SBMPTN 2019
SBMPTN 2019-Bandingkan Ketatnya Persaingan Prodi Kedokteran di UI, UGM, Unhas, USU, dan UB
Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2019 telah dibuka sejak 10 Juni 2019.
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM-Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2019 telah dibuka sejak 10 Juni 2019.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman http://pendaftaran-sbmptn.ltmpt.ac.id hingga 24 Juni mendatang.
Salah satu program studi yang paling diminati calon peserta SBMPTN adalah Pendidikan Dokter.
Bahkan, prodi Pendidikan Kedokteran seringkali disebut-sebut sebagai pilihan sejuta umat.
Baca: Pendaftaran SBMPTN 2019 Sudah Dibuka, Ini 5 Prodi dengan Kuota Terbanyak di UI, UGM, ITB, dan Unhas
Baca: LOGIN pendaftaran-sbmptn.ltmpt.ac.id-Kuota Mahasiswa UI, ITB, UGM, dan Unhas, Cek Aturan Pilih Prodi
Baca: 8 Hal Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Daftar SBMPTN 2019, Termasuk yang Mau Daftar Bidikmisi
Sejumlah PTN pun menawarkan program studi Pendidikan Dokter, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Brawijaya.
Berikut tribun-timur.com rangkumkan peta persaingan program studi Pendidikan Dokter di lima kampus:
Pada 2019, daya tampung prodi Pendidikan Dokter di Universitas Indonesia sebanyak 72 orang.
Sebagai gambaran, jumlah peminat prodi ini dalam kurun tiga tahun terakhir.
Pada 2016, prodi Pendidikan Dokter diminati 2.940 orang, dimana kuota yang ada hanya 72 kursi. Artinya, hanya sekitar 2.45% peminat yang diterima.
Sementara pada 2017, jumlah peminat meningkat menjadi 4.041 orang dengan kuota 126. Jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 3.12% dari jumlah peminat.
Pada 2018 lalu, jumlah peminatnya mencapai 3.955 orang. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 136. Artinya, hanya sekitar 3,21% peminat yang diterima.
Prodi Kedokteran Universitas Indonesia sudah terakreditasi A dari BAN-PT.
Pada 2019, daya tampung prodi Pendidikan Dokter di Universitas Gadjah Mada sebanyak 79 orang.
Sebagai gambaran, jumlah peminat prodi ini dalam kurun tiga tahun terakhir.
Pada 2016, prodi Pendidikan Dokter diminati 3.321 orang, dimana kuota yang ada hanya 53 kursi. Artinya, hanya sekitar 1.60% peminat yang diterima.
Sementara pada 2017, jumlah peminat meningkat menjadi 3.777 orang dengan kuota 70. Jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 1.85% dari jumlah peminat.
Pada 2018 lalu, jumlah peminatnya mencapai 4.444 orang. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 70. Artinya, hanya sekitar 1.58% peminat yang diterima.
Prodi Kedokteran UGM juga sudah terakreditasi A dari BAN-PT.
Pada 2019, daya tampung prodi Pendidikan Dokter di Universitas Hasanuddin (Unhas) sebanyak 125 orang.
Sebagai gambaran, inilah jumlah peminat prodi ini dalam kurun tiga tahun terakhir.
Pada 2016, prodi Pendidikan Dokter diminati 4.682 orang, dimana kuota yang ada hanya 72 kursi. Artinya, hanya sekitar 1.54% peminat yang diterima.
Sementara pada 2017, jumlah peminat meningkat menjadi 4.914 orang dengan kuota 84. Jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 1.71% dari jumlah peminat.
Pada 2018 lalu, jumlah peminatnya mencapai 5.335 orang. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 135. Artinya, hanya sekitar 2.53% peminat yang diterima.
Prodi Pendidikan Dokter Unhas juga sudah terakreditasi A dari BAN-PT.
Pada 2019, daya tampung prodi Pendidikan Dokter di Universitas Sumatera Utara (USU) sebanyak 91 orang.
Sebagai gambaran, inilah jumlah peminat prodi ini dalam kurun tiga tahun terakhir.
Pada 2016, prodi Pendidikan Dokter diminati 2.245 orang, dimana kuota yang ada hanya 82 kursi. Artinya, hanya sekitar 3.65%peminat yang diterima.
Sementara pada 2017, jumlah peminat meningkat menjadi 2.731 orang dengan kuota 100. Jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 3.66% dari jumlah peminat.
Pada 2018 lalu, jumlah peminatnya mencapai 2.698 orang. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 82. Artinya, hanya sekitar 3.04% peminat yang diterima.
Prodi Pendidikan Dokter USU juga sudah terakreditasi A dari BAN-PT.
Pada 2019, daya tampung prodi Pendidikan Dokter di Universitas Brawijaya (UB) sebanyak 100 orang.
Sebagai gambaran, inilah jumlah peminat prodi ini dalam kurun tiga tahun terakhir.
Pada 2016, prodi Pendidikan Dokter diminati 3.139 orang, dimana kuota yang ada hanya 69 kursi. Artinya, hanya sekitar 2.20% peminat yang diterima.
Sementara pada 2017, jumlah peminat meningkat menjadi 3.340 orang dengan kuota 76. Jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 2.28% dari jumlah peminat.
Pada 2018 lalu, jumlah peminatnya mencapai 4.085 orang. Sedangkan kuota yang tersedia sebanyak 90. Artinya, hanya sekitar 2.20% peminat yang diterima.
Prodi Pendidikan Dokter Universitas Brawijaya juga sudah terakreditasi A dari BAN-PT.
Tahapan Pendaftaran
Tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 dilakukan melalui laman http://pendaftaran-sbmptn.ltmpt.ac.id dengan cara sebagai berikut.
1. Mengisi Biodata (kecuali peserta yang sudah terdaftar di SNMPTN 2019).
2. Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua PTN dan memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN
3. Mengunggah borang portofolio*) bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga.
4. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman http://download.sbmptn.ac.id
5. Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019.
Aturan Resmi Memilih Prodi
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) Prof. Ravik Karsidi mengingatkan, sebagai pertimbangan program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https:// sbmptn. ltmpt.ac.id.
Dikutip dari laman resmi LTMPT, berikut ketentuan resmi kelompok program studi dan jumlah pilihan program studi yang harus diperhatikan Pejuang SBMPTN pada pendaftaran SBMPTN besok (10/6/2019):
Aturan Resmi Pemilihan Prodi SBMPTN 2019 Kelompok program studi dan jumlah pilihan pada SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.
1. Program studi di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
2. Peserta dapat memilih program studi paling banyak dua program studi.
3. Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.
4. Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.
5. Jika program studi yang dipilih dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek dan juga kelompok ujian Soshum.
6. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.
7. Peserta SBMPTN 2019 dapat memilih program studi di PTN mana pun.
(Tribun Timur/Anita Wardana)
Langganan Berita Pilihan tribun-timur.com
di Whatsapp Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:
Follow juga akun Instagram tribun-timur.com: