Harun Al Rasyid Tewas di Aksi 22 Mei Diduga Ditembak dari Jarak Dekat, Jenis Pistol & Pelakunya
Harun Al Rasyid Tewas di Aksi 22 Mei Diduga Ditembak dari Jarak Dekat, Jenis Pistol & Pelakunya
Harun Al Rasyid Tewas di Aksi 22 Mei Diduga Ditembak dari Jarak Dekat, Jenis Pistol & Pelakunya
TRIBUN-TIMUR.COM,- Polisi masih terus mendalami kasus tewasnya remaja Harun Al Rasyid di Aksi 22 Mei 2019 lalu.
INVESTIGASI kerusuhan 21-22 Mei 2019 terus dilakukan oleh Polri.
Baca: Kondisi Ahmad Dhani Kini, Al Ghazali: Ayah Makin Segar & Otaknya Makin Luas Serta Pintar
Baca: 5 Pelatih Mengundurkan Diri Hingga Pekan Ke-7 Liga 1 2019, Termasuk Ivan Kolev Pelatih Persija
Baca: KEPOIN YUK! Ramalan Zodiak Selasa 9 Juli 2019: Sagitarius Teladan, Leo Kuras Energi, Scorpio Waspada
Baca: Intip Pendapatan Raffi Ahmad, 100 Kali Lipat dari Presiden Jokowi, Yakin Akan Vakum Enam bulan?
Remaja yang tewas di Slipi, Jakarta Barat, bernama Harun Al Rasyid, diduga ditembak menggunakan senjata api dari jarak dekat.
Polri pun sudah mengidentifikasi jenis senjata tersebut
"Info dari Krimum Polda Metro Jaya, hasil Laboratorium Forensik (Labfor) itu, senjatanya diduga sejenis Glock 42," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan, pihaknya sudah mendapat seorang saksi kunci yang diduga tahu terhadap peristiwa penembakan ini.
"Saksi kunci sekarang sedang diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Tunggu dulu, sabar, mohon doanya agar segera terungkap pelakunya," papar Dedi Prasetyo.
Sebelumnya, Polri berhasil mengidentifikasi penembak misterius yang menewaskan sejumlah orang, saat kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, ciri-ciri dari penembak misterius tersebut diketahui setelah terlihat oleh saksi.
"Ada seseorang yang tingginya sekitar 175 sentimeter, kemudian rambut panjang, kurus," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
"Dia menembakkan dengan tangan kiri. Ini yang sedang kami dalami. Ada saksinya."
"Karena ada saksi yang melihat korban itu tertembak, jatuh, kemudian dievakuasi. Semuanya itu akan kami dalami," tambah Dedi Prasetyo.
Keterangan ini sesuai hasil uji balistik terhadap korban meninggal dunia.
Arah peluru dianalisis bukan berasal dari arah depan atau petugas kepolisian, melainkan dari samping.
Polri menggunakan sejumlah cara untuk mengidentifikasi penembak misterius tersebut.
Cara pertama yang dilakukan penyidik adalah menganalisis video rekaman kerusuhan.
Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi wajah si penembak misterius.
"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada," tutur Dedi Prasetyo.
"Baik melalui video, CCTV, termasuk kita combine dengan keterangan saksi," imbuhnya.
Cara kedua, lanjutnya, penyidik juga menggunakan teknologi voice analysis.
Cara ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis suara letusan saat kerusuhan.
"Dianalisis apakah benar suara senjata api. Karena setiap letusan itu punya kekhasan masing-masing."
"Atau letusan petasan. Ini semuanya akan dibedakan nanti," jelas Dedi Prasetyo.
Hasil dari analisis keduanya akan dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi terhadap korban meninggal dunia, termasuk keterangan saksi.
Sebelumnya, berdasarkan hasil investigasi Polda Metro Jaya, ditemukan dugaan dua korban tewas saat kerusuhan 22 Mei ditembak orang tidak dikenal.
Dua orang tersebut adalah Harun Al Rasyid di Slipi dan Abdul Aziz di Asrama Brimob, Petamburan.
Polisi menemukan dua proyektil di tubuh kedua korban.
”Korban Harun Al Rasyid ditembak dari jarak 30 meter dari sisi kanan,” beber Direskrimum Polda Metro Jaya Suyudi Ario Setio di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
"Sisi kanan itu ruko-ruko di dekat flyover Slipi,” terangnya.
Dari sembilan korban yang tewas, dua jasad telah selesai diautopsi. Jasad lain tidak diautopsi karena keluarga tak mengizinkan.
Suyudi menjelaskan, dari keterangan saksi yang diperiksa, Harun ditembak menggunakan pistol berwarna hitam yang mengarah ke perusuh.
Penembakan dilakukan menggunakan tangan kiri.
”Harun Al Rasyid meninggal di TKP kemudian dibawa ke rumah sakit,” ungkap Suyudi.
Dirinya memastikan penembakan bukan dilakukan oleh anggota Polri.
Menurutnya, anggota Polri yang mengamankan lokasi berada pada jarak 100 meter.
Kejadian sama berlangsung saat kerusuhan di depan Asrama Brimob Petamburan.
Abdul Aziz ditemukan tewas karena ditembak orang tak dikenal, dengan tembakan mengenai punggung kiri.
Sebelumnya, hasil investigasi kerusuhan 21-22 Mei 2019 oleh tim gabungan yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menyebutkan empat dari sembilan korban tewas akibat peluru tajam.
"Kemudian dari yang 9 korban ini sudah dilakukan autopsi," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/6/2019).
"Dan hasilnya bahwa 4 korban jelas itu merupakan korban meninggal karena peluru tajam," sambungnya.
Asep mengungkapkan, penyidik telah menyita dua proyektil untuk dilakukan uji balistik.
Tim forensik menemukan proyektil peluru di tubuh dua korban.
"Dari empat korban yang diautopsi, ada dua proyektil ditemukan di dua tubuh korban. Sementara yang lainnya tidak ditemukan proyektil, namun ada bekas luka tembak juga," ungkap Asep.
Asep mengungkapkan, penyidik telah menyita dua proyektil untuk dilakukan uji balistik.
Tim forensik menemukan proyektil peluru di tubuh dua korban.
"Dari empat korban yang diautopsi, ada dua proyektil ditemukan di dua tubuh korban. Sementara yang lainnya tidak ditemukan proyektil, namun ada bekas luka tembak juga," ungkap Asep.
"Memang yang lima belum diautopsi karena langsung diambil oleh pihak keluarga," cetus Asep.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, polisi terus berupaya menyelidiki penyebab kematian sembilan orang dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengungkap hambatan pihaknya dalam mengetahui penyebab kematian, salah satunya adalah tidak diketahuinya lokasi tewas para korban.
"Tidak secara keseluruhan kita mengetahui di mana TKP terjadinya hal yang menyebabkan meninggal dunia tersebut," ujar Asep di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).
"Karena semuanya, korban-korban ini diduga pelaku aksi rusuh ini, langsung diantarkan ke rumah sakit," sambungnya.
Mantan Kapolres Metro Bekasi Kabupaten itu mengatakan, para penyidik tengah mendalami semua hal terkait peristiwa tersebut. Mulai dari keterangan para saksi, hingga menelusuri lokasi dan kronologi kejadian.
Menurutnya pula, penyelidikan terhadap arah dan jarak tembak perlu dilakukan. Alasannya, kata dia, korban diduga meninggal karena peluru tajam yang menembus tubuh.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penembak Misterius Saat Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Pakai Pistol Glock 42, Polisi Periksa Saksi Kunci