4 Jam Pendaftaran PPDB Ditutup, Ini Penjelasan Kadis Pendidikan Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari kedua pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jalur zonasi terganggu.

Dinas Pendidikan Sulsel menutup pendaftaran online tersebut selama 4 jam.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan pihaknya sengaja menutup akses pendaftaran PPDB ini karena dilakukan rekonsiliasi data atau verifikasi data secara manual.

"Jadi kita lakukan sinkronisasi data digital dan manual. Kita minta sedikit waktu melakukan kesesuaian dalam upaya langkah preventif untuk menjamin tidak ada human error," kata None, sapaan akrab Kadis Pendidikan Sulsel ini.

Alasan lain sehingga dilakukan penutupan sementara lewat online, karena membludaknya pendaftar yang dikhawatirkan akan merusak server yang ada.

Jumlah pendaftar PPDB cukup membludak, yakni sekitar 80 ribu lebih. Meski begitu, proses verifikasi tetap berjalan.

Terkait dengan PPDB ini, None mengimbau kepada para orang tua atau wali siswa tidak main-main, menggunakan calo.

Para orangtua atau wali peserta didik
diminta jujur dalam menyodorkan data saat pendaftaran PPDB, terutama bagi peserta yang akan mengambil jalur dari keluarga tidak mampu, serta jalur zonasi dengan memalsukan dokumen Kartu Keluarga.

"Tidak ada yang bisa dimanipulasi. Bisa ketahuan," kata None.

Kementerian Pendidikan juga sudah mengimbau ke semua sekolah agar menyiapkan surat keterangan kepada orang tua atau wali siswa yang menyatakan bersedia diproses secara hukum, apabila terbukti memalsukan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari pemerintah pusat atau daerah.

-- Posko PPDB.

Hingga hari kedua pendaftaran PPDB, posko pengaduan PPDB yang ada di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel membuat masalah para pendaftar bisa tertangani.

Hingga hari kedua ini, tercatat ada 155 pendaftar didampingi oleh orang tua datang meminta bantuan untuk dibantu mendaftar secara online.

Ketua PPDB Sulsel, yang juga Kabid SMA, Sabri mengatakan bahwa proses berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.

"Alhamdulillah,semua berjalan lancar. Dari 150 yang datang ke posko pengaduan itu kembali sesuai dengan harapan mereka. Kita bantu mereka mendaftarkan lewat online," ujar Sabri.