Murid SD Terlibat Pengeroyokan Bocah Perempuan, Kasus Ini Berakhir di Kantor Polisi
Murid SD Terlibat Pengeroyokan Bocah Perempuan, Kasus Ini Berakhir di Kantor Polisi
TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan 8 anak perempuan terhadap seorang bocah perempuan, akhirnya bergulir di ranah hukum.
Tim PPA Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, sudah meminta keterangan korban atas insiden pengeroyokan di Dharmahusada Indah Barat VIII Surabaya tersebut.
Perisitwa pengeroyokan itu mencuat setelah video rekamannya beredar luas di media sosial.
Berdasarkan pengakuan korban, permasalahan berujung penganiayaan tersebut bermula dari kesalahpahaman dan saling mengejek. Hingga akhirnya korban dianiaya oleh 8 orang temannya.
Baca: Kronologi 3 Remaja Wanita di Bali Lakukan Aksi Pengeroyokan, Videonya Viral
Baca: Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Manggarai, Dibekuk
Baca: Viral Orang Tua Siswa Mengamuk di Sekolah Karena Anaknya Tak Naik Kelas, Masalah Penganiayaan?
"Permasalahannya yang pasti saling mengejek sesama anak perempuan, itu keterangan sepihak dari korban. Kesalahpahaman," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni, Jumat (5/7/2019).
Namun, untuk memperjelas kasus itu, petugas kepolisian akan memanggil semua orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut pada Senin (8/7/2019) mendatang.
"Nanti jelasnya setelah melakukan pemeriksaan sembilan anak ya. Kalau hanya menjelaskan yang diperiksa korban dan satu saksi tidak akurat. Senin saja ya," kata Ruth.
Terkait kondisi korban maupun terlapor, Ruth mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya.
"Yang mendampingi dari DP5A, saya sudah memfasilitasi bertemu korban," kata Ruth.
Bocah SD hingga SMA
Sejumlah anak perempuan yang terlibat pengeroyokan diketahui masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar dan siswi SMA di Surabaya.
Mereka terlibat melakukan penganiayaan kepada seorang anak perempuan lainnya di tengah jalan perumahan Dharmahusada Indah Barat VIII Surabaya.
"Masih sekolah, iya ada yang teman sekelas, ada yang SMA. Ada yang kelas V SD sampai SMA," kata AKP Ruth Yeni, Jumat (5/6/2019).
Ruth mengatakan, sembilan anak yang terlibat penganiayaan tersebut akan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi.
"Orang tuanya sudah kita interograsi, korban dan pelapor dalam hal ini orang tuanya," kata Ruth.
Ruth mengatakan telah mengambil visum korban dan akan menyelidiki kasus tersebut sembari memanggil sembilan anak-anak.
"Yang melapor orang tuanya. Visum sudah, luka tidak terlalu parah. Nanti kita panggil Senin (8/7/2019), sembilan anak sebagai saksi," kata dia.
Pada video viral yang beredar di media sosial Facebook terlihat seorang anak dijambak, dipukul, hingga ditendang teman-temannya.
Korban terlihat tidak melawan dan hanya menangis duduk bersimpuh di tengah jalan.
Sementara rekan-rekannya yang juga perempuan bergiliran memukul dan bersorak sembari merekam adegan penganiayaan tersebut.
Baca: Kronologi 3 Remaja Wanita di Bali Lakukan Aksi Pengeroyokan, Videonya Viral
Baca: Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Manggarai, Dibekuk
Baca: Viral Orang Tua Siswa Mengamuk di Sekolah Karena Anaknya Tak Naik Kelas, Masalah Penganiayaan?
Dua Video Viral
Sebelumnya, sebuah video viral diduga pengeroyokan melibatkan anak-anak terjadi di perumahan mewah kawasan Surabaya Timur.
Video viral tersebut kali pertama dipublish akun Facebook Munziyah di Grup Facebook Surabaya.
Dari dua video yang beredar berdurasi 34 detik dan 26 detik itu terlihat seorang bocah perempuan diduga dianiaya rekan-rekannya.
Terlihat ada delapan anak perempuan yang mengeroyok bocah tersebut.
Mereka yang awalnya melingkar, kemudian menjambak bocah perempuan itu hingga terjatuh.
Sementara rekan-rekan lain menendang dan memukul korban.
Bahkan di antara mereka bersorak 'ayo-ayo' saat rekan-rekannya menganiaya korban.
Dari penelusuran, kejadian tersebut di Dharmahusada Indah Barat VIII, Gubeng, Surabaya.
"Iya saya tahu ada anak-anak di video itu di depan rumah sini, tapi saya tidak tau kalau dia bertengkar," kata Arifin, warga Dharmahusada Indah Barat VIII, Kamis (4/7/2019).
Pengeroyok Sempat Meminta Minum
Anak-anak yang terlihat pada video viral tersebut sempat meminta minum pada warga sekitar.
Mereka berkumpul di depan rumah nomor 205 Jalan Dharmahusada Indah Barat VIII, kemudian meminta minum kepada Arif dan Ivo yang berjaga di rumah tersebut.
"Baru lihat tadi video itu langsung ingat, lho ini kan anak-anak yang kemarin. Sempat minta air minum mereka," kata Arif, penjaga rumah, Kamis (4/7/2019).
Arif kurang mengingat hari kejadian tersebut, namun keberadaan anak-anak itu sekitar siang hari. "Kalau bertengkarnya saya tidak tahu, di sini memang lama. Saya tahu mereka di depan sini kumpul," kata Arif.
Arif mengira anak-anak tersebut bercanda sebab ia mendengar mereka berteriak dengan candaan. "Saya kan di dalam. Saya dengar di luar mereka seperti bercanda, teriak-teriak saya kira bercanda kan saya tidak tahu di luar pagar mereka sedang apa," kata Arif.
Hal tersebut juga dibenarkan Ivo. Saat melihat keberadaan anak-anak, ia tidak mengetahui telah terjadi pengeroyokaan.
"Tidak kenal juga, tapi memang di depan sini agak lama. Kaget saya lihat video itu kan anak-anak yang di depan," kata Ivo.
Screenshot video viral pengeroyokan remaja putri yang terjadi di Surabaya timur. (YouTube)
Baca: Kronologi 3 Remaja Wanita di Bali Lakukan Aksi Pengeroyokan, Videonya Viral
Baca: Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Warga Manggarai, Dibekuk
Baca: Viral Orang Tua Siswa Mengamuk di Sekolah Karena Anaknya Tak Naik Kelas, Masalah Penganiayaan?
Atensi Wali Kota Risma
Video viral bocah perempuan dikeroyok 8 orang di Dharmahusada Indah Barat, mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma mengerahkan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) untuk mendampingi korban pengeroyokan. DP5A juga akan berkoordinasi dengan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.
"Tim itu juga bertemu Unit PPA di Polrestabes, nanti hasil laporannya itu akan dilaporkan ke Ibu (Risma). Ibu akan menindak lanjuti laporan itu, biarkan proses itu berjalan, tapi pemerintah kota pasti akan intervensi dari sisi keluarga (korban)," tutur Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser, Jumat (5/7/2019).
Ia menambahkan, Risma memberikan perhatian besar terhadap kasus ini, karena ia fokus pada permasalahan anak dan sosial.
"Konsentrasi ibu yang besar itu kepada Sumber Daya Manusia, pendidikan, kesejahteraan, nah persoalan sosial ini kan berefek, pasti ibu perhatian di situ," imbuhnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral 8 Orang Murid SD hingga SMA Keroyok Bocah Perempuan, Korban Ungkap Kronologi ke Polisi