BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang, Suhu Super Dingin! Di Dieng, Suhu -11 Derajat
Bahkan, di daerah dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, suhunya sempat mencapai minus 11 derajat.
BMKG Prediksi Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang, Suhu Super Dingin! Di Dieng, Suhu -11 Derajat
TRIBUN-TIMUR.COM - Di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau --meski ada yang musim hujan.
Nah, saat musim kemarau ini, suhu udara di berbagai daerah di Indonesia terbilang cukup rendah.
Baca: Disebut Pacaran dengan Pengusaha Kaya Malaysia, Luna Maya Diam! Saat Digoda Raffi Ahmad & Ayu Dewi
Baca: Pelatih Anyar Juventus Ini Perokok Berat, Sehari Bisa 60 Batang Rokok! Berikut 5 Pelatih Lainnya?
Bahkan, di daerah dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, suhunya sempat mencapai minus 11 derajat.
Banyak orang yang mengatakan bahwa penurunan suhu tersebut karena saat ini mendekati musim kemarau.
Hal itu dibenarkan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Jawa tengah, Setyoajie Prayodhi pada 24 Juni 2019 lalu.
Bahkan dikutip dari Tribunnews.com, jelas BMKG, suhu udara kemungkinan dapat lebih dingin lagi saat puncak musim kemarau.
Puncak musim kemarau itu diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus mendatang.
Suhu Monsoon Dingin
Setyoajie menjelaskan, suhu dingin kali ini juga dipengaruhi faktor regional, di mana angin monsoon dingin dari Australia berhembus ke utara.
Terjadi perpindahan massa udara dingin dan kering dari Benua Australia ke Asia yang melewati kepulauan Indonesia, akibat dari perbedaan tekanan udara.
Tampaknya masyarakat Indonesia harus mulai membiasakan diri dengan suhu dingin ini karena menurut informasi terbaru, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih panjang.
Baca: Earth Hour Makassar Edukasi Masyarakat Membuat Reusable Bag, Upaya Pengurangan Sampah Plastik
Baca: Salah Satu Alasan Cristiano Ronaldo Pindah ke Juventus, Adalah Suporter Real Madrid! Kenapa Bisa?
Selain itu, persiapan akan sulitnya mencari air bersih atau air untuk pertanian juga perlu dilakukan.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih panjang dibanding musim kemarau tahun lalu.
Setyoajie Prayoedhi mengatakan, musim kemarau tahun ini akan lebih panjang antara satu hingga tiga dasarian dibanding musim kemarau tahun lalu.
"Berdasarkan hasil analisa BMKG, musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun lalu, lebih lama satu hingga tiga dasarian).
"Diprakirakan musim hujan akan mulai sekitar awal Oktober," kata Setyoajie melalui keterangan tertulis, Rabu (26/6/2019).

Setyoajie mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak kekeringan dengan menghemat penggunaan air.
Terkait dengan pertanian, Setyoajie meminta agar petani berkoordinasi dengan Dinas Pertanian mengenai pola masa tanam dan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tentang ketersedian air irigasi.
"Saat ini merupakan masa tanam ketiga (MT3), di mana biasanya komoditas yang ditanam adalah palawija dan hortikultura, namun demikian perlu koordinasi dengan dinas terkait," ujar Setyoajie.
Seperti diketahui hingga saat ini sejumlah desa di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami krisis air bersih.
Selain itu, sekitar 663 hektar lahan pertanian di dua wilayah tersebut juga terancam kekeringan.
Fenomena Embus Upas
Fenomena embun upas atau embun es dilaporkan kembali terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Sabtu (18/5/2019) pagi.
Penampakan embun upas itu pertama kali diunggah oleh seorang pengguna instagram bernama Aryadi Darwanto (@aryadidarwanto).
Dalam postingannya, Aryadi mengunggah foto di mana terlihat alat pengukur suhu menunjukkan suhu di Dieng minus 1 derajat celcius.
Terlihat juga rerumputan terselimut es tipis, bak tertutup salju.
Foto tersebut diambil di sekitar kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Foto tersebut kemudian di-repost oleh akun instagram Gunung Prau @prau2590mdpl.
"Pagi ini ! 18 mei 2019
Dan akhirnya kisah sebuah negri berselimut salju di zamrut katulistiwa ini sudah terjadi lagi
Salju pertama di tahun 2019
- 1 °C," tulis akun tersebut seperti dikutip Suar.ID, Sabtu (18/5/2019).
Artikel ini telah tayang di SUAR.ID dengan Judul "Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Panjang dari Tahun Lalu, Harap Hemat Persediaan Air dan Bersiap dengan Suhu Super Dingin!"