Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Skripsi Mahasiswa ITS Setebal 3 Ribu Halaman, Apa Isinya? Ada Juga Ditulis Tangan dan 1.150 Halaman

Viral skripsi mahasiswa ITS setebal 3 ribu halaman, apa isinya? Ada juga ditulis tangan dan 1.150 halaman.

Editor: Edi Sumardi
HUMAS ITS/INDAH TRI SUKMAWATI
Muharom Gani Irwanda, mahasiswa ITS yang menyelesaikan skripsi dengan tebal 3.045 halaman. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral skripsi mahasiswa ITS setebal 3 ribu halaman, apa isinya? Ada juga ditulis tangan dan 1.150 halaman.

Inilah skripsi yang mengundang perhatian publik, bukan karena hasil risetnya, namun tebal dan cara menyusunnya.

Skripsi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Muharom Gani Irwanda, viral di media sosialnya.

Apa yang menarik dari skripsi karya Muharom Gani Irwanda?

Daya tariknya adalah skripsi berjudul "Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya" itu setebal 3.045 halaman.

Muharom Gani Irwanda mengaku menyelesaikan skripsi lebih dari 3.000 halaman itu dalam waktu 3 minggu.

Ia baru benar-benar mengerjakan skripsinya setelah ia selesai magang dari salah satu perusahaan BUMN.

"Lalu, setelah (magang) itu baru benar-benar mengerjakan lagi tanggal 29 Juni sampai 5 Juli lalu," demikian keterangan Muharom Gani Irwanda, seperti tertuang dalam rilis ITS yang diterima Kompas.com, Jumat (19/7/2019).

Adapun skripsi dengan tebal 3.045 halaman itu terdiri dari 152 halaman bab 1-3, 2.740 halaman bab 4, dan 152 halaman untuk lampiran.

Selama proses pengerjaan itu, Muharom Gani Irwanda terus mengetik selama 15 jam dalam sehari.

Bahkan, ia mengurangi waktu tidurnya menjadi dua jam per hari untuk menyelesaikan tugas akhirnya.

Awalnya, ketika konsultasi dengan dosen pembimbingnya, Ir Sukobar MT, Gani ingin menyelesaikan TA untuk gedung 37 lantai.

Akan tetapi, dosennya berpendapat, Muharom Gani Irwanda akan menemui kesulitan dalam pengerjaannya.

Akhirnya, Muharom Gani Irwanda mengerjakan metode konstruksi untuk gedung 11 lantai yang masing-masing dirincikan hitungannya.

Oleh karena itu, terdapat 11 perhitungan volume, kapasitas produksi dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga estimasi harga yang berbeda. "

Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik," ujar Muharom Gani Irwanda.

Proses penggarapan skripsi langsung dikerjakan oleh Muharom Gani Irwanda menggunakan software Microsoft Excel.

Larut dalam keseriusannya mengerjakan skripsi, Muharom Gani Irwanda bahkan tidak sadar bahwa skripsi yang ditulisnya mencapai lebih dari 3.000 halaman.

"Saya pikir hanya dikisaran seribu, ternyata sampai tiga ribuan," kata dia.

Dalam pengerjaan skripsi ini, Muharom Gani Irwanda mengaku pernah mengalami kesulitan, seperti gedung yang ia pilih menjulang berbentuk huruf L dan ada perbedaan konstruksi.

Skripsi 1.150 Halaman

Sebenarnya ini bukanlah kali pertama ada karya tulis setebal seperti milik Gani.

Awal 2019 lalu, juga pernah ada skripsi setebal lebih dari 1000 halaman. 

Skrisi itu milik alumnus Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya, Lisa Stefanny yang berhasil menyusun skripsi setebal 1.150 lembar. Ribuan lembar materi dalam skripsi itu ia selesaikan dalam waktu 45 hari.

Apa motivasinya hingga bisa menyelesaikannya saat ia berada di perkuliahan semester delapan.

"Butuh satu bulan setengah, itu pun karena saya harus ikut lomba dulu di Bandung jadi baru bisa dikerjakan semester delapan," kata Lisa Stefanny, Minggu (21/4/2019).

,
Skripsi setebal 1.150 halaman karya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ubaya Surabaya (HO)

Skripsi setebal 1.150 halaman ini juga sempat viral di media sosial Instagram di kalangan kampus.

Lisa Stefanny mengungkap motivasinya lantaran tugas akhir itu mengulas tentang hobinya.

"Pembahasannya tentang fashion desainer, make up artist, dan fotografi," kata perempuan yang menggeluti hobi make up artis.

Beberapa balada pengerjaaan skripsi juga dirasakannya, mulai dari harus membagi waktu dengan lomba kampus maupun mengoreksi lagi kerangka berfikir dari seribu lembar skripsi tersebut.

Lisa mengaku harus memacu semangatnya untuk mengebut wawancara bersama beberapa informan skripsinya.

Dirinya juga harus mengoreksi ulang bacaan salah ketik di 1.150 halamannya itu sebelum akhirnya sidang skripsi.

"Waktu ngerjain dinikmati saja, sudah direncanakan juga karena memang mau meneliti apa yang saya suka," kata Lisa.

Skripsi Ditulis Tangan

Jika cerita di atas merupakan tentang skripsi yang super tebal, maka lain lagi dengan yang dilakukan oleh seorang pemuda bernama Randel Tablada ini.

Randel mengunggah foto skripsi ayahnya melalui akun Twitter-nya.

Skripsi tersebut terdiri dari 170 halaman.

Di sampul berwarna hijau, tertulis nama ayah Randel yaitu, Almar D Tablada.

Skripsi ini ditulis pada tahun 1982.

Sekilas terlihat biasa, tapi saat skripsi ini dibuka, kamu dijamin akan kaget. Halaman pertama skripsi ini menampilkan pembukaan dan daftar isi.

Bukan daftar isi pada umumnya, daftar isi di skripsi ini tidak diketik, tapi ditulis tangan. Tulisan tangan Almar terlihat seragam dan rapi.

Tak hanya kalimat, ia juga menulistangan semua rumus dan angka. Karya tulisnya ini terlihat indah tanpa coretan dan kesalahan.

.
Skripsi ayah Randel ditulis tangan (TWITTER.COM/RANDELTABLADA)

Hal ini tentu bukan kejadian yang biasa.

Namun, pada masa itu, inilah pilihan satu-satunya bagi ayah Randel.

Almar menulis skripsinya dengan tulisan tangannya sendiri sejak awal semester.

Ia menghabiskan waktu malam di akhir pekan untuk menulis skripsi, mulai pukul 10 malam hingga 2 dini hari.

Almar mengaku itu adalah proses yang sangat lamban. Ayah Randel harus memastikan ia tak membuat kesalahan apapun.

Membuat coretan atau kesalahan berarti ia harus mengulang satu halaman penuh. Untungnya, pria ini berhasil menyelesaikan skripsinya.

Kini, pria berusia 57 tahun ini telah bekerja di Biro Peralatan Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya.

Almar kaget saat tahu unggahan anaknya tentang skripsinya yang ditulis tangan jadi viral di internet.

Bahkan tak perlu waktu lama, unggahan Randel sudah dibagikan lebih dari 16 ribu kali dan mendapat 58 ribu like.

Pria tersebut mengaku bahwa ini adalah skirpsi ini adalah satu dari 2 buku yang ia tulis tangan, melansir When in Manila.

Menurutnya, menulis 2 buku ini sangat menantang.

Tak hanya karena ditulis tangan, tapi juga karena topik yang ia tulis juga susah, yaitu tentang listrik dan diesel.

Meskipun begitu, Almar kini telah berhasil merealisasikan hasil skirpsinya ke dunia nyata.

Pria asal Filipina ini mengaku bangga dan berterima kasih karena masih memiliki karyanya ini.

Meski sudah puluhan tahun, skripsinya yang ditulis tangan ini masih dalam kondisi bagus.

Luar biasa banget ya perjuangan Almar ini.

Bersyukur kini sudah ada teknologi komputer yang membuat pekerjaan kita jadi jauh lebih mudah.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved