Polemik Lahan Eks Pasar Bone-bone, Ini Penjelasan Kadis Perdagangan Luwu Utara
Kepala Dinas DP2KUKM Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muhtar, angkat bicara terkait dengan polemik lahan eks Pasar Bone-bone.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muhtar, angkat bicara terkait dengan polemik lahan eks Pasar Bone-bone.
Muslim menjelaskan, untuk kasus lahan eks Pasar Bone-bone, pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan 12 orang pemilik kios atau pemegang alas hak.
"Untuk eks Pasar Bone-bone sudah ada kesepakatan antara pemilik kios sebanyak 12 orang yang bertempat di kantor camat. Pada pertemuan tersebut dihadiri unsur fikopimcam, Dinas P2KUKM dan para pemilik kios," ujar Muslim, Rabu (19/6/2019).
Baca: Gauli Anak Sendiri, Petani Sawit di Luwu Utara Diringkus
Baca: Warga Tandung Luwu Utara Bakal Demo Tolak Bendungan, Disini Lokasinya
Baca: Operasi Pekat di Bone-bone, Satpol PP Luwu Utara Jaring 3 Pasangan Mesum dari Kamar Peginapan
Adapun kesimpulan dari pertemuan tersebut, lanjut Muslim, bahwa Pemda tetap memberikan perhatian dan solusi untuk tukar guling dengan kios baru yang akan dibangun tahun ini.
"Insya Allah tahun ini, dilokasi Pasar Bone-bone dan ini menjadi prioritas dalam penempatan para pemilik kios yang 12 orang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, belasan pemegang alas hak lahan eks Pasar Bone-bone di Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meminta kejelasan kepada pemerintah daerah.
Para pemegang alas hak menuntut kejelasan usai mendegar pemerintah daerah berencana membangun sebuah taman di lahan tersebut.
Anggota DPRD Luwu Utara, Suaib Saing Latif, menuturkan, dirinya telah didatangi belasan orang yang mengaku sebagai pemegang alas hak.
"Intinya, sebagai pemegang alas hak mereka meminta kejelasan sebelum lahan dibuat jadi taman," kata Suaib di Sekretariat DPRD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Selasa (18/6/2019).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mengaku telah memanggil dinas yang menagani masalah ini.
"Mereka berdalih telah berbulan-bulan mencari pemilik namun tidak menemukan," kata Suaib yang merupakan anggota DPRD asal Dapil Tanalili, Bone-bone, Sukamaju, dan Sukamaju Selatan.
Satu hal yang disayangkan Suaib karena pemerintah daerah sudah beberapa kali ingin meratakan lahan bekas pasar terbesar di Bone-bone.
"Padahal masalah belum sepenuhnya selesai. Mereka sudah beberapa kali mau eksekusi tapi dihalangi oleh masyarakat," katanya.
Ia berharap pemerintah cepat menangani masalah ini. "Agar kita sama-sama tenang," paparnya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:
B