaslu memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan penghitungan suara ulang.
KPU kemudian melakukan perhitungan suara ulang atau mencek kembali hasil perhitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, di 108 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulsel.
Dapil II Sulsel atau Makassar B meliputi Kacamatan Panakkukang, Manggala, Tamalanrea, dan Biringkanaya. Hitung ulang digelar di Hotel Harper, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Hitung ulang digelar setelah Bawaslu Sulsel memerintahkan KPU Kota Makassar melakukan penelusuran dengan membuka kotak dan memeriksa DAA-1 Plano (rekapitulasi TPS).
Dari hasil hitung ulang, suara Rahman Pina (RP) dan Imran Tenri Tata Amin Syam ternyata berubah seperti dalam putusan Bawaslu Sulsel terkait dugaan pengurangan dan penggelembungan suara.
Meski demikian, pergeseran suara tersebut tak signifikan mempengaruhi komposisi perolehan kursi Golkar di Dapil II.