Ini Kesaksian Warga Tentang Isi Lubang Misterius di Bogor, Ternyata Begini Penampakan di Dalamnya
Ini Kesaksian Warga Tentang Isi Lubang Misterius di Bogor, Ternyata Begini Penampakan di Dalamnya
Ini Kesaksian Warga Tentang Isi lubang Misterius di Bogor, Ternyata Begini Penampakan di Dalamnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah lubang bebatuan misterius di Kampung Cibentang, RT 02/03, Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor belakangan ini berhasil diungkap oleh masyarakat setelah menjadi misteri selama belasan tahun.
Lubang tersebut ditemukan pada tahun 2000 silam namun sejak saat itu tak ada satu pun warga yang berani mendekat.
Ijen menuturkan bahwa kemudian lubang tersebut sempat menghilang karena tertimbun reruntuhan longsor selama bertahun-tahun.
Baca: Pria Palopo ini Tak Sadar yang Ditemani Video Call Seks Selama ini Ternyata Waria, Cek Kronologinya
Akhirnya baru-baru ini setelah lubang itu kembali ditemukan, warga memberanikan diri mencoba memasuki lubang tersebut demi mengobati rasa penasaran.
Alhasil, warga pun mendapati sebuah penemuan yang membuat warga lainnya ramai-ramai berdatangan.
Lubang tersebut rupanya merupakan akses pintu masuk ke dalam sebuah goa bawah tanah yang sejak lama tak disadari keberadaannya oleh warga sekitar.
Tidak hanya itu, di dalam goa tersebut juga ditemukan sebuah danau.
"Itu dalemnya sekitar 60 x 200 meteran. Di dalemnya emang kosong, tapi ada danau besar," katanya.
Baca: Kronologi Mobil Jeep Rubicon Tabrak Panitia Jakarta International Milo Run, ini Identitas Pengendara
Dia menjelaskan bahwa kedalaman danau tersebut sampai saat ini masih belum dipastikan.
Namun ketika dicoba dicelupkan tambang sepanjang 5 meter, dasar danau belum ditemukan.
Goa tersebut disebut warga sebagai Goa Kupak yang diambil dari nama perbukitan kawasan goa itu berada.
"Jadi ini sekarang mau digarap sama warga untuk jadi tempat wisata," kata Ijen.
Lubang di Sukabumi
Masyarakat di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, heboh dengan lubang di areal sawah milik warga September 2018 lalu.
Informasi yang dihimpun, satu lubang ini terjadi akibat tanah ambles di bawahnya.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/9/2018) sekitar pukul 11.45 WIB.
Lubang misterius berbentuk bulat berdiameter sekitar enam meter di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumihebohkan warga sekitar.
Namun demikian Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kasbani, menjelaskan bahwa fenomena itu merupakan gerakan tanah.
Dikutip dari Tribun Bali, gerakan tanah itu, kata dia, diperkirakan berlangsung dua kali.
"Gerakan tanah terjadi di area persawahan Kampung Legoknyenang RT 05 RW 02, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat terjadi pada hari Kamis, 6 September 2018 pukul 11.30 WIB dan 19.00 WIB," katanya saat dihubungi, Jumat (7/9/2018) malam.
Gerakan tanah yang terjadi, lanjutnya, diperkirakan berupa amblasan yang membentuk lingkaran berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter.
Terlihat juga retakan di bagian pinggir lubangnya dan berdampak pada rusaknya area sawah.
Dikutip Grid.ID dari Tribun jabar, PVMBG menjelaskan, lubang itu muncul karena disebabkan beberapa faktor.
"Di bawah sawah ada saluran (terowongan) air sepanjang 50 meter yang struktur tanahnya sudah labil, karena rembesan air dari persawahan sekitarnya," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, saat dihubungi, Jumat (7/9/2018).
Faktor lainnya, lanjutnya, sifat fisik batuan penyusun yang kurang kompak, mudah meluluskan air dan mudah luruh jika kena air, sistem drainase yang kurang baik, tataguna lahan berupa sawah yang jenuh air, dan saluran air alami tidak mengikuti kontruksi teknis yang sesuai.

"Gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa amblasan membentuk lingkaran berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter. Terlihat juga retakan di bagian pinggir lubangnya. Dampaknya areal sawah rusak," kata Kasbani.
Lebih lanjut dia menjelaskan, morfologi daerah bencana secara umum merupakan kaki lereng Gunung Gede Pangrango dengan kemiringan lereng landai-menengah.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa Barat yang disusun A C Effendi tahun 1998, ujar Kasbani, batuan penyusun daerah bencana berupa endapan lebih tua, lahar dan lava, basal andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda (Qvpo).
"Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, daerah bencana termasuk zona kerentanan gerakan tanah Menengah. Pada Zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," ujarnya.
Kasbani memberikan rekomendasi agar di sekitar lokasi dibuat batas-batas pengaman di sekitar terjadinya amblesan.
Kemudian, katanya, saluran atau terowongan air yang masih tersisa agar dibuka atau dibuat kontruksi yang memadai.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi amblasan agar selalu waspada, apabila amblasan meluas agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan aparat pemerintah daerah setempat," ujar Kasbani.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Temuan Warga Jasinga Bogor di Dalam Lubang Misterius, Sempat Diuji Pakai Tali Sepanjang 5 Meter, https://bogor.tribunnews.com/2019/07/15/temuan-warga-jasinga-bogor-di-dalam-lubang-misterius-sempat-diuji-pakai-tali-sepanjang-5-meter?page=all.