Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ali Ngabalin Tertawa Saat Ditanya Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019, Bahas Jenderal Moeldoko

Ali Ngabalin Tertawa Saat Ditanya Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019, Bahas Jenderal Moeldoko

Editor: Rasni
Tribunnews
Ali Ngabalim Tertawa Saat Ditanya Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019, Bahas Jenderal Moeldoko 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ali Ngabalim Tertawa Saat Ditanya Siapa Dalang Kerusuhan 22 Mei 2019, Bahas Jenderal Moeldoko

Kerusuhan terkait penolakan hasil Pilpres 2019, sejumlah kalangan mulai angkat bicara. 

Kerusuhan tersebut berujung pada tindakan makar melibatkan beberapa tokoh.

Kali ini komentar datang dari Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Muchtar Ngabalin atau Ali Ngabalin.

Dirinya tampak tertawa saat pembawa acara tvOne menanyakan soal nama tokoh yang ia dan 'bos'-nya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang dicurigai menjadi dalang kerusuhan di aksi 21-22 Mei.

Baca: Ali Ngabalin Murka Tuduh Fadli Zon & Amien Rais, Begini Balasan Fadli Saat Disebut Mulut Sampah

Baca: Emosinya Ali Ngabalin Tunjuk-tunjuk Fadli Zon, Sampai Ucap Mulutmu Sampah, Bahas Provokator 22 Mei

Baca: Lama Tak Muncul, Ali Ngabalin Langsung Komentari Begini Fadli Zon Sebut MK Tidak Efektif di Pilpres

Hal tersebut seperti tampak dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi yang dibagikan di saluran YouTube Talk Show tvOne, Kamis (13/6/2019).

Dalam pembahasannya, awalnya Ali Ngabalin diminta untuk menjelaskan pernyataan Moeldoko yang meminta agar kasus kerusuhan di aksi 21-22 Mei ini dibuka karena curiga masih ada nama lain selain yang telah disebutkan dalam konferensi pers pada Selasa (11/6/2019) lalu.

 

 

Menanggapi hal tersebut, Ali Ngabalin menegaskan bahwa hal tersebut memang harus dilakukan.

"Harus. Itu pertama dalam rangka transparansi, penting untuk kepentingan publik. Dan yang kedua adalah polisi sebagai penegak hukum dan pemangku kuasa keamanan negara, itu penting dalam era transparansi seperti ini, kita perlu menjaga wibawa dan kehormatan institusi kepolisian negara," jelas Ali Ngabalin.

Baca: Apa Kaitannya dengan Kerusuhan 22 Mei? Kok Indonesian Police Watch Minta Keluarga Cendana Diperiksa

Baca: Polres Sidrap Kembali Jaga KPU dan Tempat Umum, Ini Penyebabnya

Baca: Seorang DPO Pengerusakan PN Bulukumba Menyerahkan Diri ke Polres

Menanggapi itu, pembawa acara lantas menanyakan siapa yang sebenarnya dicurigai oleh Ali Ngabalin dan Moeldoko tentunya.

"Siapa lagi sih yang dicurigai oleh Pak Moeldoko dan Bang Ali Mochtar Ngabalin? tanya pembawa acara.

Mendengar hal tersebut, Ali Ngabalin tampak tertawa.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Muchtar Ngabalin tampak tertawa saat pembawa acara tvOne menanyakan soal nama tokoh yang ia dan 'bos'-nya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko curigai menjadi dalang kerusuhan di aksi 21-22 Mei.
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Muchtar Ngabalin tampak tertawa saat pembawa acara tvOne menanyakan soal nama tokoh yang ia dan 'bos'-nya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko curigai menjadi dalang kerusuhan di aksi 21-22 Mei. (Capture Youtube Talk Show tvOne)

"Ya kok sampai keluar pernyataan seperti itu," kata pembawa acara lagi, merespons Ali Ngabalin yang hanya tertawa.

Ali Ngabalin lantas menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan kepercayaan penuh pada kepolisian negara.

"Sebab kalau saya dari dulu selalu mengatakan, ketika kita tidak memberikan apresiasi terhadap kerja-kerja polisi, itu akan membuat wajah keamanan negara hancur," ungkap dia.

Baca: Antisipasi Macet dan Curanmor Saat Banjir, Polres Wajo Buka Posko Penitipan Motor

Baca: Rekam Jejak Kehakiman & Latar Belakang Ketua MK Anwar Usman yang Memimpin Sidang Sengketa Pilpres

Baca: MAN Jeneponto Terima 216 Calon Siswa Baru, Ini Jalur dan Jurusan yang Tersedia

Ali Ngabalin mengaku, memang ada indikasi bahwa ada nama lain selain nama yang sudah diumumkan pihak kepolisian.

Misalnya, adalah terkait dari mana uang berasal.

Ali Ngabalin menyebutkan, perlu untuk dilihat lebih jauh uang tersebut hanya berasal dari HM atau ada pihak lainnya lagi.

"Dari mana uangnya? Apakah sampai kepada ada HM saja atau dari siapa lagi. Itu penting. Semua watak manusia yang ingin menghancurkan negara dan menjatuhkan kewibawaan pemerintah dan meruntuhkan pemerintahan itu, itu tidak boleh dibiarkan di republik ini," tegas dia.

Simak video selengkapnya:

Pernyataan Moeldoko

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menuturkan polisi masih melakukan penyelidikan terkait siapa yang harus bertanggungjawab dalam kerusuhan aksi 21-22 Mei lalu.

Diberitakan TribunWow.com dari Kompas.com, Moeldoko mengatakan bahwa akan ada proses lagi untuk membongkar pelaku sesungguhnya.

"Nanti akan ketahuan siapa yang sesungguhnya, ini masih akan proses, agar memakan waktu, kemarin yang dikenali lebih dalam adalah bagaimana asal-usul senjata," ujar Moeldoko.

"Selanjutnya lagi akan maju lagi, siapa sih sesungguhnya yang berada di balik ini semua," paparnya.

Menurut Moeldoko, pada konferensi pers yang diungkap di Kantor Menkopolhukam, Selasa (11/6/2019), hanya menjelaskan asal-usul senjata dan kegunaannya.

"Jadi kemarin belum sampai ke dalang kerusuhan. Kemarin lebih mengungkap asal-usul senjata dan dipakai apa senjata itu," jelasnya.

Baca: Sekprov Sulbar Ingatkan Dana Hibah Harus Tepat Sasaran

Baca: TRIBUNWIKI: Profil Arya Yhoga Vidiantara, Legislator Termuda DPRD Sidrap

Baca: Curi 12 Batrei Tower Masjid, Yusuf Warga Jl Kandea Ditangkap Polisi

Diketahui dalam konferensi pers, Kivlan Zen disebut memiliki peranan penting dalam rencana pembunuhan empat tokoh.

Saat ditanyakan apakah ada tersangka di atas Kivlan Zen, Moeldoko menyebutkan akan ada investigasi berikutnya.

"Bisa ada, bisa bagaimana nanti, investigasi berikutnya," katanya.

Sedangkan dikutip dari Tribunnews.com, Moeldoko geram dengan penilaian adanya rencana pembunuhan lima tokoh nasional hanya merupakan skenario pemerintah.

"Skenario bagaimana? Masak pemerintah buat skenario rusuh kan enggak logis," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6/2019).

"Pemerintah itu melindungi masyarakatnya, pemerintah memberikan jaminan atas keselamatan bagi warganya, kok malah membuat sebuah skenario. Ini menurut saya tidak benar, jangan mengada-ada," sambung dia.

Moeldoko juga menegaskan bahwa pegakuan para tersangka yang videonya diputarkan di acara tersebut pun adalah apa yang sebenarnya terjadi.

Dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

"Jadi mana bisa orang itu‎ cerita ngarang saja. Ini berkaitan dengan pidana. Jangan main-main, tidak bisa dia mengatakan apa yang sesungguhnya dia lakukan dan seterusnya," tegas Moeldoko.

"Jadi jangan lah mengembangkan hal-hal yang tidak benar," imbuhnya.

Penemuan yang Diungkap di Kerusuhan 22 Mei

Dalam konferensi pers yang diungkap di Kantor Menkopolhukam, Selasa (11/6/2019), pihak kepolisian memutarkan sejumlah video pemaparan tersangka kerusuhan 21-22 Mei.

Tersangka memaparkan keterlibatan Kivlan Zen atas rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional tersebut.

Dalam tersangka pertama, HL alias Iwan yang diketahui sebagai leader dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh, mengaku senjata yang dimilikinya dibeli dengan uang yang diberi oleh Kivlan.

"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HL yang juga eksekutor dalam rencana tersebut.

"Di mana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang Rp 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.

Sedangkan Irfansyah yang juga eksekutor, menceritakan dirinya yang diminta untuk mengamati Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dan mengeksekusinya.

"Pak Kivlan mengeluarkan hp dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto lembaga quick count, dan mengatakan pada saya coba kamu cek alamat ini nanti kamu foto dan videokan," papar Irfansyah.

Baca: Tim Pengawas Terpadu Pemkab Tator Musnahkan Ratusan Barang Kedaluwarsa

Baca: Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2019 di MK, Kok Prabowo-Sandiaga Tak Hadir Padahal Status Penggugat?

Baca: Nelayan Mamuju Terima Bantuan Pas Kecil Gratis dari Pemerintah

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan senjata mematikan apa saja yang dipakai olema massa perusuh dalam aksi kerusuhan 21-22 Mei 2019, di Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan senjata mematikan apa saja yang dipakai olema massa perusuh dalam aksi kerusuhan 21-22 Mei 2019, di Jakarta, Selasa (11/6/2019). (Capture Kompas TV Live)

Sementara itu, eksekutor lain, TJ mengaku dirinya diminta untuk mengeksekusi Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.

Menurut keterangan TJ, perintah itu didapatnya dari Kivlan Zen melalui Iwan.

"Saya mendapatkan perintah dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Melalui Kurniawan Alias Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama, Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere," terang TJ.

Update info terbaru tentang Tribun Timur dengan Subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun twitter kami: 
A

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sambil Tertawa, Ali Ngabalin Jawab Siapa yang Ia dan Moeldoko Curigai Jadi Dalang Kerusuhan 22 Mei, https://wow.tribunnews.com/2019/06/13/sambil-tertawa-ali-ngabalin-jawab-siapa-yang-ia-dan-moeldoko-curigai-jadi-dalang-kerusuhan-22-mei?page=all.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Rekarinta Vintoko

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved