Pengakuan Pengemudi Jeep Rubicon yang Tabrak Panitia Milo Run 2019, Bukan Kabur, ini Alasannya Pergi
Pengakuan Pengemudi Jeep Rubicon yang Tabrak Panitia Milo Run 2019, Bukan Kabur, ini Alasannya Pergi
Ia juga mengaku akan menanggung biaya korban yang ditabraknya itu.
Namun tak berselang lama setelah itu, ia pergi dan diduga kabur meninggalkan RS MMC.
"Karena memasuki area yang steril dari kendaraan bermotor dalam lomba lari 10K penyelenggara dan masyarakat menghentikan Jeep tersebut," tutur Nasir.
Baca: Kronologi Ibu Dokter Temukan 5 Video Mesum Suaminya yang Seorang Perwira Polda
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, pelaku diketahui tidak menerobos garis finish Milo Run 2019.
Dikutip dari Kompas.com, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir menjelaskan bahwa pelaku hanya menerobos titik kumpul peserta Milo Run di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelum melintasi kawasan itu, pelaku diketahui mengantarkan korban yang ia tabrak ke Rumah Sakit MMC Jakarta Selatan.
"Dia kan masuk ke kompleks Epicentrum, bukan lintasan lari Milo 10K. Itu tempat berkumpul (pelari), tempat parkir, dan tempat orang yang mengantar (para pelari)," kata Nasir, Senin (15/7/2019).
"Memang mobil tidak boleh masuk karena area itu banyak tamu, pengunjung, dan pengantar (pelari). Jadi, ketika dia masuk ke situ dia juga kaget sehingga banyak orang menghentikan kendaraan tersebut," lanjutnya.
Nasir juga membantah bahwa pelaku kabur melarikan diri.
Pasalnya, pengendara jeep Rubicon tersebut diketahui bersikap kooperatif dengan mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Bukan kabur, tapi memang sudah pagi. Dia mungkin sudah lelah (lalu pergi dari rumah sakit)," ungkap Nasir.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pengakuan Pengendara Jeep Rubicon yang Tabrak Panitia Milo Run, Ini Alasannya 'Kabur' Tabrak Jalur, https://wow.tribunnews.com/2019/07/18/pengakuan-pengendara-jeep-rubicon-yang-tabrak-panitia-milo-run-ini-alasannya-kabur-tabrak-jalur?page=all.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas