Kisah Mahasiswa UNM yang Kuliah Sambil Kerja: Kuliah Oke, Kerja Juga Jalan
Meski demikian, ia tidak lama larut dalam kesedihan. Masuk SD, hingga SMA, ia selalu menyabet peringkat pertama dan kedua di kelas.
Laporan: Hairuddin Sabar, Mahasiswa PKL UIN Alauddin
PANDAI, pintar dan juga cerdas memang adalah keinginan semua orang tua untuk anak-anaknya.
Apalagi didukung dengan fasilitas dari orang tua yang memadai untuk melengkapi semua kebutuhan anaknya saat menempuh pendidikan.
Namun berbeda dengan sosok Sukmawati Mawardi Nurhidayah. Ia adalah sosok teladan yang layak ditiru. Sejak usia enam tahun ia sudah ditinggal wafat oleh ayahnya.
Meski demikian, ia tidak lama larut dalam kesedihan. Masuk SD, hingga SMA, ia selalu menyabet peringkat pertama dan kedua di kelas.
Dengan prestasinya itu, ia menyebutkan bahwa fasilitas bukan hal yang utama untuk menjadi yang terbaik.
“Yang utama untuk meraih kesuksesan adlah, sabar dan tekun. Jangan lupa rajin berdoa,” kata Sukmawati.
Gadis kelahiran 1 September 1994 ini mengaku, sejak SMA sudah tidak lagi membebani orangtuanya. Biaya pendidikannya diusahakan sendiri hingga akhirnya ia mampu menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri Makassar (UNM).
“Sambil kuliah, saya kerja di PT Gasing Sulawesi (Gasing Group) sebagai staf administrasi. Hasil kerja inilah yang saya gunakan untuk biayai kuliah, dan membantu kuliah adik saya di Samarinda,” katanya.
Soal organisasi, Sukmawati juga tidak mau ketinggalan. Ia aktif di Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM). Posisinya sebagai bendahara umum hingga saat ini.
Ia mengatakan, mahasiswa seperti dirinya harus bisa bagi waktu antara kuliah dan kerja. “Yang penting bisa sejalan asal tahu mana yang jadi prioritas,” katanya.(*/tribun-timur.com)