Motif Wanita Jeneponto Bunuh Diri Diduga Gegara Uang Panaik, Cek Kronologinya!
Motif Wanita Jeneponto Bunuh Diri Diduga Gegara Uang Panaik, Cek Kronologinya!
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Ilham Arsyam
Kuatnya cinta antara korban dan si pria, membuat korban nekat kawin lari bersama Ramli.
Setelah menikah korban lalu tinggal bersama suaminya Ramli
"Karena lamaran kekasih ditolak, Cia nekad kawin lari pasca lebaran dan tinggal di kediaman Ramli," tuturnya.
Namun karena merasa jika sebuah pernikahan tetap harus ada restu, Ramli kembali mencoba mendatangi kediaman keluarga istrinya itu.
Dengan tujuan meminta restu dan membawakan uang panaik.
Baca: Kenalan di Instagram, Gadis Enrekang Dilamar dengan Uang Panaik Rp 500 Juta, Begini Kisahnya
Baca: TERUNGKAP Alasan Keluarga Calon Suami Beri Uang Panaik Rp 300 juta untuk Polwan Cantik di Bantaeng
Baca: 10 Potret Cantiknya Iin Ariska, Polwan dengan Uang Panaik Rp 300 Juta, 1 Ton Beras & 1 Ekor Kuda
sayang seribu sayang, lagi-lagi panaik yang jumlahnya Rp 10 juta itu kembali ditolak. Karena keluarga inginnya Rp 15 juta.
"Mungkin gara-gara itumi na minum racun disana (rumah lelaki) karena lamaran ditolak orang tuanya," sambungnya.
Keluarga korban juga menolak jenasah Cia untuk diotopsi.
Kini jenasah Cia akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.
Kisah Risna
Dulu pernah viral mahasiswi asal Kabupaten Bulukumba bernama Risnawati alias Risna mengungkapkan penyebab kegagalan mereka duduk bersanding di pelaminan.
Menurut gadis berusia 22 tahun ini, Rais dan keluarganya sudah dua kali bermaksud melamarnya.
Namun setiap keluarga lelaki yang dipacarinya sejak tujuh tahun lalu itu datang melamar, tidak terjadi kesepakatan soal uang panai.
"Karena tak ada kesepakatan itulah kami tak bisa bersatu," tutur Risna saat ditemui di kampusnya, Stikes Panrita Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Rabu (28/10/2014) lalu.

Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panai merupakan prasyarat utama di mana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan.