Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penjelasan Resmi Lion Air terkait Insiden Staf Khusus Anies Baswedan yang Merasa Dikibuli

Lion Air akhirnya buka suara terkait insiden salah seorang penumpang yang mengaku tak bisa check in karena kursinya telah diisi oleh penumpang lain

Editor: Anita Kusuma Wardana
KOMPAS.COM
Penjelasan Resmi Lion Air terkait Insiden Staf Khusus Anies Baswedan yang Merasa Dikibuli 

TRIBUN-TIMUR.COM-Manajemen Lion Air Group akhirnya buka suara terkait insiden salah seorang penumpang yang mengaku tak bisa check in karena kursinya telah diisi oleh penumpang lain.

Dikutip dari Kompas.com, manajemen Lion Air Group mengatakan bakal melakukan langkah investigasi terkait adanya penumpang yang tidak bisa berangkat meskipun sudah memesan tiket penerbangan.

Kejadian itu dialami seorang staf khusus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bernama Muhammad Chozin Amirullah yang hendak bertolak ke Bangka Belitung pada Minggu (2/6/2019).

Ia tidak bisa terbang lantaran karena kursinya telah diisi penumpang lain.

Baca: 1.552 Napi di Sulteng Dapat Remisi Lebaran, Delapan Diantaranya Bebas

Baca: Bareng Keluarga, Dandim Gowa Bakal Salat Id di Masjid Syekh Yusuf

Baca: Resep, Bumbu Opor Ayam Spesial Lebaran Idul Fitri 2019, dari Tahun 1972

"Saat ini kami sedang melangsungkan penyidikan dan investigasi atas apa yang terjadi di penerbangan JT-616 pada 2 Juni 2019 sebagaimana informasi yang beredar," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Selasa (4/6/2019).

Danang menuturkan, pihaknya berterima kasih atas informasi berupa keluhan yang disampaikan penumpang dalam kejadian ini.

Selain itu, Lion Air Group juga meminta maaf atas kejadian yang dialami calon penumpangnya.

"Serta mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh salah satu penumpang. Lion Air berupaya dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first)," tuturnya.

"Lion Air menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan regulator dan standar prosedur operasi perusahaan serta ketentuan internasional," imbuh Danang.

Dia menjelaskan, pihaknya pada penerbangan JT-616 sudah dipersiapkan mulai dari unit kerja pengendali operasional penerbangan, penanganan pelaporan (check-in) penumpang, unit pemberangkatan penumpang, teknisi, awak pesawat dan pesawat serta hal lainnya agar pesawat dapat diberangkatkan tepat waktu.

Lion Air JT-616 berangkat tepat waktu pukul 10.00 WIB dan mendarat di Pangkalpinang pada 11.10 WIB.

Lion Air mengoperasikan Boeing 737-800 NG registrasi PK-LKW, pesawat memiliki kapasitas 189 kursi kelas ekonomi.

"Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh awak pesawat serta 180 penumpang dewasa (adult), delapan penumpang kategori anak-anak (child) dan dua bayi (infant). Menurut data reservasi (pembukuan), penerbangan JT-616 akan membawa 181 penumpang dewasa," jelasnya.

Baca: Jelang Lebaran, Warga Berburu Baju Lebaran di Masjid Al Markaz Maros

Baca: H-1 Lebaran, Sat Lantas Polres Jeneponto Himbau Pemudik Taat Lalu Lintas

Kronologi

Lion Berulah Lagi,Staf Gubernur DKI Jakarta Mengaku Kursinya Dijual ke Orang Lain Meski Tak Telat.

Salah satu penumpang Lion Air rute, Muhammad Chozin Amirullah kecewa dengan pelayanan maskapai Lion Air saat hendak mudik.

Staf khusus Gubernur DKI Jakarta tersebut merasa dibohongi oleh Lion Air saat dirinya hendak bertolak ke Bangka Belitung.

Baca: TRIBUNWIKI: Cara Membuat Ketupat Lebaran Mulai Dari Anti Gagal, Hingga Tidak Mudah Basi

Baca: WASPADA! 7 Profesi Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Pekerjaanmu Termasuk?

Baca: Berbagi di Bulan Ramadan, IKA Smanses Pinrang Gelar Kegiatan Barakka 2019

Pasalnya, Chozin sampai tidak bisa terbang karena kursinya telah diisi penumpang lain. Kejadian tak mengenakkan itu dibagikan Chozin pada akun Facebook miliknya.

Cerita Chozin pun viral di media sosial. Chozin menceritakan, kejadian bermula saat dia datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta tanggal 2 Juni 2019 untuk keperluan check-in lebih awal.

Ilustrasi: Akhirnya Terungkap Alasan Pesawat Lion Air Mendarat Usai 30 Menit di Udara, Pesawat Terbang Lagi
Ilustrasi: Akhirnya Terungkap Alasan Pesawat Lion Air Mendarat Usai 30 Menit di Udara, Pesawat Terbang Lagi (Tribunnews)

Ini mengingat antrean yang panjang menjelang Lebaran. Saat Chozin sudah sampai di counter check-in pada pukul 09.20 WIB, Chozin terkejut kursi maskapai yang dipilihnya sudah terisi penuh.

Petugas pun mengatakan kepadanya bahwa Chozin tidak melakukan check-in secara online.

"Kita check-in belum terlambat tapi dinyatakan kursi sudah penuh karena tidak online check-in. Yang lain mungkin terima begitu saja. Tapi saya tahu web check-in itu bukan kewajiban melainkan opsional. Kalau tidak terlambat check-in bisa di bandaranya," kata Muhammad Chozin Amirullah saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/6/2019).

Dari situ, Chozin beranggapan kursi yang telah dipesannya dijual ke penumpang lain karena disinyalir telat check-in.

"Lalu, dia (petugas Lion Air) enggak bisa input, dia bilang kursi sudah penuh, bukan terlambat. Enggak salah kalau saya berasumsi kursi itu dijual lagi ke penumpang lain," terang Chozin.

Akhirnya, Chozin pun mengajukan keluhan kepada petugas maskapai. Setelah itu, Chozin diarahkan untuk menuju customer service.

"Saya sampaikan, 'Mas, counter customer service antriannya panjang begitu. Kalau saya ke sana sekarang, saya harus melalui antrian panjang lagi. Begitu sampai dapat giliran di counter pasti mereka akan bilang kalau saya terlambat dan sekarang pesawat sudah boarding. Bolehkah saya diantar untuk bisa langsung bertemu manajemennya tanpa harus antri dulu?'," terang Chozin.

Namun, petugas maskapai tidak bisa mengantarnya. Singkat cerita, akhirnya Chozin hanya bisa diantarkan ke customer service, tidak bisa menemui manager maupun supervisor maskapai Lion Air. Chozin pun harus kembali mengantre panjang hingga pesawat siap berangkat.

Setelah sampai di counter customer service, Chozin menceritakan kejadian yang dialaminya secara runut.

Namun, jawaban petugas tersebut masih sama, yaitu terlambat check-in.

"Di counter 26 ditolak dengan alasan tidak melalui web check-in, di customer service ditolak dengan alasan terlambat check-in," kata Chozin.

Chozin pun akhirnya diantar ke counter 15 untuk menemui supervisor Lion Air. Lagi-lagi, jawaban yang diutarakan sama, yaitu Chozin dianggap terlambat check-in.

"Saya enggak tahu itu supervisor apa bukan, ya. Tapi customer service itu bilang atasannya," ungkap Chozin.

Akibatnya, Chozin pun mengganti pemberangkatannya dengan maskapai lain di hari yang sama dengan harga sekitar Rp 5 juta.

Chozin juga mengakui dirinya tidak akan menggunakan maskapai Lion Air hingga manajemennya diperbaiki.

"Saya enggak salah, menurut saya memang harus dibenahi. Saya sudah tobat, saya sudah tidak mau memakai lagi kalau manajemennya belum diperbaiki," pungkasnya

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Lion Air soal Penumpang yang Merasa Dikibuli", https://money.kompas.com/read/2019/06/04/113300626/penjelasan-lion-air-soal-penumpang-yang-merasa-dikibuli
Penulis : Murti Ali Lingga
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved