ILC TV One
ILC TV One Tadi Malam, Untuk Pertama Kalinya KPK Kalah di Mahkamah Agung Tersangka Korupsi Bebas
ILC TV One tadi malam, Sejarah baru untuk pertama kalinya KPK kalah di Mahkamah Agung, Tersangka Korupsi BLBI dinyatakan Bebas
TRIBUN-TIMUR.COM - ILC TV One tadi malam, Sejarah baru untuk pertama kalinya KPK kalah di Mahkamah Agung, Tersangka Korupsi BLBI dinyatakan Bebas.
Talkshow ILC TV One tadi malam membahas sejarah 'buruk' tercipta di jejak rekam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk pertama kalinya, seorang terdakwa KPK divonis bebas di Mahkamah Agung.
Apakah putusan Mahkamah Agung ini membuat KPK bakal turun pamornya?
Presiden ILC TV One Karni Ilyas memandu ILC TV One dengna menghadirkan narasumber berkompeten dan berimbang.
Jubir KPK Febri Diansyah dapat kesempatan menjelaskan latar belakang kasus ini hingga KPK menetapkan Mantan Kepala BPPN Syafruddin Arsyad Temenggung sebagai tersangka hingga terdakwa.
Kemudian giliran Pengacara Syafruddin Arsyad Tumenggung, Hasbullah, memberi argumentasinya.
"Pertama-tama kami memberi apresiasi kepada Mahkamah Agung atas putusan bebas ini. Sejak awal kami meyakini No Case, tidak ada kasus pidana dalam kasus ini," kata Hasbullah mengawali pemaparannya.
Jubir KPK Febri Diansyah tampak mulai mencatat saat Hasbullah berkomentar.
Simak video selengkapnya:
Melansir Kompas.com, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan kasasi yang diajukan terdakwa kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI) Syafruddin Arsyad Temenggung.
Dalam amar putusannya, MA menilai mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional itu terbukti dalam penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI kepada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).
Namun, majelis hakim menilai tak ada pelanggaran pidana dalam tindakan yang dilakukan Syafruddin Temenggung.
"Menyatakan Syafruddin Arsyad Temenggung terbukti melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan kepadanya akan tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana," kata Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Abdullah di Gedung MA, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Dengan demikian, Syafrudin bebas dari vonis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memvonisnya 15 tahun penjara.
"Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang mengubah amar putusan tipikor pada PN Jakpus. Melepaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum dan memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, harkat, dan martabatnya," kata Abdullah.
Sebelumnya, Syafruddin Temenggung mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memperberat hukuman Syafruddin menjadi 15 tahun penjara.
Selain itu, ia juga diwajibkan membayar denda Rp 1 miliar subsider 3 bulan kurungan.
Syafruddin sebelumnya divonis 13 tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Dia juga diwajibkan membayar denda Rp 700 juta subsider 3 bulan kurungan.
Syafruddin Temenggung terbukti merugikan negara sekitar Rp 4,58 triliun terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kepada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).
Perbuatan Syafruddin telah memperkaya Sjamsul Nursalim, selaku pemegang saham pengendali BDNI tahun 2004.
Syafruddin selaku Kepala BPPN melakukan penghapusan piutang BDNI kepada petani tambak yang dijamin oleh PT Dipasena Citra Darmadja (PT DCD) dan PT Wachyuni Mandira (PT WM).
Selain itu, Syafruddin Temenggung disebut telah menerbitkan Surat Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham.
Padahal, Sjamsul Nursalim belum menyelesaikan kewajibannya terhadap kesalahan (misrepresentasi) dalam menampilkan piutang BDNI kepada petambak, yang akan diserahkan kepada BPPN.
Perbuatan Syafruddin dinilai telah menghilangkan hak tagih negara terhadap Sjamsul Nursalim.
Alasan Sebenarnya ILC TV One Cuti Panjang
Presiden ILC TV One Karni Ilyas memberi klarifikasi resmi alasannya memutuskan menghentikan talkshow Indonesia Laywers Club (ILC) TV One berhenti tayang kurang lebih 2 bulan.
ILC TV One kembali tayang sejak 2 Juli 2019.
Selasa (16/7/2019) tadi malam, ILC TV One kembali tayang.
"Saya mengatakan di Twitter, bahwa saya peselancar. Peselancar itu tak takut gelombang atau ombak. Tapi peselancar tahu kapan menarik papannya pulang, yaitu ketika di langit ada tanda-tanda badai akan datang. Yang kecewa tetap tidak bisa terima. Kenapa pengecut itu. Kenapa takut sama badai. Seorang peselancar yang tangguh, tidak akan takut oleh badai. Bahkan dia cari badai, kata pecinta ILC," kata Karni Ilyas beberapa waktu lalu.
"Malam ini saya akan menjawab bahwa saya peselancar dan modal saya cuma papan satu lembar. Seandainya yang saya bawa itu kapal, mungkin saya tidak akan takut oleh badai," jelasnya.
"Tapi papan selembar apalah artinya untuk melawan badai," paparnya.
Simak video selengkapnya:
Namun kekecewaan itu bagi Karni Ilyas, adalah wujud dari rasa cinta dari pecinta ILC yang berubah jadi kritikan bagi ILC.
"Itu tentu saja harus saya terima dengan sadar hati. Tapi kalau boleh saya jujur, yang paling kecewa ILC itu tidak ada justru saya sendiri," katanya.
"Karena sebagai seorang peselancar, itu dia akan kecewa permainnnanya dihalangi oleh badai dan pecinta ILC tentu akan kecewa. Sekali lagi saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya," paparnya.
Ekspresi Karni Ilyas Dapat Pertanyaan dari Rocky Gerung
Setelah badai berlalu, Karni Ilyas dan ILC TV One kembali mengudara di TV One.
Lalu apa nama badai yang menerpa Karni Ilyas dan ILC TV One hingga harus cuti panjang sehari sebelum pencoblosan Pilpres 2019 17 April lalu?
Karni Ilyas mengumumkan ILC TV One resmi cuti 16 April 2019 lalu.
Baca: BREAKING NEWS! Gempa Bumi Hari Ini 6,0 SR Guncang Bali, Masyarakat Berlarian, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Kenapa? Ada 60 Ribu Toyota Rush di Indonesia Bermasalah Ini Solusinya 1-500-315, Bagaimana Terios?
Baca: UPDATE CPNS 2019, Kabar Buruk! Pengumuman Resmi BKN Ada Daerah Tak Bisa Gelar Pendaftaran CPNS 2019
Program acara Indonesia Lawyers Club ( ILC) akhirnya kembali tayang setelah cuti selama sekitar dua bulan.
ILC kembali tayang di TV One pada Selasa (2/7/2019) dengan mengangkat tema Setelah Putusan MK: Bagaimana Wajah Demokrasi Kita?'.
Saat membuka acara, Presiden ILC, Karni Ilyas meminta maaf kepada pemirsa dan memberikan klarifikasinya.
Karni Ilyas mengatakan, banyak yang kecewa dengan tidak hadirnya ILC setiap Selasa.
Karni Ilyas menyebut kalau ILC sengaja cuti karena ada 'badai besar' yang akan datang.
Entah apa maksud dari badai yang akan datang tersebut, sehingga membuat ILC harus cuti.
Ucapan Karni Ilyas pun ditanggapi oleh Rocky Gerung yang menjadi narasumber dalam acara itu.
Rocky Gerung membahas soal cutinya ILC sebelum membahas topik utama.
Baca: BREAKING NEWS! Gempa Bumi Hari Ini 6,0 SR Guncang Bali, Masyarakat Berlarian, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Kenapa? Ada 60 Ribu Toyota Rush di Indonesia Bermasalah Ini Solusinya 1-500-315, Bagaimana Terios?
Baca: UPDATE CPNS 2019, Kabar Buruk! Pengumuman Resmi BKN Ada Daerah Tak Bisa Gelar Pendaftaran CPNS 2019
"Pak Karni cuti dua bulan. Itu nggak boleh," kata Rocky Gerung.
"Kenapa?" kata Karni Ilyas.

"Anda bayangkan kalau polisi ikut cuti hanya karena ngambek, kalau dokter ikut cuti karena ngambek," kata Rocky Gerung.
"Saya nggak ngambek," jawab Karni.
"Betul nggak ngambek. Kalau begitu ada alasan lain?," kata Rocky.
Karni Ilyas mengatakan, dirinya berkomunikasi kadang-kadang dengan simbol yang mungkin dimaknai berbeda-beda oleh banyak orang.
"Simbol itu hanya bisa dikomunikasikan kalau ada referensi yang sama. Semiotiknya begitu," ujar Rocky.
"Tapi pak Karni pakai semiotik badai. Saya tanya, badai itu ada namanya, apa nama bada itu?," lanjutnya.
"Kita mau tahu supaya simbolnya jelas, badainya apa? Dari atlantik, dari pasifik atau dari laut jawa badainya? Kalau saya tagih misalnya kenapa badai itu mesti diterangkan, karena itu sumber dari diskusi hari ini," kata Rocky.
Baca: BREAKING NEWS! Gempa Bumi Hari Ini 6,0 SR Guncang Bali, Masyarakat Berlarian, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Kenapa? Ada 60 Ribu Toyota Rush di Indonesia Bermasalah Ini Solusinya 1-500-315, Bagaimana Terios?
Baca: UPDATE CPNS 2019, Kabar Buruk! Pengumuman Resmi BKN Ada Daerah Tak Bisa Gelar Pendaftaran CPNS 2019
"Asbabun nuzul dari badai itu, dari mana? Badai biasanya diberi nama perempuan," lanjutnya.
Rocky Gerung pun menjelaskan asal muasal nama badai yang diambil dari nama perempuan.
"Ya Nyai Roro Kidullah gitu," jawab Karni Ilyas seraya tersenyum.
Rocky Gerung melanjutkan, sampai sekarang dirinya nggak tahu jenisnya apa, badainya apa?
"Barbie nggak mungkin karena nama boneka. Jadi sampai sekarang orang bertanya, apa sih badai itu namanya supaya orang bisa tahu ciri-ciri geografis dari badai itu, dimana dia beroperasi, seberapa kuat badai itu," paparnya.
"Itu penting sekali lho. Saya tertarik untuk membahas itu, karena itu yang akan menjelaskan tentang demokrasi," kata Rocky Gerung.
"Kalau nggak saya yang beri nama badainya. Saya beri nama ngaciro, nanti orang marah lagi. Badai jaenudin namanya," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas masuk ke dalam pembahasan utama yakni soal paska putusan Mahkamah Konstitusi.(TRIBUN-TIMUR.COM/kompas.com)