Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OpenGov Asia: Inisiatif Agriculture 4.0 Kementan untuk Generasi Millennial

OpenGov Asia memberi penghargaan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas inisiatif pemanfaatan teknologi disektor pertanian Indonesia

Editor: Waode Nurmin
Kementan
OpenGov Asia: Inisiatif Agriculture 4.0 Kementan untuk Generasi Millennial 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Organisasi nirlaba internasional, OpenGov Asia memberi penghargaan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas inisiatif pemanfaatan teknologi di sektor pertanian Indonesia, dan menggerakkan generasi millennial kembali bertani.

Oleh Kementan inisiatif itu dikemas dalam program Agriculture 4.0.

Dari rilis Kementan yang diterima Tribun, Minggu (21/7/2019), penghargaan itu diterima Kelala Pusat Data dan Informasi Pertanian dan diserahkan langsung Group Managing Director dan Editor in Chief OpenGov Asia Mohit Sagar.

Penghargaan level internasional itu diberikan di sela-sela pertemuan tahunan Indonesia OpenGov Leadership Forum IV di JW Marriot Hotel Jakarta, akhir pekan ini.

Lebih dari 250 utusan senior eksekutif dari Instansi pemerintah, BUMN, Perbankan dan Pendidikan Tinggi di Indonesia hadir di pertemuan yang dimulai Kamis (18/7/2019) itu.

OpenGov Asia adalah platform konten yang didedikasikan untuk berbagi pengetahuan dan informasi terkait ICT antara pemerintah, di sektor publik di wilayah Asia-Pasifik.

Organisasi OpenGov Asia yang memberikan penghargaan atas inisiatif pemanfaatan teknologi yang inovatif di sektor publik dalam rangka optimalisasi kerja pemerintah, memberikan peningkatan pelayanan masyarakat, serta memberikan inovasi terobosan yang baru.

Mohit Sagar Group Managing Director dan Editor in Chief OpenGov Asia mengatakan Kementerian Pertanian Indonesia dinilai telah secara konsisten dan luar biasa dalam upaya menerapkan inovasi teknologi dalam pembangunan pertanian.

Kementerian Pertanian dinyatakan sangat layak mendapatkan penghargaan dalam kategori inisiatif Agriculture 4.0.
Pemberian

Turut menerima penghargaan dari instansi pemerintah lainnya adalah Pemprov Jawa Barat, DKI Jakarta, Badan Pusat Statistik, Kementerian ESDM, Kementerian KKP, dan Dirjen Pajak.

Mohit mengatakan pemilihan Kementan sebagai salah satu penerima penghargaan dilakukan secara Independen tim teknis OpenGov Asia tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Tim teknis menilai Kementan telah berinisiatif untuk memanfaatkan teknologi secara masif dan konsisten dalam percepatan pembangunan pertanian modern, yaitu dengan menggunakan sensor canggih, robotic atau mekanisasi, pemetaan berbasis informasi geospasial dan teknologi cuaca.

Implementasi dari teknologi ini dinilai telah mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat petani.

“Peralatan canggih ini beserta sistem pertanian yang akuratif dan sistem robotik memungkinkan pertanian menjadi lebih menguntungkan, efisien, aman dan ramah lingkungan. Kami menilai Menteri Pertanian Indonesia memiliki leadership yang kuat sehingga ini semua terjadi”, ungkap Mohit.

Mereka kerap membantu pemerintah di Asia, Australia dan Selandia Baru untuk menjadi lebih efisien, lincah, transparan dan aman, sehingga dapat meningkatkan kehidupan warga negaranya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambut baik penghargaan dari OpenGov Asia tentang inisiatif Pertanian 4.0, dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi organisasi internasional ini yang secara fair menilai Kementan berhasil menerapkan Pertanian 4.0.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi modern dalam pertanian. Kami terapkan betul mulai dari perbenihan, olah tanah, monitoring pertanaman, hingga masa panen”, Ujar Amran.

Mentan mengatakan Kementan selama 5 tahun ini telah membuktikan teknologi bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan menurunkan kemiskinan.

Berdasarkan data BPS, rata-rata upah riil buruh tani di desa naik 0,93 persen. Sedangkan Nilai Tukar Petani (NTP) berada diatas 100, dengan nilai berturut-turut sebesar 103,33; 102,94; dan 102,73. Hal ini berarti daya beli petani semakin baik, dan sejahtera.

“kami akan cetak 1 juta petani milenial yang nantinya dapat menjadi pengusaha atau agripreneur hingga tahun 2020. Petani tidak lagi soal bertani, tapi juga soal korporasi petani. Maka modernisasi terus didorong agar makin banyak petani muda”, tegas Amran.

Regenerasi pertanian dinilai penting lantaran kebutuhan pangan di masa depan akan semakin besar seiring laju pertumbuhan penduduk.

Digitalisasi pertanian juga dilakukan untuk merespon keterbatasan tenaga kerja, peningkatan effisiensi dan produktivitas, serta membangun bisnis proses baru, value baru, konsumen baru, untuk menghasilkan produk baru yang mampu men-disruptive teknologi budidaya konvensional.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved