Wabah Hepatitis A Jangkiti Warga Pacitan, Jawa Timur, Begini Cara Agar Tidak Tertular Hepatitis
Jumlah korban mencapai 800 orang terkena KLB Hepatitis A ini diperkirakan akan terus bertambah seiring sebaran yang terus meluas.
Wabah Hepatitis A Jangkiti Warga Pacitan, Jawa Timur, Begini Cara Agar Tidak Tertular Hepatitis
TRIBUN-TIMUR.COM - Lebih dari 800 warga Pacitan, Jawa Timur, terjangkit penyakit hepatitis A selama dua pekan terakhir.
Atas kasus ini, Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A di wilayahnya.
Baca: Promo Awal Bulan Juli 2019 di Indomaret & Alfamidi: Santan Kelapa Turun Harga-Gratis Minyak Goreng
Baca: 7 Fakta Pria Bulukumba Nikahi Adik Kandungnya, Istri Sah Ungkap Kronologi Perkawinan Sedarah itu
Jumlah korban mencapai 800 orang ini diperkirakan akan terus bertambah seiring sebaran yang terus meluas.
Hanya dalam kurun waktu dua pekan, penyakit hepatitis A, atau biasa disebut penyakit kuning, menyebar luas dengan sangat pesat di sejumlah kecamatan di Pacitan, Jawa Timur.
Terdapat enam kecamatan yang teridentifikasi menjadi sebaran penyakit kuning, yakni Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo dan Arjosari.
Dari lima kecamatan tersebut, penderita hepatitis tertinggi berada di Kecamatan Sudimoro, yakni mencapai 481 orang lebih.
Sementara di Kecamantan Ngadirojo ada 137 orang dan Kecamatan Tulakan ada 54 orang dan sisanya tersebar di dua kecamatan yang lain.
Camat Sudimoro, Wawan Pujiatmoko, menyebut penyakit itu kini menyebar di sepuluh desa di Kecamatan Sudimoro.
Baca: Rektor UNM Husain Syam Lepas 15 Calon Jamaah Haji Lingkup Kampus UNM Tahun 2019
Baca: Prodi Teknik Kimia Universitas Teknologi Sulawesi Target Makassar Terima 50 Mahasiswa Baru
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono mengatakan jumlah kasus hepatitis A dimungkinkan akan terus bertambah seiring sebaran yang terus meluas hingga sekarang.
"Penyebaran cukup pesat karena mobilitas masyarakat," ujar Eko Budiono kepada BBC Indonesia, Minggu (30/06).
"Mungkin orang sini pergi ke luar kota dan mereka bersalaman. Model penularannya sekarang dari person to person," lanjutnya.
Karena jumlahnya yang kian bertambah, Pemerintah Kabupaten Pacitan menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A pada 25 Juni lalu.
Apa penyebabnya? Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menjelaskan hepatitis A adalah terminologi yang digunakan untuk penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus tipe A.
"Hepatitis A masuk ke dalam tubuh melalui saluran makanan. Jadi bisa melalui makanan yang tercemar virusnya atau minuman yang tercemar virusnya," jelas Achmad.
Penyebaran Lewat AIr
Orang yang terjangkit penyakit ini kemudian menyebarkan virus Hepatitis A melalui cairan kencing atau feses.
Virus ini kemudian menyebar ke makanan atau minuman dengan berbagai metode dan cara yang kemudian dikonsumsi orang banyak.
"Yang paling memungkinkan dengan outbreak (wabah) yang seperti ini mungkin ada cemaran sumber air oleh virus A," ujarnya.
Baca: Percayanya HE Kepada AM hingga Tak Curiga Suaminya Itu Menikahi Adik Kandungnya Sendiri, Kronologi
Baca: Link Live Streaming Brasil vs Argentina, Semifinal Copa America 2019, Saksikan Mulai Jam 07.30
"Sehingga air ini digunakan secara massal oleh banyak orang padahal air ini mengandung virus A," jelasnya.
"Ini kemudian menjadi jawaban mengapa cepat sekali dalam waktu singkat langsung banyak [orang yang terjangkit virus hepatitis A]," jelasnya.
Selain itu, berkurangnya pasokan air bersih di daerah Pacitan ditengarai menjadi penyebab merebaknya penyakit hepatitis A di wilayah itu.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono, yang menyebut kualitas sumber air yang dipakai oleh warga tidak terjamin kebersihannya.
"Kualitas air bersih yang ada itu memang perlu peningkatan, [bakteri] E coli -nya masih cukup tinggi, sepuluh kali lipat dari normal," jelasnya.
Sanitasi Masyarakat
Kekeringan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir juga ikut mempercepat penyebaran virus. Selain itu, sanitasi masyarakat juga tidak terjaga dengan baik.
Tidak ada pengobatan khusus dalam menangani penyakit ini, karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya.
Pengobatan hanya bertujuan untuk meringankan gejala, misalnya pemberian obat penurun panas untuk meredakan demam.
Baca: Rey Utami & Pablo Benua Takut Dilaporin Hotman Paris? Video Galih Ginanjar Bahas Ikan Asin Dihapus
Baca: Live KVision TV Semifinal Copa America 2019 Brasil vs Argentina: Susunan Pemain dan Prediksi Skor
Untuk mencegah infeksi virus hepatitis A atau penularannya pada orang lain, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah membuang sampah, dan setelah menggunakan toilet.
- Hindari berbagi pemakaian perlengkapan makan, handuk, serta sikat gigi, apalagi dengan penderita hepatitis A.
- Mendapatkan vaksin hepatitis A
- Hanya mengonsumsi air yang sudah bersih dan matang
- Hindari mengonsumsi buah mentah, buah yang sudah dikupas, dan sayuran mentah di lingkungan yang kotor.
Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan beberapa gejala hepatitis A, terutama jika banyak orang yang menderita hepatitis A di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Mengingat penularan utama virus ini adalah melalui kontak dengan barang, makanan, atau minuman yang telah terkontaminasi tinja penderita, maka langkah utama untuk mencegah hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihandiri dan lingkungan. (*)
(GridHEALTH.id/Soesanti Harini Hartono)
Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.id dengan Judul "KLB Hepatitis A di Pacitan: Begini Cara Mencegah Penularan Hepatitis"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/hepatitis-a-55.jpg)